Elfarah Pradipta

792 128 107
                                    

Jangan lupa vote dan komentar yang banyak yah. Aku sayang kalian💜

So, happy reading✨

🌷🌷🌷

"Bertemu denganmu lagi adalah hal yang tidak aku harapkan."

~ Elfarah Pradipta

🌷🌷🌷

Gadis itu di sana, duduk di belakang meja kasir sembari melayani pelanggan. Dia tersenyum sesekali ketika pelanggan melontarkan candaan kepadanya.

EL's Flower.

Itulah nama toko bunga milik sang Bunda yang sedang ditempatinya sekarang. Dia hanya menjalankan aktivitas rutinnya setiap hari libur diakhir pekan.

"Farah, bisa ikut Bunda sekarang?"
ujar Lisa, Bundanya.

Gadis itu mengangguk sembari tersenyum kearah Lisa.

Setelah dirasa pelanggan yang dilayaninya pergi, Farah menghampiri Lisa yang sedang menyusun bucket bunga di meja kerjanya.

"Ada apa, Bun?"

Lisa melirik jam tangan yang melingkar ditangan kirinya.

"Jam sebelas kamu antarkan bucket ini yah ke pelanggan Bunda."

"Jauh gak Bun?"

"Deket kok sayang. Yaudah sekarang kamu makan dulu yah, kamu belum sarapan kan?"

Farah mengangguk.

"Kamu ke dapur aja yah, lima menit lagi kakak kamu dateng bawa makanan."

Tanpa menjawab ucapan Lisa, Farah langsung menuju dapur dan duduk di kursi yang ada di sana.

7 menit telah berlalu dan sosok yang ditunggu belum menunjukkan batang hidungnya sama sekali.

Farah mendengus, dia kesal ketika harus menunggu. Entah kenapa dia membencinya. Ketika dia hendak berdiri, sosok yang ditunggu pun datang sembari membawa kantung plastik putih di tangan kanannya.

Farah menatap kakak laki-lakinya dengan sinis. Sedangkan yang ditatap hanya nyengir lalu berkata, "Sorry, gue telat dua menit. Gue abis da-

"Sini makanannya, gue laper."

Farah merebut kantung plastik yang masih berada ditangan kakaknya. Dia mengeluarkan satu kotak makan dari sana lalu mulai membuka tutupnya.

"Lo gak makan?" tanya Farah menatap bingung kakaknya, Bima.

Bima menggeleng dan duduk di hadapan adik kesayangannya itu.

"Gue udah makan tadi sebelum kesini."

Farah menatap Bima dengan tatapan tajam meminta penjelasan.

"Gue diajak sarapan sama temen gue tadi. Bunda telepon gue suruh bawa makanan buat lo. Yaudah gue ke sini."

Farah diam.

"Lo gak mau ngucapin terima kasih gitu ke gue? Gara-gara lo gue gak jadi hangout sama temen gue. Jadi adik gak tau terimakasih banget sih lo. Gue coret dari kartu keluarga tau rasa lo," sewot Bima kesal.

"Kenapa harus terima kasih? Ini kan kewajiban lo dalam hal mengurus adik lo. Lo itu kakak gue kalo lo lupa. Lagian kan lo bisa aja nganter makanannya sambil lewat sama temen lo. Lo yang gak mikir," ucap Farah tak kalah sewot.

FAYUDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang