Hai, my artemis! Bagaimana kabar kalian? Aku ucapkan terima kasih pada kalian yang tetap setia menunggu kelanjutan kisah Farah dan Yuda. Sayang banyak-banyak pada kalian😘
Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar yang banyak yah. Aku sayang kalian💜
So, happy reading✨
🌷🌷🌷
Pagi yang cerah membuat seisi siswa dan siswi SMA Bima Sakti tersenyum bahagia karena hari ini sekolah dibebaskan dari pembelajaran di kelas. Pentas seni tahun ini disiapkan lebih megah dari tahun sebelumnya karena digelar di lapangan upacara Sekolah. Dimana sebelumnya setiap tahun pentas seni diadakan di ruang teater.
Kali ini, ketua OSIS mengundang perwakilan siswa dari beberapa Sekolah yang pernah bersilaturahmi dengan SMA Bima Sakti. Tamu tersebut dipersilahkan duduk di kursi baris kedua setelah kursi khusus para staf pengajar termasuk Kepala Sekolah.
Selain dibebaskan dalam hal pembelajaran, siswa dan siswi SMA Bima Sakti pun dibebaskan dalam berpakaian kecuali panitia yang memakai seragam OSIS.
Siswa siswi yang sudah datang langsung duduk di kursi yang sudah disediakan. Ada banyak di antara mereka yang membawa papan nama seseorang yang mereka suka atau sahabat mereka yang akan tampil di atas panggung. Kebanyakan yang seperti itu siswi perempuan atau adik kelas yang merupakan penggemar berat Kakak kelasnya.
Kadang, beberapa di antara mereka berusaha menggoda dan mendekati siswa yang datang dari Sekolah lain. Ada yang berhasil dan berakhir bertukar nomor telepon, serta ada juga yang diabaikan. Miris.
Sekarang pukul 07.33 pagi. Ada sisa 27 menit lagi menuju acara dimulai. Para peserta dari berbagai kelas dikumpulkan di belakang panggung guna mempercepat pemanggilan ketika akan tampil. Mereka tentu saja disediakan kursi oleh panitia OSIS dan ada beberapa panitia juga yang menemani mereka.
Sesekali mereka ada yang bertanya acara akan dimulai pukul berapa. Pertanyaan retorik sebenarnya, karena mereka tentu saja sudah tahu sebab susunan acara sudah diupload di website resmi sekolah dimana seisi Sekolah dapat mengakses website tersebut. Mereka bertanya karena gugup dan ada yang merasa gelisah karena pertama kali akan tampil di atas panggung.
Disaat yang lain sedang sibuk mempersiapkan diri di belakang panggung. Siswa kelas 3-2 sedang mengelu-elukan nama Farah dan Yuda guna memberi semangat. Putri dan Pangeran kelas mereka dibiarkan berdiri di depan papan tulis sedangkan yang lain ada yang duduk dan ada juga yang berdiri sedang mempersiapkan properti untuk menyemangati keduanya di atas panggung.
"Semangat! Semangat! Semangat!" seru mereka kompak.
"Putri dan Pangeran kita harus tetap semangat supaya di atas panggung bisa tampil keren, yeyy!!" seru salah satu di antara mereka.
Berbeda dengan mereka yang semangat, Farah justru merasa malu karena berdiri di samping Yuda dan teman-teman mereka sempat menggoda kalau mereka berdua serasi dan cocok menjadi pasangan. Sedangkan Yuda merasa anteng saja mendengar seruan dan godaan dari teman sekelasnya. Bahkan dia terlihat seperti sedang menikmati.
"Wah, kalian serasi, asli deh. Farah kamu cantik banget," ucap Gebi yang baru datang dan langsung meneliti penampilan Farah.
Farah terlihat cantik memakai gaun hitam selutut. Rambutnya dibiarkan digerai ke belakang dan make up tipisnya menambah kesan sederhana namun cantik secara bersamaan. Jangan lupakan flatshoes pemberian Yuda semalam digunakan olehnya hingga membuat si pemberi tersenyum-senyum sendiri melihatnya.
Cantik. Puji Yuda dalam hati.
Yuda pun terlihat lebih menawan hari ini. Dia mengenakan sweater rajut berwarna coklat muda dengan bawahan celana bewarna hitam dan sepatunya berwarna hitam pula. Rambutnya dibiarkan terbelah disisi kiri hingga membuat Yuda bertambah berkali-kali lipat tampannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAYUDA ✔
Teen FictionBagaimana bisa seseorang yang telah mati kembali menampakkan diri dalam kondisi baik-baik saja? Konyol, bukan? Namun itulah yang dialami oleh Elfarah Pradipta. Pertemuan pertama Farah dengan seorang pria bernama lengkap Yudhistira Abigail mampu mem...