10

1.1K 113 41
                                    


" WHITNEY!! WHAT ARE YOU DOING IN MY HOUSE, BITCH!! "

" ELINOR!! YOU'RE BACK!! OMG.. DARIMANA SAJA KAU!! DAN SIAPA ANAK INI? "

" Dia putriku, "

" Dengan siapa? Kau pergi kemana saja selama ini? Dan bagaimana bisa kau kembali dengan menggendong seorang anak di dalam eratanmu!! WHAT THE FUCK, YOU BITCH!! "

Elinor menggendong tubuh putri kecilnya itu, ia memikirkan keinginannya untuk kembali kedalam dunianya yang semula. Ia memejamkan matanya, dengan berusaha untuk dapat berapparate ketempat tersebut. Ia benar-benar tak menyangka, bahwasanya ia kini berada dirumahnya dulu.

Elinor memanglah anak tunggal dari keluarga Delatour. Ayah ibunya sempat mengangkat kakaknya, Whitney. Ketika ia berusia 4 tahun. Keduanya tumbuh bersama hingga saat ini, hingga saat sebelum Elinor hilang begitu saja. Mereka sangatlah dekat dan akur, wajar saja jika mereka saling melempar kata serapah diantara keduanya.

Elinor menceritakan segala hal yang ia alami selama dirinya menghilang dari dunianya. Whitney hanya diam dan mengangguk binggung. Ia tak memahami semua pembicaraan adiknya itu, yang terpenting saat ini Elinor kembali dengan selamat.

" Elinor, putrimu sangat mirip seperti ibu.. ia persis seperti dirinya. " Elinor hanya tersenyum, melihat kakaknya tengah menimang putri kecilnya itu dengan lekat. Dan terlihat betapa bahagianya ia menjadi seorang aunty di usia muda.

" Dimana ayahnya El!! "

" Entahlah kak, aku sedang tidak akur dengannya "

" Kenapa? " Whitney memahami perasaan adiknya dengan sangat. Ia tetap berharap Elinor tak akan kembali ke dunia yang aneh itu lagi.
" Ia masih menyesal tidak mengatakan cintanya kepada wanitanya terdahulu—"

" Dan wanita itu sudah menjadi istri orang lain, "

" End—, you.. "

" I'm are nothing!! " Elinor ingin menangis rasanya. Ia sudah berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk menerima kehadiran Severus didalam hidupnya. Berusaha meluluhkan egonya sendiri karena dirinya. Berusaha menerima segala situasi yang ia alami selama ini, dan menerima takdirnya dan mulai menerima usaha Severus meyakinkan dirinya akan cintanya selama ini. Elinor sudah mencintai Severus karena itu.

Severus tersadar, ia tak mendengar suara tangisan bayi bahkan nyanyian Elinor untuk menenangkan bayinya selama beberapa jam yang lalu. Ia berusaha membuka pintu kamar tersebut dengan berbagai mantra namun tetap tak berhasil. Ia terpaksa mendobrak pintu tersebut meskipun ia harus merasa sekujur tubuhnya sakit karena efek rapalan mantra yang mengikat ruangan tersebut.

Severus terkejut ruangan tersebut sudah kosong tak berpenghuni, Elinor membawa pergi putri kecilnya bersamanya. Severus langsung bergegas, ia berapparate menuju Malfoy Mannor.

" Cissy!! Apakah Elinor bersamamu? "

" Tidak Severus, aku tak berjumpa dengan sejak terakhir kali bersama denganmu kala itu. "

" Baiklah Cissy, aku pergi dulu "

" Kau mau kemana Severus? Ada apa dengan Elinor, mengapa kau mencarinya sampai kemari? "

" Ia menghilang tanpa sepengetahuan ku, Cissy.. aku pergi dulu "

Severus langsung bergegas berapparate menuju bangunan kastil tua yang berdiri kokoh dan megah di ujung perbatasan Britania Raya. Mendatangi penyihir terhebat di dunia sihir itu yang tengah berada  di ruang kerjanya. Siapa lagi jika bukan Albus Dumbledore. " Severus, ada apa kedatangan mu kemari? "

" Maafkan aku professor, tapi aku membutuhkan bantuanmu " Albus berjalan mendekati pria muda itu. Ia melihat wajah Severus yang tampak khawatir terpikirkan akan sesuatu yang ada dibenaknya saat ini. " Untuk apa, katakan padaku Severus " jawabnya lembut.

THE WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang