Please, authornya kena mental ini saudara saudara 😩
"Bajigan kau Snape!" Elinor melepaskan dirinya dari Severus. "Apa maksudmu tadi huh! Datang seenaknya! Kau berbuat seakan semua di antara kita ini baik baik saja! You took my daughter from me!"
"Bring her to me! I'm his mother!" Jari telunjuk Severus ada di depan bibirnya. Aletha menggeliat, selagi menghisap ibu jadinya sendiri. "You don't see it, bayi ini adalah anak kita Elinor"
"Fuck you! Snape!"
Severus meninggalkan wanita itu yang masih saja menggerutu. Ia meletakkan bayinya pada ranjang bayi di kamarnya. Memberikan sihir kedap suara pada ruangan itu untuk menjaga gadis kecilnya tetap terlelap."Apa maksudmu tadi!"
"Aku ingin menjemputmu pulang"
"Aku tak punya rumah!"
"Akulah rumahmu Elinor" ia berusaha meluluhkan nya.
"Argh.. bajingan kau!" Severus mendekati wanita itu. Ia berusaha memegang tangannya, wanita itu langsung menepisnya. "Aku tak ingin terkena tangan kotormu yang biasa bersentuhan dengan nisan berdebu itu"
"Elinor, please forgive me.. I know if I—" ucapnya terbata. "Haha.. kau saja tak bisa mengakui kesalahanmu, kau menjemput ku kemari hanya karena ibumu, sangat memalukan. Dasar anak mommy" ia berusaha mencemoohnya.
"Aku tak sebodoh yang kau kira sir, aku bisa melihat pikiranmu. Aku tau alasan apa yang akan kau katakan."
"Maafkan aku Elinor, aku melakukan itu demi dirimu.. aku tak ingin mengacaukan pikiranmu, aku tak ingin membuatmu terganggu dengan cerita ku ini. Aku datang ke sana hanya ingin melihat tempat terakhir itu, berusaha melepaskan dan melupakannya. Aku tak berpikiran juga aku masih mencintai Lily, kau lebih dari dirinya Elinor.. kau segalanya untuk ku, percayalah aku mencintaimu" Elinor berusaha meniru pikiran Snape yang sudah ia baca. Ilmu yang ia pelajari selama pendidikan dari Kementerian Sihir rupanya bisa ia gunakan di dalam kehidupannya sehari-hari.
"Ucapanmu hanyalah bualan sialan sir!"
"Aku tau hatimu yang sebenarnya, kau masih berharap Lily hidup dan mengatakan yang kau rasakan meskipun itu tak akan berbalas padanya bukan? Kau menyesal menjadi seorang pengecut" Elinor berusaha memancing emosi pria itu. Hal yang biasa ia lakukan selama mengintrogasi orang lain demi tugas tugasnya.
Severus hanya menerima gertakan gertakan itu. Ia sudah terbiasa mendengarkan luapan luapan amarah istrinya. Ia hanya ingin memeluk tubuh itu saat ini, menenangkannya yang saat ini membutuhkan keteduhan.
"Maafkan aku El, aku memang tak pernah bisa berbohong di hadapanmu" Severus berusaha mendekati tubuh wanita itu ia memeluk tubuhnya sendiri dengan menatap api di perapian yang semakin berkobar.
Ia memeluk tubuh wanita itu dari belakang, memeluknya erat, kepalanya menyentuh sisi kanan surai wanita itu. Elinor merasakan sentuhan itu menghangatkan dirinya, menghangatkan dan mengembalikan seluruh luka lukanya. Tapi ia tak bodoh, ia wanita yang logis. "Kita mulai dari lagi awal Elinor, hanya ada aku.kau.dan Aletha."
"Kau saja yang memulainya sendirian. Aku hanya akan bersama putriku dan selamanya begitu." Suara rengekan itu terdengar, mungkin bayi itu lapar karena jam makan malamnya tertunda.
Elinor melepaskan tangan Snape yang memeluk tubuhnya. Ia melangkah pergi menuju anak tangga "Elinor, peluk aku! Aku merindukan mu"
Senyumnya tersungging di wajahnya yang ayu dan tabah. "Kita sudah dewasa Severus"
Ia meraih bayinya, menimang dan menyusuinya berusaha menenangkan tangis itu. Namun justru dirinya yang menangis. Ia harus kuat bertahan menerima hal yang paling ia takuti dalam mendalami percintaan yaitu di khianati oleh sang kekasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY
Fantasy" Siapa kau? " " Aku Severus Snape, suamimu sayang. " . . Sometimes added adult stories [ NOT FOR CHILD ] ⚠️ FOR 18+ 21+ Start : 18 Febuari 2021 End : -