5

1.6K 126 20
                                    

Aku tak mengerti, bagaimana semua bisa terjadi begitu saja di dalam hidupku. Perasaan, hanya se gejolak rasa ingin mendapatkan seseorang yang akan menerimaku apa adanya dan mencintaiku hingga tua nanti bisa terwujud benar benar seakan sekejap mata. Ya, seperti saat ini.

Aku tidak pernah menyangka akan menikah di usiaku yang sangatlah belia hanya karena awalnya terjebak situasi yang tak jelas seperti ini justru menggantarku kedalam dunia yang entah bagaimana keberadaannya.  Yang pasti aku kini sedang mengandung anaknya didalam rahimku.

Waktu berjalan berganti hari demi hari, aku tak pernah menyangka bahwa seorang pria asing yang kutemui kala itu menjadi suamiku sendiri meskipun awalnya karena terdesak situasi yang sangat berbelit. Aku pun menyadarinya, bahwa semua itu memberatkan ku sendiri.

Pria itu benar benar memegang ucapannya, meyakinkanku tentang betapa ia mencintaiku dengan banyak melakukan hal hal sederhana yang membuatku merasa terkesan. Ia pria yang memang semulanya pendiam. Namun didalam semua itu ia adalah seorang pria yang sangat perduli perhatian dan sangatlah menyayangiku. Ia benar benar meyakinkanku bahwa aku adalah cinta sejatinya.

" Severus, Tolong!! "

" Ada apa sayang? "

" Ambilkan box sereal itu, aku tak sampai "

" Kau tak boleh memakan itu, bagaimana aku yang memasak an makanan lain untukmu sayang? "

" Tidak aku maunya itu! Untuk ku campur bersama susu kehamilan yang kau beli kemarin. "

" Baiklah " Severus membuatkanku segelas susu vanilla yang dituangkan kedalam mangkuk berisikan sereal yang berhasil ia jangkau tadi.

" Ini "

Aku baru saja kembali dari kamar mandi, karena bayi di dalam kandunganku ini aku jadi sering buang air kecil karenanya. " Aku baru saja mau membuatnya sendiri setelah aku buang air kecil "

Severus membantuku untuk duduk di sofa panjang berwarna coklat gelap disana. Serasi dengan interior kuno dan sederhana disana. Ia menatapku terus selama aku memakan sereal dan susu yang ia siapkan tadi.

" Diluar hujan deras, Sev "

" Ehm "

" Berhentilah menatapku! "

" Kau yang terlalu percaya diri, aku sedang memandangi bayi kecil ku didalam sana. "

" Perutku belum membucit besar Severus, tenanglah "

" Sudah 4 bulan lebih Elinor!! Perutmu sudah jauh lebih besar dari perut Narcissa kala itu "

" Mungkin saja anakmu tumbuh besar didalam perutku" jawabku kesal. Aku sedang berusaha menikmati makanan itu, meskipun sebenarnya aku merasa sangat mual karena sebetulnya tidak dapat menerima makan olahan susu dan ikan selama beberapa bulan terakhir.

" Aah.. benarkah, semoga saja begitu. Ia akan sangat lucu nanti dan akan secantik dirimu nanti "

Entah mengapa ia selalu mengusap perutku setiap 30 menit sekali, katanya ia merasa sangat senang dan tenang jika sudah melakukan itu.
" Sepertinya akan lucu jika kita membuat julukan untuknya, El "

" Apa maksudmu? "

" Membuat nama panggilan untuknya selama di kandungan "

"Itu akan sangat aneh Severus, sudah kau tak perlu mengada ada begitu. "

" Mau!! "Aku menyuapinya sereal yang semulanya akan ku siapkan ke mulutku sendiri, ku berikan padanya.  Aku tak menyangka ekspresi wajahnya sangatlah lucu. Membuatku tertawa cukup kencang. " Emhh.. kenapa rasanya aneh sekali "

THE WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang