Semakin hari Aletha merasakan kejanggalan yang ada diantara kedua orang tuanya. 5 tahun sudah terlewati olehnya untuk berusaha bertahan dan baik baik saja melihat keretakan yang terjadi, meskipun ibu dan ayahnya terlihat baik baik saja dan hidup di satu atap yang sama dengan perbincangan tiap jamuan malam musim panas.
Kedekatan jiwa tidak bisa di bohongi, terlebih darah adalah ikatan utamanya. "Mommy dapat cincin ini darimana?" Aletha mengusap cincin bermata biru dari jemari sang ibu.
"Dari nenek nenek entah siapa saat hamil dirimu, katanya jika aku memakai ini akan memastikan kesuksesan dan keselamatanmu sayang" ucapnya lembut selagi menyantap ice cream untuk meredakan panasnya musim panas.
"Bisa mommy lepas tidak, Aletha mau pakai juga.." Elinor hanya menyodorkan tangannya. "Cobalah.. aku sudah berusaha melepaskan nya bertahun tahun tapi tidak pernah berhasil"
Aletha berusaha melepaskan cincinnya, tapi tetap saja tidak bisa. Mungkin karena kekuatan wanita itu lebih lemah daripada laki-laki. Mereka membutuhkan bantuan tenaga seseorang yang lebih besar lagi. "Daddy.. kemari" panggil Aletha segera. "Ada apa sayang?"
"Lepaskan cincin mommy ini" Elinor menyerahkan tangannya. "Bukankah memang tidak bisa dilepas sejak pertama kali kau pakai El?"
Wanita itu hanya diam dan menyekop ice cream untuk masuk ke mulutnya. "Hm.. baiklah, demi Merlin.. ini susah"
"Ayo dad, kau penyihir terhebat yang pernah ada.. masa tak bisa melepaskan cincin kecil dari tangan mommy" ejek sang anak membuat Severus sedikit terpacu. "Baiklah.. demi kebaikan bersama dan cintaku kepada Elinor istriku tersayang, ku mohon cincin ini supaya bisa lepas"
Tak lama setelah usaha keras yang Severus kerjakan, cincin itu terlepas setelah bertahun tahun lamanya. "Yey.. mommy cincinnya lepas, buat aku ya cincinnya"
"Iya sayang.. buat kamu tak apa, hitung saja itu kado ulang tahun oke"
Aletha tersenyum senang, cincin itu menjadi miliknya.
וווווווו×
Menyambangi sebuah rumah kecil di London, ia memberanikan diri mengetuk pintu rumah itu. "Apa benar ini kediaman Amartha Morris?"
"Iya benar, dengan aku sendiri"
"Dengarkan aku Ms. Morris, aku tau kau mencintai suamiku, aku tau kau senang bisa menghabiskan banyak waktu mu bersamanya setelah bertahun-tahun ini. Terima kasih sudah menjaga suamiku untuk kesenangan dirimu dan dirinya sendiri. Tapi ingat satu hal, jangan pernah kau dalami dia seperti apa dia kepada keluarganya dan jangan pernah menyentuh putriku jika Snape memintamu sekalipun! Aku menyerahkan Snape seutuhnya untukmu"
Elinor melangkah pergi tanpa pamit dan permisi, ia sudah tidak kuat lagi hidup dalam bayang bayang semu tanpa kejelasan ini. Yang ada dibenaknya hanya satu, "Bagaimana perasaan Aletha jika tau seperti apa orang tuanya"
ווווווו×
"Apa?! Istriku datang kesini?"
"Apa katanya?" Severus tersentak mendengar perkataan wanita yang memberikannya keteduhan. "Ia menyerahkanmu padaku seutuhnya, dan pergi begitu saja"
"Sialan!" Severus pergi segera menuju Hogwarts, ia ingin memastikan putrinya aman lebih dulu. Ia dapat bernapas lega, putrinya sedang duduk dan menyantap jamuan makan malam di samping Draco Malfoy yang menjaganya.
"Draco.."
"Yeah dear" balas pangeran keluarga Malfoy dengan lembut. "Apa kita benar benar akan dijodohkan Minggu depan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY
Fantasia" Siapa kau? " " Aku Severus Snape, suamimu sayang. " . . Sometimes added adult stories [ NOT FOR CHILD ] ⚠️ FOR 18+ 21+ Start : 18 Febuari 2021 End : -