Elinor tersadar, ia tak lagi di kantornya maupun kamar yang biasa ia hinggapi bersama suaminya. Lelaki yang sudah menghangatkan malam kelabunya lah yang kini ada di sampingnya. Sayup kicau burung bernyanyi menyadarkan lamunannya yang panjang, keresahan yang ia rasakan antara kasih seorang pria di samping ranjangnya, atau cinta di dalam hidupnya yang kini jauh di sana.
Elinor membenahkan dirinya. Ia mencium kening dan pipi pria itu, Karl terbangun dari tidurnya. "Elinor.."
"Yes,"
"Kau mau kemana sayang?"
"Menemui Aletha, firasatku berkata dia sedang tak baik baik saja Karl.. aku pamit lebih dulu.. aku menyayangimu" kecupan lembut hinggap di bibirnya, Elinor pergi meninggalkan pria itu di ranjangnya sendiri.
***************
Aletha bermain dengan cincin bermata biru yang biasanya terpasang di jari tangan ibunya. Ia berpikir jika cincin itu mungkin saja sebuah portal, tapi cincin itu terlalu kecil untuk sebuah portal, itu tidak mungkin.
Rasa penasarannya semakin tinggi dan menggebu. Mungkin ia harus menggunakan kekuatan dari inti sihirnya, melihat memori yang terekam di dalam benda indah itu.
Mendalami isi benda itu, ia melihat wajah ibunya ketika ia pertama kali mendapatkan cincin itu ketika ia berada di dalam kandungan si ibu. Berjalan dihadapkan dengan kenangan kenangan indah yang menggemaskan, ayah dan ibunya yang saling berpanggutan, tertawa bahagia bersama. Hingga saat kelahirannya. "Terima kasih, sayang.."
Tanpa terasa cairan itu membasahi pipinya, Aletha melihat dirinya di saat kecil dan mungil. Melihat bayi Harry bersamanya, ia melihat tangis pedih sang ayah. Yang menyayat hatinya. Ia tak ingin berhenti dengan serentetan kejadian yang ia lihat. "Aku ingin pulang Severus"
"Aku rumahmu, kau aman bersamaku Elinor"
Tangisnya pecah, ketika keduanya saling menguatkan. Aletha tak lagi melihat kemesraan dan kehangatan itu kini.
Memori itu berganti dengan ibunya yang melakukan pembelaan atas tuduhan ayahnya di Kementerian Sihir hingga ia di bebaskan dari kurungan Azkaban. Semua beralih ketika ia melihat ibunya belajar dengan giat selagi menimang dirinya kecil. Hingga Elinor bisa bekerja di Kementerian.
Kebersamaan keduanya membesarkan putri mereka, Aletha yang bertumbuh dan berkawan dengan penerus Malfoy. Kenangan kenangan manis yang membuat Aletha terkekeh melihat memori memori itu.
Tamparan dan bentakan, adu mulut kini menggema di dalam pengelihatannya. Ayahnya menyakiti ibunya karena nisan lama yang berisi wanita yang ia cintai selama hidupnya, Snape tak lagi mencintai Elinor.
Keduanya hanya hidup bersama, memberikan kenangan indah untuk keberlangsungan putrinya. Menampakan sisi baik untuk gadis kecil yang mereka sayangi selama ini. Pelukan dan kecupan palsu mereka tampakan demi kebaikan keberlangsungan sang putri kecilnya, Aletha sendiri.
Memori itu berlari kocar kacir, ia melihat ibunya terbaring di lantai darah membasahi dirinya, ia baru menyadari bahwa ibunya keguguran. Dan itu adalah titik terendah di dalam kehidupan Elinor yang membuatnya menjarak dari suaminya.
Keduanya berusaha untuk tetap ada dan hadir untuk gadis kecil semata wayang mereka, Aletha Snape.
Tawa, senyum ucapan lembut dan kasih sayang yang keduanya berikan padanya hanyalah kebohongan belaka. Mereka tak sepenuhnya baik dan ada untuk Aletha.
Hingga ia melihat ayahnya mengecup mesra teman lamanya, hati Aletha hancur berkeping-keping. Cinta pertamanya tak hanya sudah melukai ibunya, hidupnya. Melainkan dirinya juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY
Fantasía" Siapa kau? " " Aku Severus Snape, suamimu sayang. " . . Sometimes added adult stories [ NOT FOR CHILD ] ⚠️ FOR 18+ 21+ Start : 18 Febuari 2021 End : -