Meletakkan kepalanya di paha sang ibu yang masih berkutat dengan permasalahan kerjanya Aletha mendengarkan bunyi setiap tombol yang ibunya tekan, membaca beberapa kertas permasalah rumit yang justru membuatnya semakin pusing.
"Mom.. do you love me?"
"Of course I love you my sweet, kau hidupku.. kau alasan untukku bertahan selama ini"
"Bertahan untuk apa?" Pikirannya kini dihujani ratusan pertanyaan.
"Bertahan untuk tetap menghadapi lembar tak jelas ini, demi dirimu Kiwi" Elinor mengusap wajah gadis itu yang kini sedang berpangku di sisinya. "Jangan panggil aku dengan julukan itu lagi mom, itu tak keren"
"Tapi lucu. Ibu selalu makan Kiwi saat hamil kau nak, ayahmu yang memberikan julukan itu loh"
Aletha bangkit ia langsung menghantam tubuhnya dengan dirinya. Ia duduk di pangkuan ibunya, memeluk dengan erat dan mulai terdengar tarikan nafas yang begitu berat ia ambil. "Ada apa sayang.. apa ada masalah? Ceritakan pada mommy, sweet heart"
Elinor mengusap punggung dan helaian hitam panjang putrinya. "I miss you mom, aku ingin ayah di sini"
Elinor menyadari keputusannya ini membuat dirinya semakin berjarak dari Severus. Ia mengabaikan Aletha karena pikirnya gadisnya akan tetap mendapatkan perhatian ayahnya dan menjalankan sekolahnya dengan baik.
"Ushh.. baiklah sayang, ayo kita cari Daddy" Elinor menggendong tubuh gadisnya yang sudah besar. Ia tak ingin menurunkannya, ia tau putrinya sedang merasa aman dan nyaman saat ini, ia tak ingin menyakiti hatinya. Memasangkan jubah hitam besar suaminya di tubuhnya dan menutupi tubuh putrinya agar tak ketahuan orang lain. Meskipun Hogwarts sudah malam dan sepi.
Menuju ruang penyimpanan ramuan Severus, ternyata pria itu tak ada di sana. Menuju kelas ramuannya, ternyata Severus tak ada juga di sana.
Punggungnya semakin terasa sakit, Elinor memberikan mantra peringan tekanan untuk tubuh putrinya agar ia bisa menggendongnya dengan mudah. "Maafkan ibu yang tak lagi muda ini sayang" gadis itu hanya tersenyum ringan dan mengecup pipi ibunya. Menyatakan maafnya kepada sang ibu.
"Daddy tak ada dimana mana mom" Aletha patah hati. "Kita coba ke ruangan kakek Albus ya.. mungkin dia disana"
Menaiki patung tangga berputar, meminta izin masuk dan mendapatkan izin, Elinor dan Aletha di perlihatkan dengan kedua pria yang sedang berbincang dan melihat salah satu wanita diantara mereka duduk di sofa dan memahami perbincangan keduanya.
"That's your daddy, honey" bisik Elinor kepada putrinya yang menyenderkan kepalanya di pundaknya. Jubahnya terbuka, memperlihatkan gadis cantik yang semakin bertumbuh besar tengah berada di dalam sisi ibunya.
"I see mom, can we're come back to chamber now?" Bisik Aletha. Ia berusaha menutupi dirinya setelah ibunya membuatnya menunjukkan diri. "Kenapa, untuk apa kalau begitu kita berjalan jauh kesini nak?"
"Untuk memastikan saja ayah masih hidup" kekeh Aletha kecil, tapi Elinor tau betul bahwa putrinya sedang menutupi rasa sakit di dadanya. "Astaga.. baiklah kalau begitu, kita kembali" Elinor juga tak ingin berhadapan dengan mereka bertiga.
"Ada apa, wife?" Sapa Severus menyadari dirinya sedang menjadi objek pencarian kedua perempuan itu di depan pintu. "Nothing"
"Mommy, takut" isak kecil terdengar, Aletha kini merasakan tatapan berbeda dari arah manik hitam ayahnya. Tak seperti dulu. Mengerikan, terlebih saat di kelas dan tiap pertemuan di asrama.
"Tak ada yang perlu kau takutkan nak"
"Maafkan aku Head master, Minerva.. aku mengganggu kalian semua" Severus merasa ada yang tidak beres. Ia mendekati istrinya yang melangkah menuruni tangga dan meninggalkan ruangan itu. "Ada apa Elinor? Jangan diam saja.. jawab aku!"

KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY
Fantasy" Siapa kau? " " Aku Severus Snape, suamimu sayang. " . . Sometimes added adult stories [ NOT FOR CHILD ] ⚠️ FOR 18+ 21+ Start : 18 Febuari 2021 End : -