18

636 85 43
                                    

EMHH.. MENGRAMAI JUGA RUPANYAAAAA

*ngetiknya kudu di panjangin gitu hurufnya kakkk, biar ga kebacanya galak atau judesss ( kata lonte versi hijabi gemoi hobi peliharaan buaya darat di kontak wa nya )



























































Seperti rencana malam sebelumnya, tepat pada Minggu pagi keluarga Snape bersiap pergi menuju Prince Mannor. Severus juga sempat menceritakan mengenai permasalahan keluarganya yang selama ini tak pernah ingin ia bahas kepada siapapun, termasuk istrinya sendiri.

Ayahnya adalah seorang pemabok yang sering menyiksanya dan sang ibu sebagai pelampisan amarahnya hingga pada akhirnya ia memilih untuk pergi memilih bersama perempuan lain. Severus selalu berusaha untuk mengajak ibunya kembali untuk ke dunia sihir. Namun kala itu ibunya menolak untuk kembali ke sana karena ia sangat mencintai ayah dari putra tercintanya itu. Ia memutuskan bertahan.

Kembali disadarkan oleh kenyataan yang ada, Eileen Snape memutuskan untuk kembali ke dunia sihir. Kembali memasuki dunia yang semestinya ia rasakan sepenuhnya sejak dulu.

" El.. "

" Yeah, Sev. "

" Ibuku sangat sederhana, jadilah dirimu sendiri di depannya. Ia pasti menyukaimu. Panggi dia Prince, El " Severus mengecup kening istrinya dan mengetuk pintu rumah keluarganya. Tak lama berselang nyonya Prince menyambut keduanya dengan hangat.

Eileen langsung memeluk putra dengan kencang, ia sangat merindukan putra semata wayangnya. " I miss you, Severus " air matanya mulai menetes ketika ia memandangi wajah bocah lelakinya itu dengan menggenggam sisi wajah putranya itu. " I miss you too, mom "

Pandangannya kini terarah pada seorang wanita cantik berambut pirang yang tengah menggendong bayi perempuan yang masih terlelap di pundaknya. " Kau Elinor? "

Elinor hanya tersenyum, ia melihat wanita itu sama persis seperti melihat suaminya dalam wujud seorang wanita. Dengan wajah nya yang terlihat suram dan menyedihkan bahkan di saat saat bahagia seperti ini. Wanita tua itu menyambutnya dengan memberikan kecupan serta pelukan hangat kepada gadis tersebut.

Eileen mengetahui seperti apa wanita muda itu dari sisi Severus, putranya sempat meminta izin untuk menikahi gadis itu secara diam diam. Tanpa sepengetahuan ayahnya. Eileen setuju dengan keputusan yang di pilih putra kesayangannya itu. Dan kali ini telat, ia dapat melihat menantunya secara langsung.

" Ini putri kalian? "

" Iya Bu, dia putri kami.. Aletha, namanya "

" Nama yang indah " Eileen berusaha menggendong tubuh kecil bayi itu meskipun ia sedang tertidur. Ia ingin melihat wajah menggemaskan cucunya itu mirip dengan siapa.

" Emhh.. Dadda!! " Rintih Aletha mulai merengek, Severus langsung mengambil putri kecilnya itu dari sang ibu dan menepuk punggung tubuhnya lembut. " Your daddy's here my little princess "

Eileen mengizinkan mereka untuk langsung masuk ke dalam kastil keluarganya dan duduk bersama di ruang kumpul keluarga. Dengan menyajikan wine dan puding coklat kesukaan Severus.

" Severus, sebaiknya kau taruh Aletha dikamarku lebih dulu nak! "

" Tidak ibu, dia tidak bisa tidur jika bukan di ranjang rumahnya sendiri "

" Bagaimana bisa begitu? "

" Aletha akan selalu menangis setelahnya, dan hanya tenang jika merasakan detak jantung ayahnya. Ms. Prince " Jawab Elinor memulai kata. " Jangan panggil aku begitu Elinor, panggil aku 'Ibu' seperti Severus memanggilku! Kau adalah putriku juga Elinor "

THE WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang