Elinor berapparate pergi ke flat tempat tinggalnya, ia langsung merebut Aletha dari Lolly si peri rumah penjaga putrinya itu. "Kau bisa pergi Lolly"
"Nyonya, apa kau baik baik saja?"
"I'm fine! Please Lolly, you can go!!"
Elinor langsung berbaring di kasurnya memeluk putri kecilnya yang semakin bertumbuh besar dalam hitungan hari saja. "Maafkan ibu sayang, maafkan ibu"
"Ibu sudah tak bisa mempertahankan apa yang masih bisa di pertahankan. Ibu tak ingin menyakiti perasaan mu nanti jika kau sudah besar nak.. maafkan mommy" Elinor menangis sejadinya, ia menangis hingga tertidur dan mengabaikan kerjanya.
וווווווווווווווו×
"Astaga kenapa rok ini tidak muat! Apa aku semakin gendut?" Elinor berkaca diri di depan cermin, melihat perutnya yang memang semakin buncit. "Pasti ini karena aku semalam makan 1 box pizza sendirian"
Huekk
Elinor langsung berlari menuju wastafel dan memuntahkan semua yang dirasa mengganggu perutnya. Ternyata ia tak memuntahkan apapun. "Astaga.. apa aku hamil lagi?"
Elinor meraih tubuh putrinya, menggendongnya dan membawanya pergi menuju apotik. Ia memutuskan untuk membelinya, entah mengapa ia merasa sangat bersemangat. "Apakah mommy akan hamil lagi sayang?"
Putri kecilnya itu hanya tertawa senang dengan memainkan helaian pirang ibunya. "Aletha nanti punya dedek bayi"
"Mommy dede"
Elinor memutuskan melakukan tes nya. Ia menunggu, tak berlangsung lama dua garis biru muncul pada alat memastikan kehamilan. Ia merasa sangat senang, merasakan kebahagiaan kembali muncul kepermukaan gelap hidupnya. "Severus!! Aku hamil!"
Ia kembali tersadar jika kini dirinya sendirian tanpa bayang bayang suaminya lagi.
וווווווווווווו×
"Hampir saja kau terlambat El" bisik Sarah di samping meja kerja keduanya yang saling berdekatan. "Sarah.."
"Hm"
"Aku ingin membuat gugatan cerai atas suamiku" Sarah terkejut, ternyata temannya itu benar benar bertekat bulat. "Gugatan atas apa?"
"Penelantaran istri dan anak mungkin" Elinor menjawab asal. "Apakah ada ketentuan larangan selama proses penceraian?"
"Ya ada, syarat utamanya adalah.. gugatan dan persidangan perceraian tidak bisa di laksanakan jika sang istri sedang hamil anak dari pasangan suami istri yang sah tersebut."
"Damn it!" Elinor menggerutu, "Kau kenapa El?"
"Nothing"
Elinor meninggalkan ruangan kerjanya, ia harus menangani kasus mentahan persidangan yang di serahkan dari para auror di lapangan. "Ms. Snape"
Suara itu rupanya berasal dari pria tua berpenampilan biru langit. "Paman Albus". Dumbledore memeluk wanita muda itu yang sudah dirasanya putrinya sendiri. "Bagaimana keadaan mu?"
"Baik"
"Tadi aku mampir ke flat mu, menjenguk Aletha.. maaf baru bilang. Dan Aletha sekarang aman ada di Hogwarts bersama ayahnya dan juga Minerva" penjelasan itu membuat Elinor tersentak tak menyangka. "Paman! Bagaimana bisa kau.. argh!!
"Pulanglah ke Hogwarts nanti setelah pekerjaan mu selesai, aku merindukanmu.. dan ingat jangan sampai melewatkan jam makan malam, ada yang ingin ku bicarakan denganmu"

KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY
Fantasy" Siapa kau? " " Aku Severus Snape, suamimu sayang. " . . Sometimes added adult stories [ NOT FOR CHILD ] ⚠️ FOR 18+ 21+ Start : 18 Febuari 2021 End : -