2

2.6K 207 59
                                    

Ehm.. ternyata rame juga yak

_____________________________________

Gadis itu menjelajahi pikirannya. Memori memori kedua orang itu tampilkan padanya. Ia melihat wajah Severus langsung dari matanya. Berlari menarik tangan Severus mengajaknya berlari bersama, jemarinya yang mengusap wajah dan mencubit hidung Severus dengan disandingkan wajah tampan Severus muda.

" Kalau aku akan menua dan jelek apa kau akan mencintaiku El? "

" Tentu.. karena aku juga akan menua dan jelek beriringan juga denganmu Severus "

Ia terbangun dan sadar. Bahwa dia adalah seorang penyihir dan istri dari pria yang baru ia kenal beberapa jam lalu. Dan mengenalnya hanya dari memori memori yang terekam dan ditambah oleh mereka.

Elinor tersengal sengal, ia kehabisan nafasnya. Ia merasa tercekik seakan akan ia akan mati dalam hitungan menit. " I can't breath!! I can't breath "

Severus memeluk wanita yang sangat ia cintai itu, merangkul nya erat mengusap rambut dan punggungnya, mengecup kening wanita itu. Berusaha menenangkannya berkali kali. " It's alright, it's alright "

" I feel such pain " Elinor merasa sakit di dada kirinya, ia merasa nafasnya tercekat. Ia memukul dada kirinya berkali kali tapi rasa sakit itu tak kunjung hilang dan berakhir.

" Your be save El " Severus memegang tangannya yang sedari tadi melukai dadanya sendiri. " Tenanglah El.. atur nafasmu perlahan sayang "

Gadis itu mengikuti perintahnya, nafasnya kembali teratur detak jangnya yang semula berdebar kencang kini sudah kembali menormal kembali. " Terimakasih "

Ia memeluk balik Severus, merasa bahwa pria itu adalah tempat teraman untuknya. " Severus "

" Iya sayang " pria itu membelai surai pirang miliknya dengan lembut. " Aku ingin mengatakan ini jujur kepadamu dan paman "

Elinor bergerak pergi menemu Dumbledore yang tengah menyeleksi dokumen dokumennya di meja kerjanya. " Paman, ada yang ingin aku katakan "

" Katakan saja Elinor "

" Aku sebenarnya bukan dari sini. Dan aku tak pernah mengenal kalian sebelumnya. "

Dumbledore membuka laci mejanya, mengambil sebuah figura kecil berfoto. Ada ayah dan ibu Elinor, dirinya waktu kecil dan juga Dumbledore muda bergerak disana. Ia menunjukkan itu kepada Elinor.

" Kau adalah keponakanku, meskipun ikatan darah kita sedikit jauh. Ibumu adalah sepupuku sendiri Elinor, ayahmu adalah orang Prancis karena itulah namamu Elinor Elfanza De laTour. Aku yang memberi nama Elfanza untukmu, artinya bermartabat tinggi dan kuat. Seperti dirimu " ucapnya melangkah dan mencubit ujung hidung nya perlahan.

" Kau sangat cantik dan anggun karena darah Prancis mu, tak salah kau menjadi idaman kaum lelaki di Hogwarts. Melindungimu menjadi kepenuhan jiwaku ketika melihatmu tertawa dan bahagia, karena kau ku anggap anakku sendiri sayang. Aku merasa bahagia denganmu bisa bersama dengan Severus"

Elinor tersadar, ia memang memiliki turunan darah Prancis karena ayahnya, dan juga ibunya yang asli dari Inggris. Setiap kali ia menanyakan arti nama dirinya kepada kedua orangtuanya mereka hanya menjawab " ada pria tua yang sempat memberikan nama itu untukmu, katanya itu adalah doa yang baik. So, mom and dad memakainya untukmu. " Ini janggal.

" Tapi tapi paman, aku bukanlah dari kaum kalian. Penyihir, aku dari masa depan!! Seharusnya aku hidup di tahun 2020! Bukan disini "

" Apa buktinya kau berada dari masa depan? "

THE WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang