- Belum tentu apa yang kamu curigai itu benar adanya.Lebih baik kamu mencari tahu sebab-sebab terjadinya kesalahpahaman tersebut, sehingga bisa lebih bijak dalam memutuskan benar dan salahnya.-
Dua minggu berlalu semenjak pernikahan sederhana mereka, Raka datang ke rumah yang di tempati oleh Ivy di kota x. Tujuannya bukan untuk mengunjungi sang istri tetapi ingin bertemu dengan wanita lain.
"Bik ina, bisa buatkan saya secangkir kopi?" Ucap raka setelah turun dari lantai dua dari kamar disebelah kamar yang di tempati oleh Ivy untuk meletakkan tas yang dia bawa.
"Tentu saja tuan." ucap bik ina.
"Saya diruang tamu ya bik."
"Baik tuan."
Bik Ina kembali ke dapur setelah mengantar kopi, Ivy pulang dan berhamburan kepelukan Bik Ina.
"Selamat siang bibik."Sapa ivy senang.
"Nona sudah pulang? Apa kuliahnya lancar hari ini?" Tanya bik ina membalas pelukan Ivy.
"Tentu saja karena bik ina juga mendoakan aku kan ?" Ucap ivy tersenyum dia belum menyadari keberadaan raka.
"Tentu saja."
" aku sangat merindukan bibik " ucap ivy manja semakin erat memeluk bik Ina.
"Kamu ini seperti anak kecil saja ya." ucap bik ina mencubit hidung ivy, Raka hanya memperhatikan mereka dari tempatnya duduk.
"Kita akan melakukan apa hari ini ?" Tanya ivy melepas pelukannya.
"Apa kita masak kue saja?" Tanyanya lagi.
"Aku ingin sekali memasak bolu cookies." ucapnya semangat.
"Hari ini sebaiknya nona menghabiskan waktu sama tuan saja ya." Ucap bik ina membuat ivy heran.
"Memangnya ada tuan siapa disini ?" Tanya ivy polos.
"Suami nona datang berkunjung untuk bertemu dan menghabiskan waktu dengan nona disini."
"Suami? Aku tidak punya suami bik." ucapnya karena dua minggu ini dia habiskan untuk menikmati hidupnya dan melupakan apa yang terjadi padanya.
"Apa nona lupa kalau nona sudah menikah?" Tanya bik ina heran
"Suami? Menikah? Hahahaha astaga hampir saja aku melupakannya untung saja bibi mengingat. Aku telah menikah dengan pria kaku dan tidak pernah senyum." Ucap ivy yang mendapat tatapan tajam dari raka.
"Tapi nona mencintai Tuan kan, makanya kalian menikah?" Tanya Bik Ina membuat Ivy diam tidak bergeming.
"Berhenti berbicara tentang ku." Ucap Raka membuat atensi Ivy mengarah padanya.
"Maafkan saya tuan." ucap ivy merutuki kebodohannya karena mengatakan hal buruk tentang Raka."Pergilah aku tidak ingin melihatmu." Ucap raka yang membuat ivy dan bik ina beranjak pergi.
"Kenapa tuan Raka mengatakan itu? Apa hubungan kalian sedang tidak baik?" Tanya bik Ina.
"Sudah lah bibi mungkin dia senang lapar makanya seperti itu."
Sesampainya dikamar nya, ivy mondar-mandir kebingungan memikirkan bagaimana dia harus bersikap di depan suaminya itu.
*******
Jam sudah menunjukkan jam 8 malam tetapi ivy belum juga keluar kamar karena takut raka akan melihatnya.
"Aku sangat lapar." guman ivy
"Lebih baik aku kedapur. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Believing In Me
Fanfiction. pertemuan tak terduga yang berujung pernikahan. "kenapa semua orang selalu memaksa ku melakukan apa yang mereka mau. Apa aku tidak pantas melakukan apa yang aku inginkan? Aku tidak punya hal untuk dibanggakan kenapa aku juga tidak bisa menikmati h...