bagian 20

133 19 3
                                    

HAPPY READING GUYS ....😇

Raka dan Ivy sudah berada ditoko perhiasan yang berada disalah satu mall di kota tempat Ivy menempuh pendidikan kuliahnya.

"Untuk apa kita kesini?" Tanya Ivy saat Raka selesai berbicara dengan staff yang ada di tokoh itu.

"Ini tokoh apa?" Tanya Raka

"Hmm... perhiasan" jawab Ivy

"Jadi orang-orang datang kemari untuk apa?" Tanya Raka lagi

"Membeli perhiasan" jawab Ivy

"Good.. ternyata kau pintar" Raka mengusap rambut Ivy layaknya anak kecil.

"Eh.." guman Ivy saat Raka mengusap lembut rambutnya.

"Tuan Raka mau beli perhiasan ya"

"Pilihlah yang kau suka" ucap Raka

"Tapi aku tidak punya uang untuk membelinya"

"Aku hanya menyuruhmu memilih bukan membeli"

"Ohh... Tuan mau memberi hadiah ya.. untuk cewek atau cowok?"

"Cewek lemot"

"Memangnya tuan Raka punya cewek yang lemot?"

"Ada"

Raka pergi keluar dari toko saat dia menerima sebuah panggilan telepon sedangkan Ivy sibuk memilih cincin, sampai akhirnya dia melihat cincin pasangan yang menarik perhatiannya.

"Wah... cantiknya" ucapnya melihat cincin itu.

"Apa aku boleh mencobanya?" Tanya pada staff wanita yang melayani dia memilih cincin.

"Tentu saja boleh nona" ucap staff wanita tersebut dan mengambilnya untuk Ivy coba.

"Nona sangat cocok mengenakannya " puji wanita itu

"Benarkan? Aku juga berfikir begitu haha" tawa Ivy dia sangat senang mengenakan cincin itu.

"Apa aku bisa membelinya satu saja?" Tanya Ivy

"Maaf nona, itu cincin pasangan yang ditujukan kepada pasangan suami istri" ucap staff itu menjelaskan.

"Begitu ya.." tiba-tiba perasaan Ivy jadi sedih pasalnya sewaktu mereka menikah tidak ada acara tukar cincin dikarenakan pernikahan yang terlalu mendadak.

"Ini " Ivy mengembalikan cincin itu.

"Apa kau sudah memilihnya?" Tanya Raka menghampiri ivy kembali.

"Ini terlihat bagus, tapi hanya untuk pasangan" jelas Ivy

Raka memperhatikan cincin itu.

"Baiklah. Aku kan membelinya. Apa kau bisa menunggu di luar sebentar" tanya Raka kepada Ivy.

"Hmm" ivy mengangguk lalu menuruti perintah raka.

"Tolong ukir nama Raka dan Ivy didalam cincinnya. Apa perlu waktu yang lama untuk itu?" Tanya raka kepada staff wanita itu

"Tidak Tuan. Kami akan mengerjakan segera. Nanti Tuan bisa menjemputnya atau menunggu sebentar disini"

"Hmm.. nanti saja."

"Baiklah Tuan"

Setelah memesan, Raka keluar untuk menghampiri Ivy. Sejenak dia memperhatian wajah ivy yang terlihat sedih seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya

"Tentu saja" segera Ivy menerbitkan senyuman di wajahnya.

"Kita makan dulu. Ayo" Raka kembali menautkan jari mereka.

Believing In Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang