.
.
.
.
.
🌼Raka dan Ivy baru saja selesai melakukan cek kandungan sekali sebulan di salah satu rumah sakit, saat ini keduanya sedang berada diparkiran rumah sakit hendak pulang.
"Aku ada urusan sebentar di kantor. Kamu pulang di antar supir tidak apa-apa kan, sayang?"
"Tentu saja tidak apa-apa. Pergilah cepat selesai pekerjaanmu dan segera pulang."
"Kamu memang istri yang pengertian sayang, kalau begitu aku pergi dulu" setelah mengecup kening Ivy, Raka segera pergi menggunakan taksi.
Seminggu yang lalu Christian telah memberikan informasi yang diminta oleh Raka untuk dia selidiki. Hari ini dia sudah membuat janji untuk bertemu dengan orang tersebut, agar masalah cepat terselesaikan dengan baik.
"Kita langsung pulang, non?" Tanya supir ketika Ivy sudah masuk kedalam mobil.
"Iya pak."
"Baik non"
Ditengah perjalan pulang, panggilan masuk melalui sambungan telepon seluler Ivy.
"Hallo ibu."
"Kalian dimana nak?"
"Aku dalam perjalan pulang, baru selesai memeriksa kandungan aku, Bu" jawab Ivy.
"Apa semuanya baik? Janin kamu sehat kan, nak?"
"Iyaa Bu, kami berdua dalam keadaan yang baik dan sehat. Sekarang usianya genap 3 bulan" ucap Ivy seraya mengelus perutnya dengan lembut.
"Syukurlah kalau begitu, ibu senang mendengarnya. Oh.. iyaa bukannya hari ini kita mau bertemu?. Suami kamu mengajak ibu bertemu di ARt resto hari ini. Ibu fikir kamu juga ikut, sayang."
"Kak Raka tidak mengatakannya padaku, Bu."
"Mungkin hanya suami kamu yang ingin bertemu dengan ibu. Kalau begitu sudah yang sayang. Kamu hati-hati dijalan."
"Iya ibu."
Ivy menjadi cemas memikirkan mengapa Raka ingin bertemu dengan ibunya. Bukankah Raka tidak menyukai keluarganya?
"Sepertinya aku harus mencari tahu kenapa mereka bertemu."
"Pak kita ke ARt Resto ya."
"Sekarang non?"
"Iya pak. Kalau bisa ngebut aja supaya kita lebih cepat kesana."
"Maaf non, saya tidak ingin membuat nona dalam bahaya."
.
.
.Kehadiran Ivy bertepat dengan Raka yang memasuki restoran tersebut. Dengan sembunyi-sembunyi Ivy mengikuti dari belakang.
Saat tengah fokus mencari posisi yang tepat agar dapat mendengar pembicaraan Raka dan ibunya, Ivy yang masih berdiri disamping meja resepsionis dikejutkan dengan seseorang yang memegang lengannya.
"Ivy.. kamu sedang apa disini?" Tanya perempuan tersebut. Ivy bernafas lega saat melihat gadis dihadapannya.
"Aku.. " Ivy terlihat berfikir untuk menjawab.
"Kamu mau mengikuti pak Raka? Takut pak Raka selingkuh?"
"Bukan itu?"
"Jadi apa?" Tanya intan dengan suara yang juga pelan.
"Kalau begitu aku akan temani kamu. Ayo!!" Melihat Ivy yang diam seperti memikirkan sesuatu membuatnya segera menarik tangan Ivy bermaksud agar mereka juga mencari meja kosong.
"Intan.. aku tidak ingin mereka melihat kehadiranku disini." Bisik Ivy pelan.
"Oh.. begitu ya yang sudah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Believing In Me
Fanfiction. pertemuan tak terduga yang berujung pernikahan. "kenapa semua orang selalu memaksa ku melakukan apa yang mereka mau. Apa aku tidak pantas melakukan apa yang aku inginkan? Aku tidak punya hal untuk dibanggakan kenapa aku juga tidak bisa menikmati h...