Selamat membaca..... hehe 🤭
"kau berangkat sendiri atau berangkat dengan ku?" Tanya Raka sudah siap.
Ivy mengambil Sling bag nya dan menatap Raka.
"Aku minta maaf. Aku ikut kakak saja" ucap pelan.
"Baiklah. Kita berangkat sekarang" ucap Raka tersenyum.
.
.Menempuh perjalan yang menghabiskan waktu kurang lebih satu jam, akhirnya mereka tiba disebuah rumah sakit tempat Flora di rawat.
"Kakak" panggil Ivy setelah membuka pintu ruangan tempat Flora di rawat.
"Hai Ivy" sapa flora yang masih terbaring di kasur.
"Kakak baik-baik saja? Apa semua berjalan dengan lancar? Bagaimana keadaan si bayi?" Tanya Ivy bertubi-tubi menghampiri Flora
"Hahahaha" tawa flora mendengar pertanyaan Ivy yang banyak
"Aku baik-baik saja. Puji Tuhan semua berjalan dengan lancar. Dan adik bayinya lahir dengan selamat" jawab flora tersenyum.
"Kakak wanita yang kuat" ucap Ivy hampir menangis.
"Pasti sakit kan?" Dia tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak memeluk Flora.
"Semua sakit terbayar ketika aku sudah bisa mendengar suara tangis putriku" jawab Flora senyuman masih selalu menghiasi wajah cantiknya. Air matanya menetes ketika mengingat perjuangannya melahirkan dan ketika bayi kecilnya sudah mulai menangis.
"Ah... Kakak jangan menangis, aku jadi ikut sedih" kembali Ivy memeluk tubuh Flora
"Aku hanya terlalu bahagia ketika semua sudah ku lewati bersama suami dan anakku"
"Aku mau lihat bayinya" ucap Ivy semangat.
"Dia sedang dimandikan oleh suster"
"Oooo" Ivy mengangguk paham.
"Kemari lah. Duduk disini dulu" perintah Raka yang sudah terlebih dahulu duduk di sofa yang berada di ruangan rawat inap Flora. Ivy menghampiri Raka dan duduk di samping suaminya.
"Oh iya suamimu dimana ?" Tanya Raka karena tidak melihat Bastian
"Dia sedang menunggu bayinya siap mandi. Dia takut putri kami kenapa-napa" Raka dan Ivy menggaguk paham mendengar penuturan dari flora.
"Mama kami datang" ucap Bastian ketika memasuki ruangan tersebut.
"Kalian sudah datang?" Tambahnya lagi ketika matanya menangkap dua sosok manusia yang sudah dikabari semalam.
"Hmm" jawab Raka.
"Aku ingin melihat bayinya" Ivy berlari menghampiri Bastian sambil tersenyum girang.
"Cantiknya. Mukanya kecil sekali. Gemasnya" Ivy mengelus pipi bayi itu pelan takut lecet karena wajah bayinya masih sedikit kemerahan.
"Hahaha tentu saja dong. Mamanya kan cantik. Dan papanya sudah berusaha semaksimal mungkin mengerjakan hahahaha" tawa Bastian bangga
"Ada ada saja kau" flora menggeleng
"Apa aku bisa menggendong nya?" Tanya Ivy takut-takut.
"Tentu saja" Bastian menyerahkan putrinya kepada Ivy.
"Astaga.. bagaimana ini ?" Ucapnya panik
"Kenapa?" Tanya flora dan Bastian
"Aku pengen gigit. Gemes banget jadi pengen juga" ucap Ivy terkekeh. Flora dan Bastian tersenyum jail menatap Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believing In Me
Fanfiction. pertemuan tak terduga yang berujung pernikahan. "kenapa semua orang selalu memaksa ku melakukan apa yang mereka mau. Apa aku tidak pantas melakukan apa yang aku inginkan? Aku tidak punya hal untuk dibanggakan kenapa aku juga tidak bisa menikmati h...