bagian 11

117 24 0
                                    

apa kau tidak ingin menuruti ku ?" Tanya raka

" tidak akan. Untuk apa aku menuruti orang seperti mu" jawab ivy lantang

"Baiklah kalau kau tidak mau. Aku akan memaksa melakukan apa yang ku mau" ucap raka egois

"Terserah kau mau bagaimana. Aku ingin keluar dari sini" Ivy berjalan kearah pintu.

Raka mulai hilang akal, dia menggendong ivy dengan cara mengangkatnya kepundak tangannya ia letakkan di pinggang  Ivy supaya beban yang diangkat tidak jatuh, ivy berontah dengan memukul punggung Raka namun Raka sama sekali tidak peduli, Raka membawanya kearah ranjang setelahnya dia meletakkan tubuh itu diatas ranjang kemudian dia menindinya.

" apa yang akan kau lakukan?" Tanya ivy takut

"Menurut mu apa yang bisa kita lakukan dengan posisi ini?" Raka tersenyum dengan smirknya dan itu menyeramkan bagi Ivy.

"Aku tidak tau. Aku mau pergi dari sini" Ivy tidak berani menatap mata Raka, dia sudah merasa takut tetapi dia mencoba untuk menutupinya.

" bukan kah kau bilang kau tidak ingin berpisah kecuali aku menyentuhmu?" Ucap raka dengan smirk nya.

" aku tidak pernah mengatakanya"

" apa kau lupa, mau aku bantu untuk mengingatkannya?" Ucap raka semakin menurunkan tubuhnya menekan tubuh Ivy

" aku tidak pernah mengatakan hal seperti itu.  lepaskan aku " ucap ivy berusaha mendorong tubuh raka. Tetapi cukup sulit karena kekuatan raka lebih besar.

"Kau akan ku lepaskan jika kau berhenti bekerja dan berhubungan dengan pria lain"

"Aku sudah bilang itu Hak ku. Kenapa kau melarangku. Kau saja masih berhubungan dengan kekasihmu itu kenapa aku tidak boleh?" Ucap Ivy kesal.

"Kau keras kepala sekali ya. Ayo kita lihat siapa yang akan mengalah kali ini." Tangan Raka sudah berada diatas perut Ivy, dia menyentuhnya perut yang masih diselimuti pakaian Ivy.

"Aku mohon hentikan" ucap Ivy menahan tangan Raka dengan tangannya.

"Bukan itu yang aku ingin dengar darimu" ucap raka. Tangannya menggenggam kedua tangan Ivy lalu menaruhnya diatas kepala Ivy. Wajahnya sudah lebih dekat dengan wajah Ivy.

" aku akan menuruti kemauan mu, asal kau melepaskan ku " ucap ivy akhirnya, dia takut Raka akan melakukan apa yang sedang dia fikirkan sekarang.

" benarkah ?"

" aku berjanji " ucap ivy

" baiklah kalau begitu" ucap raka dengan wajah tersenyum penuh kemenangan, setelahnya dia melepaskan tangan Ivy dan menjatuhkan tubuhnya disamping Ivy

Ivy yang sudah merasa bebas sudah duduk diatas ranjang dan tubuhnya sudah mengarah ingin turun dari atas ranjang. Namun Raka tidak membiarkannya karena dia sudah memeluk perut gadis itu dengan tangan kanannya.

"Apa yang tuan lakukan? Aku ingin pergi dari sini"

Raka tidak menjawab, dia membalikkan tubuh ivy agar menghadap padanya.

" kenapa tuan memelukku?" Tanya ivy dalam pelukan raka

"Hanya ingin saja" raka menenggelamkan wajah Ivy didada bidangnya.

"Tuan bilang tuan tidak akan menyentuh ku jika aku menuruti kemauan mu?"

"Ini salah satu kemauanku"

"Tapikan.."

"Memangnya kenapa kalau aku menyentuhmu kau kan istriku"

"Untuk sementarakan?" Ucap ivy pelan

"Hmm" Raka berdehem saja

Ivy diam saja ketika mendapat pembenaran dari Raka kalau dia hanya istri sementara yang setiap saat bisa digantikan oleh kekasih Raka.

" aku hanya ingin memeluk mu saja, apa tidak boleh?" ucap raka sambil menepuk-nepuk pelan punggung Ivy.

"Tidak.." jawab Ivy spontan

"Kalau begitu pergi sana" Raka melepas pelukannya dan  mendorong tubuh Ivy.

"Kalau begitu saya permisi tuan" ucap ivy  turun dari ranjang.

"Hmm. Keluarlah setelah itu kau tidak akan bisa kuliah lagi. Jika kau mau tetap kuliah datang kemari" raka menepuk tempat tidurnya.  karena Ivy menjadi diam dengan wajah terkejut,  dia diam saja  lalu menutup matanya tetapi masih mengawasi Ivy.

"Apa yang harus aku lakukan?"Ivy membatin

Ivy akhirnya menaiki ranjang, dan berbaring di samping Raka tetapi membuat jarak diantara mereka, sebenarnya raka menyadari pergerakan itu namun dia masih belum bereaksi.

"Kenapa dia diam saja? Apa dia ingin aku memeluknya seperti tadi?" Ivy membatin masih memandangi wajah Raka yang masih setia menutup matanya.

Ivy menghirup nafas dalam dalam lalu menghembuskan nafas melalui mulut, setelahnya dia menutup matanya dan memeluk Raka.

"Siapa yang menyuruhmu memeluk ku?" Tanya Raka.

Ivy menaikkan wajahnya untuk melihat ke wajah Raka. Dia melihat dengan wajah terkejut dan wajah yang sudah merah merona bagai kepiting rebus karena merasa malu. Raka menikmati melihat wajah Ivy yang menurut nya sangat lucu dengan ekspresi seperti itu. Sebenarnya dia ingin tertawa terbahak-bahan namun dia tahan karena melihat wajah Ivy yang sedang menahan malu.

"Maafkan aku tuan" cicit Ivy menunduk.

Raka menahan tangan Ivy yang ingin melepas pelukannya ditubuh Raka.

"Karena kau ingin memelukku aku akan membiarkannya kali ini" ucap raka sambil meletakkan wajah Ivy kembali terbenam di dadanya.

Believing In Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang