Happy reading... 🤍Ivy masih terdiam didalam tenda, ada rasa bersalah didalam hatinya terhadap Raka tetapi ada juga perasaan kesal karena Raka sudah mencium dirinya.
"Raka dimana?" Tanya bastian membuyarkan lamunan Ivy.
"Aku tidak tau kak" ucap Ivy jujur karena dia memang tidak tau kemana suami nya itu pergi
"Dia meninggalkan mu sendirian disini?" Tanya flora dan dianggukan oleh Ivy
"Dasar manusia Es itu." Ucap flora kesal
"Yah sudah sebaiknya kita pulang saja. Mungkin dia sudah menunggu didalam mobil.
Mereka membereskan barang barang yang mereka bawa dari rumah dan melipat kembali tenda dan karpet yang mereka sewa. Setelah membayar dan mengembalikannya mereka menuju keparkiran.
Ivy membawa banyak barang ditangannya, tangan kiri bastian juga membawa beberapa barang dan sebelah tangannya memegang tangan istrinya yang sedang hamil takut dia tersandung atau terkena bahaya apapun.
Raka yang sejak tadi didalam mobil melihat mereka menuju mobilnya, segera dia turun dari mobil dan berjalan kearah Ivy yang terlihat kesusahan melihat barang yang ia bawa.
"Yah kenapa kau tidak menunggu kami disana?" Tanya bastian namun Raka diam dan hanya memandang Ivy. Mata kedua nya sempat bertemu sampai Ivy menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya.
"Oi apa kau tuli?" Tanya Bastian lagi
"Sudahlah. Dia itu manusia es susah mencairnya" ucap flora masih kesal karena Raka meninggalkan Ivy sendiri tadi.
Raka merampas bawaan Ivy dan bastian dan memasukkanya kedalam bagasi mobil.
Bastian membuka pintu mobil dan mempersilahkan flora masuk kedalam mobil.
"Kali ini sayangku mau duduk sama siapa?" Tanya Bastian masih berdiri memengangi pintu mobil.
"Aku ingin duduk dengan mu saja" ucap Flora
"Yesss...." ucap bastian semangat dia tidak ingin jauh dari istrinya flora.
"Kak aku duduk dengan mu saja ya, please" ucap Ivy nongol dari balik punggung Bastian.
"Apa kau ada masalah dengannya?" Tanya bastian saat melihat Raka masuk kedalam mobil dan duduk dikursi kemudi.
"Tidak" ucap ivy ngegas.
"Ya sudah duduk dengannya saja ya. Pergi sana hus..haha" usir bastian lalu tertawa. Dia memang merasa ada yang tidak beres dengan mereka berdua.
Ivy akhirnya pasrah dan duduk disamping kursi kemudi. Dia memiringkan tubuhnya kearah jendela dan tidak memakai seatbelt. Raka menghembuskan nafasnya kasar dan memasang seatbelt Ivy. Ivy menahan nafas dan kembali menggigit bibirnya saat posisi Raka sangat dekat dengannya.
"Jangan mengigit bibirmu" bisik Raka di telinga Ivy.
"Ha?" Tanya Ivy bingung dan menatap mata Raka. Saat pandanganya bertemu, ivy merasa malu, ia menunduk dan mengigit bibirnya lagi.
Raka menggelengkan kepalanya dan kembali ke posisinya.
"Apa kalian berdua ada masalah?" Tanya Bastian
"Kenapa kalian diam saja? Hei jawab aku ?" ucap bastian kesal karena Raka dan ivy tidak merespon ucapan bastian.
"Kenapa kau berfikir begitu?" Tanya Raka masih terfokus untuk menyetir.
"Yah karena tingkah kalian aneh. Kenapa kau meninggalkan Ivy sendiri tadi ? Kalau kau tidak ingin bersama nya bilang saja tadi aku tidak perlu meninggalkan dia sendiri dan bersenang-senang dengan suamiku" ucap flora panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believing In Me
Fanfiction. pertemuan tak terduga yang berujung pernikahan. "kenapa semua orang selalu memaksa ku melakukan apa yang mereka mau. Apa aku tidak pantas melakukan apa yang aku inginkan? Aku tidak punya hal untuk dibanggakan kenapa aku juga tidak bisa menikmati h...