Bagian 40

38 5 0
                                    

Sebulan berlalu sejak kejadian itu, kini ibu Ivy tidak pernah lagi menemuinya karena seperti janjinya kepada Raka setelah menerima uang mereka harus menjaga jarak. Namun sejatinya Raka tidak benar-benar ingin Ibu menjauh dari putrinya, dia juga berdoa dan berharap ibu mertuanya berubah lebih baik dan dapat memperlakukan Ivy dengan layak. Karena bagaimana pun Ivy tetap putri kandungnya yang dia lahirnya dengan mempertaruhkan nyawanya.

Saat ini Ivy dan Raka sedang mengelar pernikahan dan acara resepsi pernikahan mereka tepat dimana satu tahun mereka mengarungi bahtera rumah tangga. 

Ivy mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang di desain sopan dan dapat menutupi kehamilannya yang sudah memasuki bulan ke 4.  mahkota kecil yang terpasang di kepala menjadi penambah keanggunan dirinya.

Ivy tengah menunggumu di dalam ruangan pengantin sebelum acara dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ivy tengah menunggumu di dalam ruangan pengantin sebelum acara dimulai. Acara pernikahan mereka digelar meriah dihadiri para kerabat juga rekan kerja Raka tentunya. Ivy sudah meminta agar dilakukan secara sederhana namun dengan yakin Raka menolak dia ingin semua orang tahu kalau dia sudah memperistrikan Ivy sebagai pendamping hidup.

"Bestie gue..." Teriak Ika memasuki ruangan tempat Ivy berada. Ivy yang dalam posisi duduk dengan buket bunga ditangan hanya tersenyum lebar menyambut kedatangan Ika.

"Ah.. perasaan baru 4 bulan kita tidak ketemu, kau sudah menggelar pernikahan saja."

"Mau bagaimana lagi raja sudah datang menjemput permaisurinya hehe."

"Bisa aja nih yang bentar lagi jadi istri orang."

Ivy menggeleng kepala lalu berkata," sebenarnya saat ini pun aku sudah menjadi istrinya dan sebentar lagi aku akan jadi ibu."

"Apa? Kau serius? Kau Tidak sedang bercandakan? Kau tidak hamil diluar nikahkan? Cepat jawab?" Tanya Ika menggebu-gebu bagaimanapun dia tahu kalau sahabatnya itu orang baik dan tidak pernah melakukan hal yang akan mempermalukan keluarga.

"Aku serius. Aku tidak sedang bercanda dan tentunya aku hanya mengatakan hal ini padamu. Sebenarnya aku sudah menikah sejak tahun lalu, tepatnya hari ini adalah anniversary kami satu tahun."

"Pernikahan itu digelar tertutup karena aku belum menyelesaikan kuliah. Dan aku sudah cukup dengan acara itu. Namun, suami dan mertuaku ingin menggelar acara yang lebih meriah karena ini pernikahan putra satu-satunya."

"Lalu kenapa dulu kau tidak mengundang diriku?"

"Aku bukannya tidak ingin, hanya saja itu hanya acara keluarga."

"Baiklah aku mengerti. Yang penting apa benar sebentar lagi aku akan jadi auty?" Tanya Ika dengan mata berbinar menatap bagian perut Ivy.

"Hahahaha yaa benar."

"Ah.. kau ini. Kenapa tidak membagi hal bahagia ini padaku?" Dengan air mata bahagia yang mengalir di wajah, Ika mendekat pada Ivy lalu memeluk.

"Kau harus sehat, harus bahagia pokoknya tetap jadi wanita baik dan ceria seperti yang aku kenal. Aku menyayangimu.. sungguh. Selamat untuk mu." Ivy membalas pelukan Ika tak kala eratnya.

Believing In Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang