Sudah dua jam lebih gadis itu melihat senjatanya. Senjata yang memiliki banyak kenangan dalam hidupnya, seolah senjata itu adalah saksi hidupnya. Senjata berbentuk cekung dan terdapat satu tali mengikat kedua ujungnya. Ratusan kali tali itu terputus, ratusan kali anak panah memelesat.
Gadis itu tersenyum mengingat masa lalunya saat ia masih bisa merasakan kehangatan selimut, melihat senyuman saudara saudaranya, melihat bintang dari jendela yang tinggi, dan berlatih tanpa ada rasa penyesalan, marah, dan sedih.
Seandainya gadis itu bisa memutar waktu, dia pasti akan melakukannya sekarang juga.
Setiap malam terasa panjang, potongan ingatan ingatan selalu memutar di kepalanya. Tangisan yang sering terdengar, air mata yang turun tanpa henti.
Bintang bintang tertutupi asap dan debu, gemuruh di langit terdengar ditelinga. Hujan akan turun.
Lagi lagi, gadis itu menitihkan air mata. Menundukkan pandangannya, membiarkan angin melewati punggungnya yang bergetar.
Rambut abu abunya beterbangan tertiup angin, mata hijau yang sinarnya mulai redup.
Air matanya jatuh bersama dengan hujan yang mengenai tubuhnya. Semesta seakan tau kesedihan dan penderitaannya.
"Kenapa?!" Teriakan kesakitan, kesedihan, penyesalan, amarah bercampur dalam satu kata.
Darah mengalir turun dari tubuhnya. Darah yang bercampur air hujan.
Perlahan langkah seseorang mendekat. Dia mengusap punggung gadis itu dan mengalirkan sihir penyembuhan.
"Aku tidak mengizinkanmu untuk menyembuhkanku," ucapnya."Aku tidak akan membiarkanmu pergi dengan luka luka ini, Mithriel." Lelaki itu tidak memperdulikan perintah gadis di depannya.
"Siapa kau berani memerintahku?" balas gadis itu. Dia berdiri memutar badannya dan menatap lelaki didepannya.
"Aku tanya, siapa kau berani memerintahku?!" Tatapan tegas gadis itu membuat lelaki di depannya terkejut.
"Mithriel! Sadarlah!" Lelaki itu berteriak sambil memegang bahunya. Menatap mata yang tanpa henti menangis.
"Aak.... Maafkan aku, maafkan aku."
Siapa saja yang melihat keadaan gadis itu, pasti akan merasakan kesedihan yang dialaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Petualang dengan Busur || END
FantasiSeorang Putri kerajaan yang tidak memiliki sihir dan hanya menggunakan senjata untuk perlindungan dirinya, yang bahkan senjata sudah tidak pernah lagi dipakai oleh manusia sejak 300 tahun yang lalu setelah sihir ditemukan. Dia adalah Mithriel, yang...