Chapter 46 ~ We Being Followed

113 5 0
                                    

Happy Reading!💗
–––––


Setelah menempuh penerbangan yang melelahkan, tidak lama kemudian, mereka akhirnya sampai. Meski Aspen saat ini tengah diselimuti salju, beruntung cuacanya cukup cerah berawan untuk melakukan penerbangan hari ini. Ternyata, jet mereka tiba lebih cepat dari perkiraan waktu landing yang seharusnya.

 Ternyata, jet mereka tiba lebih cepat dari perkiraan waktu landing yang seharusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepatnya, saat ini jet mendarat di Pitkin County Airport-Aspen, Colorado. Pesawat mereka berhasil parkir dengan mulus walau landasannya tampak licin.

Setibanya pesawat di Bandara, mereka semua bersiap turun. Sebelum beranjak meninggalkan kabin, para flight attendant telah menunggu di dekat pintu. Flight attendant tersebut hendak menyapa mereka untuk yang terakhir kali.

Welcome to Aspen, Tuan. Selamat berlibur,” sang pramugari berujar lebih dulu. Setelah mengucapkan itu, dia mengedipkan matanya pada Jav.

Suara bising mesin pesawat masih terdengar tatkala mereka berpamitan.

Ayesha yang menyaksikan perbuatan nakal si pramugari, tiba-tiba perutnya bergejolak. Ia mual. Padahal tadi selama di atas awan, ia tidak merasa ingin mabuk.

Tanpa ada rasa risih sama sekali, Jav menanggapi kedipan Lydia itu. Jav tersenyum untuknya. Astaga, senyum Jav terlalu mematikan untuk dilihat kaum hawa.

Cih! Dasar playboy!- batin Ayesha melabeli Jav sembarangan.

Enjoy the vacation, Tuan. Sampai jumpa lagi,” kini William yang angkat suara. William mengajak putra boss nya itu bersalaman dan langsung di respon oleh Jav.

Sesudah itu, Jav keluar lebih dulu. Dia turun, lalu langkahnya diikuti oleh yang lain. Mereka menyalami William dan Lydia secara bergantian, kemudian menuruni tangga.

Begitu menapakkan kaki di tanah, udara dingin bersama cerahnya langit biru seakan menjadi kesan awal dari liburan mereka. Sangat amat terasa sekali bahwa suhu dingin mampu menembus kulit telapak tangan mereka yang tak terbalut apapun.

Di sana, ada sebuah mobil van berukuran besar berwarna hitam metalik sudah menanti kedatangan mereka. Mobil van itu tampak cukup untuk menampung hingga 8 orang. Ketika di pesawat, Jav meminta salah satu anak buah Ayahnya agar menjemput mereka.

 Ketika di pesawat, Jav meminta salah satu anak buah Ayahnya agar menjemput mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang