Chapter 27 ~ For What?

187 13 0
                                    

Playlist : Ariana Grande ft Mac. Miller - The Way (btw ini my fav song very much😂)

Boleh sambil didengerin ya, biar lebih enak bacanya. Enjoy guys :)
____________

Happy Reading!❤️
-----

Jav turun dari mobilnya diikuti Ayesha. Mereka berjalan beriringan hendak memasuki pintu lobby pusat perbelanjaan. Sebelum masuk, mereka bertemu dengan dua orang security yang tengah berjaga di depan sebuah pintu otomatis. Seolah kedatangan mereka berdua telah disambut olehnya.

"Sir," sapa security itu ketika mereka mendekat.

Jav mengangguk perlahan.

"Tolong parkir mobilku di tempat biasa." titah Jav. Ia memberikan kunci mobilnya.

Security itu membalas. "Tentu, sir,"

Jav tersenyum singkat. "Thanks," balas Jav ramah.

Ayesha tersenyum pada security itu. Ia hanya menjadi pengamat. Setelah Jav selesai berbicara dengan security tersebut, Jav kembali mengajaknya untuk masuk ke dalam. Mereka akhirnya masuk dengan berjalan beriringan lagi.

"Sir? Wow, kau terdengar tua sekali di telingaku," ucap Ayesha tanpa di filter. Jav menghela napas, lelaki itu menoleh menatap Ayesha kemudian berkata.

"Abaikan itu, Ayesha! Astaga, kau ini senang membahas hal yang tidak penting ya," balas Jav tidak dapat membayangkan Ayesha akan membahas hal itu.

Ayesha mendengus geli. "Hahaha, tidak salah jika adikku memanggilmu paman beberapa hari yang lalu," tambahnya lagi.

"Cukup sampai di situ, Ayesha!" seru Jav tegas. Ia menggeleng.

Merasa tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan kalimat unpredictable Ayesha, Jav secepat mungkin langsung menghindar dengan mengambil langkah lebar. Ia berjalan cepat. Lelaki itu melangkah mendahului Ayesha yang sebelumnya ada di sampingnya.

Ayesha terkesiap melihat Jav meninggalkannya.  Tapi tak lama kemudian, ia terkekeh rendah sambil mengulum senyumnya. Ayesha memperhatikan punggung Jav yang berjalan menjauh. Lalu ia tersenyum jahil.

Dia menggemaskan ketika malu. Batin Ayesha gemas.

"Hei, tunggu aku!"

Ayesha berlari menyusul langkah Jav dengan cepat, kemudian berkata.

"Okay, pak tua, sekarang kau memerah," tutur Ayesha memprovokasi Jav. Ia menunjuk wajah Jav yang tersipu malu. Jav memalingkan wajahnya ketika jari telunjuk Ayesha menunjuk wajahnya, tapi ekspresi nya tidak bertahan lama, Jav kembali memasang ekspresi nya pada mode normal.

"Kau mau hentikan ucapanmu atau aku sendiri yang akan membuatmu berhenti?" sahut Jav mengancam. Oh come on, Jav tidak benar-benar serius dengan ucapannya, itu hanya sebuah bentuk pertahanan sekaligus pembelaan diri.

"Sorry, sir. Yes, sir. Alright, sir. What should i do, sir?, Sir... sir... sir," usik Ayesha bertubi-tubi. Ia memiringkan kepalanya menatap Jav sambil terus menggoda.

Jav sepertinya benar, Ayesha gadis ajaib. Disaat gadis lain akan takut jika mendengar dirinya diancam oleh seorang lelaki, maka berbeda hal nya dengan seorang Ayesha Carlotta. Gadis itu justru membalas Jav dengan segudang kejailan yang gadis itu miliki.

"Hentikan!" balas Jav. Astaga, wajah Jav semakin memerah. Siapa yang menyangka jika dirinya sudah dibuat malu oleh seorang gadis.

Ayesha terbahak kencang. "HAHAHA, astaga otot wajahku kram akibat menjailimu. Oke, aku menyerah," seru Ayesha mengalah. Ia menyeka setitik air mata yang keluar dari sudut matanya karena tertawa.

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang