Chapter 9 ~ Come On (Jav)!

467 28 0
                                    

Happy Reading!❤️
-------

Flashback on :

Jav membereskan barang-barangnya lalu memasukkan ke dalam tas. Mata kuliah hari ini terasa cepat selesai baginya. Bersamaan dengan itu, ponsel Jav tiba-tiba bergetar di dalam saku celana.

"Hallo?" Jav mendekatkan benda itu ke telinga.

"Hallo, nak," balasnya. Terdengar suara khas pria paruh baya yang sangat Jav kenali itu telah mengisi sambungan telponnya.

Jav menghela napas.

"What's wrong, dad?" tanya Jav langsung.

"Ada yang ingin daddy bicarakan padamu. Kau ada waktu?" ucap ayahnya.

Jav memperhatikan jam tangannya. "Aku ada janji bersama temanku, dad. Apa ada yang mendesak?"

"Tidak mendesak, hanya saja rasanya sudah lama daddy tidak ngobrol denganmu. Kemarilah sebentar," seru ayahnya sambil menulis berkas perusahaan.

Jav berpikir sejenak.

"Baiklah, aku kesana." sahut Jav mengalah.

"That's my son. Cepatlah! daddy tunggu," seru ayahnya lagi. Ayahnya terkekeh, setelah itu memutus panggilannya.

Setelah perbincangan dengan ayahnya, Jav kembali menghubungi temannya dan mengatakan kalau ia tidak bisa datang menemuinya. Jav menggeser layar ponsel, mencari nomor seseorang.

"Hei Elliot, maaf aku tidak jadi datang. Ayahku tiba-tiba memintaku datang ke kantornya," ucap Jav menyesal.

Elliot terperangah mendengarnya.

"What? Sejak kapan kau ingin tahu soal perusahaan?" tanya Elliot. Lelaki itu sangat terkejut di seberang sana. Pasalnya Jav tidak akan mudah mau jika berhubungan dengan kantor ayahnya.

"Berisik! Pokoknya itu saja yang ingin kuberi tahu. Kututup!" balas Jav jengkel. Ia memutus panggilannya sebelum Elliot menjawabnya terlebih dulu.

Elliot terkesiap, lalu menatap layar ponselnya ketika sambungan telponnya tiba-tiba terputus.

"Si brengsek itu! Apa-apaan dia?!" ucap Elliot geram.

Jav lanjut membereskan barang-barang di mejanya. Ia menaruh ponselnya ke dalam tas, lalu pergi ke parkiran. Ketika sudah di dalam mobil, ia mengambil kembali ponselnya dan teringat dirinya masih belum berbaikan dengan Ayesha.

Apa aku menghubunginya saja? Jav mengusap-usap layar ponselnya sambil membatin.

"Kalau aku menghubunginya tiba-tiba, apa dia akan mengangkat?" pikirnya. Jav menatap layar ponsel di genggamannya.

"Yah, kurasa tidak." ucap Javier tidak peduli. Lelaki itu mengangkat bahunya lalu menaruh kembali ponsel itu. Jav langsung berangkat.

Lalu lintas kota Seattle belum terlalu ramai ketika Jav memanuverkan mobilnya membelah jalan raya. Jarak kantor dengan kampus, cukup jauh. Ketika ia sudah hampir dekat dengan kantor ayahnya, tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan pemandangan di depannya yang menunjukkan seorang gadis seperti sedang ditahan oleh petugas lalu lintas.

Merasa penasaran dengan ada apa di sana, Jav melepas seatbelt-nya, lalu mendekat ke arah mereka. Setelah posisinya sudah agak mendekat, tidak langsung turun. Dia memerhatikan dulu dari dalam. Jav merasa seperti mengenali gadis yang sedang bersama petugas itu.

Jav menduga kalau gadis itu adalah si gadis aneh--Ayesha. Dan benar saja, dugaannya itu tepat. Karena gadis itu memang lah Ayesha.

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang