•••
Ayesha masih terkapar di atas es. Namun, dirinya mencoba tetap sadar agar dapat bangkit. Meski tiupan angin terlalu kencang, Ayesha tidak boleh berlama-lama tertidur di sini. Tidak, dia tidak boleh pingsan lagi. Walau lemas, Ayesha harus tetap membuka matanya bagaimana pun juga.
Sebab itu, kelopak matanya Ayesha paksakan agar berkedip. Dia melakukannya dengan sangat pelan.
“Ayesha, kau harus bangun lalu kembali,” lirih Ayesha setengah sadar.
“Tapi... tubuhku lemas,” timpalnya.
Kemudian Ayesha menengok, “Ah benar, tongkat ski.” ucap Ayesha lesu.
Ayesha mencari cara agar bisa bangun. Setidaknya, duduk saja sudah cukup.
Satu-satunya yang terpikir oleh Ayesha adalah bagaimana caranya bangun saat di sisi kiri dan kanannya tidak ada apapun selain salju. Oh, dan deretan pohon cemara. Maka dari itu, Ayesha berharap banyak pada tongkat ski yang dilihatnya. Semoga dapat membantu nya duduk.
Ayesha ingin benda itu dijadikan sebagai pegangan.
Kemudian, Ayesha mencari tongkat ski nya. Di situ, Ayesha melihat letak tongkatnya agak jauh dari posisinya tergeletak.
Dengan tenaga seadanya, Ayesha menggeser tubuh lemahnya. Tangan kanan Ayesha terulur ingin menjangkau tongkat ski tersebut.
“C'mon...” lirih Ayesha berusaha keras meraih tongkat sambil menahan sakit, “Please, mereka pasti mencemaskanku,” lanjutnya masih memaksakan diri mengambil benda panjang itu.
Ayesha sudah berusaha semampunya, tapi usahanya tampak nihil. Tubuhnya hanya berhasil tergeser sedikit saja. Gadis itu sekarang hampir menangis.
“Oh tidak, jangan cengeng Ayesha.” hiburnya sendiri.
Tanpa sadar, satu titik cairan putih bening sukses jatuh dari sudut matanya. Ya, Ayesha tiba-tiba menangis. Menahan sakit di kakinya saja sudah sulit baginya, sekarang Ayesha juga harus berjuang menyelamatkan dirinya sendiri kala cuaca dingin.
Ayesha menyeka air matanya dengan kasar. Kemudian, dia berusaha tetap tegar lalu coba mengambil tongkat ski sekali lagi. Tentu saja dengan posisinya yang belum ada perubahan. Masih terkapar.
Ayesha mengulurkan tangan dan menggeser tubuhnya lagi, “Tuhan, kumohon selamatkan aku.” ucap Ayesha lemah.
****
Jav, Elliot, serta tim pencari lainnya terus mencari Ayesha. Mereka harus cepat, sebelum hari mulai gelap. Bersama Elliot, Jav berboncengan menaiki snowmobile. Sementara yang lain, mengendarai kendaraan salju itu masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Know Him
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ini adalah kisah yang terinspirasi dari sebuah kepercayaan yang berbunyi 'ucapan adalah doa'. Seperti yang seorang gadis cantik, pintar, pemberani namun mudah insecure alami bernama Ayesha Carlotta Parveen. Bermula dari tiga...