Chapter 25 ~ How Can?

188 9 0
                                    

Cuma mau infoin kalo aku sangat menikmati nulis cerita ini. Aku harap kalian juga menikmati bacanya ya.😁✌️
------

Ayesha tercengang menatap layar ponsel. Betapa kagetnya ia ketika melihat deretan notifikasi yang masuk. Ternyata yang sejak tadi membuat ponselnya bergetar adalah akibat pesan singkat yang menumpuk.

Benar, hanya spam chatt. Batin Ayesha sembari membuang napas.

George memperhatikan putrinya terang-terangan. Melihat ekspresi Ayesha mendadak berubah seperti ini membuat dirinya penasaran.

"Ada apa, sayang?" tanya George langsung.

Ayesha menggeleng. "Tidak apa-apa, hanya spam chatt iseng." balas Ayesha tenang.

"Benar tidak apa-apa?" sahut George memastikan lagi. Sambil menunduk menatap ponselnya, Ayesha mengangguk. Lalu ia membalas.

"Tidak apa-apa, dad. Oh apa aku boleh mengeceknya sebentar?" tanya Ayesha hati-hati.

George tersenyum dan mengangguk perlahan. "Silakan, sayang. Sudah daddy katakan tidak perlu dipaksakan membantuku," ucap George lembut lagi. Ayesha membalas dengan senyum manis miliknya.

Sedetik kemudian Ayesha mengecek ponselnya. Ia mengecek ponselnya, tapi masih duduk di sofa yang sama dengan ayahnya. Ayesha memperbaiki posisi duduknya menghadap samping. Ia memunggungi ayahnya.

Ayesha mulai menggeser layar ponselnya perlahan. Ia memperhatikan notifikasi yang masuk dengan teliti. Ayesha melihat spam chatt yang kebanyakan dari group obrolan temannya. Oh dan ada satu lagi, spam chatt yang menarik perhatiannya.

Tanpa berlama-lama, Ayesha membuka spam chatt yang menarik dirinya itu.

✉️ Pretty Annoying Boy :
P

✉️ Pretty Annoying Boy :
P

✉️ Pretty Annoying Boy :
P

✉️ Pretty Annoying Boy :
Hei kau!

✉️ Pretty Annoying Boy :
Ayesha.

✉️ Pretty Annoying Boy :
Hei my queen, kau sedang apa?

✉️ Pretty Annoying Boy :
Kau sudah memaafkanku?

Tumpukan pesan itu membuat Ayesha jengkel. Astaga, hanya orang yang tidak punya pekerjaan yang mengirim pesan bertubi-tubi seperti itu. Ayesha jengkel sejengkel jengkelnya. Apa dia tidak ada kerjaan?

Benar. Ayesha memang jengkel membaca pesan itu, tapi tidak bisa dipungkiri kalau Ayesha di situ sudah dibuat senyum-senyum sendirian.

Ayesha tersenyum melihatnya. Jav ternyata menyerbunya dengan spam chatt. Klasik sekali memang cara Jav meminta kepastian jawaban Ayesha sudah memaafkan dirinya atau belum. Tapi percayalah, spam chatt bagi wanita adalah bagaikan sebuket bunga mawar merah segar yang diantar langsung ke depan rumah. Apalagi yang melakukannya adalah orang yang spesial.

Tapi, tunggu... Apa Jav spesial baginya?

"Kau sudah memeriksanya?" tanya George tiba-tiba. Ayesha terkejut, ia refleks menghentikan aktivitasnya.

Ayesha menoleh menghadap ayahnya sebentar, lalu berkata.

"A-ahh, aku masih melakukannya, dad," jawab Ayesha tergagap.

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang