[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Ini adalah kisah yang terinspirasi dari sebuah kepercayaan yang berbunyi 'ucapan adalah doa'.
Seperti yang seorang gadis cantik, pintar, pemberani namun mudah insecure alami bernama Ayesha Carlotta Parveen.
Bermula dari tiga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-----------
Waitress menghampiri meja kayu dengan plang mini bernomorkan 03 di atasnya. Yang mana, meja tersebut adalah tempat Ayesha mendapat pengakuan dari Jav yang tak lama lagi akan pergi. Berdiam diri hanya menyimak dan mendengarkan apa yang ingin dikatakannya saja, ia rasa tidak nyaman. Ayesha butuh sesuatu agar anggota tubuhnya dapat digerakkan. Setidaknya mulut dan tangan. Sebab itu, dipesannya lah makanan.
Ayesha tersenyum begitu waitress tiba, “Terima kasih,” ucapnya halus sembari menatap perempuan ber-apron hitam yang melingkari pinggangnya.
Waitress meletakkan nampan, dipindahkannya makanan pesanan Ayesha ke atas meja.
“Sama-sama,” balasnya, dia berbalik badan selepas menunaikan tugas.
Saat berbalik, Ayesha memanggil. Membuat perhatian waitress kembali untuknya.
Gadis itu memutar piring makanannya, “Umm... Excuse me, seingatku, pesananku tidak pakai mayones. Bisa aku dapat yang baru?” Ayesha bertanya santun.
“Oww... ya, tentu. I'm sorry, akan kubawakan lagi,” sesal si waitress. Diambilnya kembali piring Ayesha, kemudian lekas menggantinya dengan yang sesuai.
Lima belas menit setelahnya...
Waitress membawa makanan lagi. Makanan yang sama, dengan tidak ada tambahan mayones seperti yang Ayesha mau.
“I'm so sorry, ini dia.” kata waitress. Ayesha menggeleng pelan, seraya kembali tersenyum.
“It's okay. Terima kasih lagi,”
“Tidak masalah,” balas waitress. Tanpa diduga, ia melirik Jav dan bermain mata genit padanya, “Enjoy it,” godanya pada couple Ayesha untuk hari ini. Jav tak sadar, maka si perempuan langsung pergi.
Kening Ayesha berkerut, memandang aneh si perempuan.
“Wow!” seru Ayesha tiba-tiba, Jav yang tengah merunduk berkutat dengan ponsel, sontak mengangkat kepala menatap gadis itu, “Kenapa?”
“Ada pesan dari seseorang. Waitress tadi menyukaimu,” ucap Ayesha.
Satu alis gelap Jav seketika terangkat tak paham, “Pesan? Siapa?”
“Iya, salam. Waitress tadi melirikmu. Mencuri-curi pandang denganmu,” tutur Ayesha tiba-tiba bak merasa terganggu, “Ckk! Jika suka harusnya bilang dong, bukan diam-diam memerhatikannya begitu. Pengecut sekali!”
“What do you talking about?” tanya Jav sambil menahan tawa. Ini lucu, Ayesha tampak terusik baginya. Sayang sekali, Jav tidak sempat melihat wajah orang yang dimaksud Ayesha.
“Sudah lupakan! Aku hanya memberitahumu ada yang menyukaimu diam-diam,” pungkas Ayesha, mendadak ia malas. Gadis itu menuangkan saus ke atas makanannya.
