Chapter 47 ~ Aspen Tragedy

140 8 0
                                    

Okay, terima kasih.” kata Stefan. Lalu dia buru-buru menekan ikon merah.

“Ada apa?” Jav bertanya to the point.

Stefan menaruh kembali ponsel miliknya, lalu menatap Jav dengan serius.

“Tuan, kita sedang di ikuti.” jawab Stefan cemas.

-------------------------

Semua yang di dalam mobil langsung terkejut luar biasa mendengar hal itu, khususnya para gadis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua yang di dalam mobil langsung terkejut luar biasa mendengar hal itu, khususnya para gadis. Mereka panik, lalu spontan bergantian menengok ke belakang dengan was-was.

“A-apa maksudnya kita sedang di ikuti? Ada yang mengawasi kita, begitu?” tanya Mia panik.

“Bagaimana ini? Aku tidak bisa melihat apa-apa,” sambung Julie tak kalah panik. Dia habis mengawasi ke belakang, tapi pandangannya terhalang oleh kendaraan lain.

Sekarang mobil mereka telah ada di jalan raya. Ternyata berbeda beberapa meter di belakang mereka, ada sebuah mobil dark blue SUV yang terus mengikuti. Sebab dibuntuti, Stefan jadi tidak tenang mengendarai mobil. Dia asal mengemudikannya ke kanan kiri untuk mengecoh mobil di belakang yang mengikutinya.

Karena bersalju, kondisi lalu lintas saat ini tidak terlalu padat. Hanya saja, jalanan nya begitu licin.

Oh my god, apa yang harus kita lakukan?” sahut Alice khawatir, napasnya sedikit tercekat.

“Kurang ajar! Apa aku bilang? Sejak awal aku sudah merasa ada yang tidak beres,” kali ini Ayesha berceletuk.

“Jav, apa maksud sopirmu? Jangan berani-berani bercanda dengan kami ya!” tambah Stephanie, dia mengancam karena memang dirinya yang paling gemetar.

Sementara itu, Jav tampak tenang. Untuk beberapa lama, dia terlihat memikirkan sesuatu. Lalu Jav mulai bertindak.

“Elliot, Axel, bisa kalian periksa mobil yang mengikuti kita?” tanya Jav mulai memerintah, Elliot langsung mengiyakan, karena duduknya paling belakang, Elliot kompak menengok bersama Axel.

Mobil mereka berjalan limbung.

“Itu dark blue SUV keluaran terbaru, seluruh kaca jendelanya dibalut kaca film gelap,” ujar Elliot menjelaskan bagaimana tampilan mobil di belakang.

“Yes! Dapat! Sudah ku catat nomor platnya,” seru Axel.

“Hei Stefan, coba ambil kiri,” spontan Elliot ikut memerintah sambil tetap mengawasi ke belakang, Stefan langsung banting stir secara mengejutkan.

Dan benar saja. Setelah dikecoh sekali lagi, ternyata laju mobil itu ikut ambil kiri untuk tetap mempertahankan jarak mobilnya dengan mobil Jav agar tetap dekat.

Goddamn it!” umpat Jav, dia sambil mengawasi pergerakan mobil mencurigakan itu dari kaca spion.

“Tuan, apa kita harus melumpuhkan saja mobil yang mengikuti kita?” usul si sopir, dia tak henti-hentinya melihat spion.

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang