Chapter 21 ~ Who....

239 7 0
                                    

AYESHA :

Ayesha duduk bersama gengnya di kelas. Setelah Ayesha memberitahu temannya mengenai penculikan yang dilakukan oleh Jav, membuat Ayesha kembali diinterogasi.

"Kau diam saja ketika diculik?" tanya Grace. 

Ayesha bingung menjawabnya. Sejujurnya saat itu ia bukannya diam, dirinya hanya ingin berdebat sedikit dengan Jav. Apalagi mengingat sikap Jav yang mengacuhkannya ketika di koridor.

"Tidak, aku hanya ingin main-main dengannya sedikit." sahut Ayesha santai sambil memainkan ponsel di tangannya. 

Grace mengernyit, seperti tidak yakin dengan ucapan temannya.

"Oh ya?"

Ayesha mengangkat wajahnya menjadi menatap Grace sekilas.

"Yuppp!" ucap Ayesha yakin. Ia kembali memainkan ponsel yang dia pegang.

"Memangnya kau ingin main-main bagaimana?" Julie bertanya kali ini. 

Ayesha mengangkat wajahnya lagi. Pertanyaan Julie membuat Ayesha terlihat memikirkan sesuatu sebentar.

"Sini, biar aku jelaskan kalian semuanya langsung." seru Ayesha semangat. Ia menggerakan jari telunjuknya seolah memberi kode agar temannya mendekat.

Kelima temannya langsung mendekat. Mereka saling berdempetan dan memajukan tubuhnya ke depan. Seperti membentuk lingkaran. Hingga tidak ada celah di antara mereka.

"Guys, percaya atau tidak, Jav saat ini sedang berusaha mati-matian untuk dapat maaf dariku," sahut Ayesha pelan seperti bisikan. 

Kelima temannya lantas mengernyit, mereka menunggu Ayesha bicara lagi.

"Dan percaya atau tidak, aku menjadikan dia sebagai budakku saat ini. Keren, kan?" sambung Ayesha bangga. 

Temannya masih diam memperhatikan Ayesha. Mereka belum memberikan respon apapun.

Setelah beberapa saat kemudian, Mia bertanya.

"Kau yakin?"

"Sangat yakin. Itu sebabnya, aku bilang pada kalian kalau aku ingin bermain-main dengannya sedikit," seru Ayesha. Seolah sudah sangat sangat yakin dengan ucapannya.

Kelima temannya kembali duduk seperti posisi semula. Tidak berdempetan lagi. Sekarang mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing. Mereka terlihat biasa saja setelah mendengar perbuatan temannya. Oke, tapi kenapa Ayesha merasa bodoh sekarang?

"Terserah kau saja, yang penting kita sudah memperingatkanmu untuk hati-hati pada laki-laki. Apalagi Jav," ucap Alice tenang. 

Ayesha memanyunkan bibirnya. Astaga, kenapa temannya malah seperti menakutinya begitu?

"Iya-iya, aku tahu, tenang saja." balas Ayesha keras kepala. 

Dia meremehkan ucapan temannya tempo hari. Tampaknya hanya waktu yang mampu menyembuhkan sifat keras kepalanya Ayesha.

"Lagipula ini bukan pertama kalinya aku berurusan dengannya," ucap Ayesha lagi. 

Temannya spontan menatap Ayesha setelah mendengarnya.

"Wow! Terdengar kau sudah melakukan banyak sekali hal dengannya." goda Stephanie. Temannya yang lain mengulum senyumnya dan terkekeh pelan.

"Begitulah, dan kalian tahu? Aku juga pernah menginjak kakinya hingga dia pincang!" seru Ayesha antusias. 

Bola mata temannya seketika membulat penuh setelah mendengar pengakuan temannya yang sangat berani itu.

"Well, Ayesha, mulai sekarang kau panutan kami." tutur Stephanie datar, tapi dia kagum.

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang