Chapter 48 ~ Weird

114 7 0
                                    

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi readers aku yang menjalankan🙏

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi readers aku yang menjalankan🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Secara mengejutkan, Jav tiba-tiba mencium Ayesha tanpa izin. Oke dia pasti akan di cap sebagai lelaki berengsek oleh partner debat nya itu setelah ini.

Ayesha terkesiap, tapi dia tidak bisa menolak ciuman Jav di bibirnya. Tidak ada amarah sama sekali dari gadis itu seperti biasanya. Yang ada hanya sekarang Ayesha malah membalas dan mengalungkan tangannya ke leher Jav.

Sekarang perasaan aneh itu datang lagi. Jantung Ayesha berdegup kencang ketika bibir mereka bersentuhan.

Ayesha memejamkan matanya saat dirinya berciuman.

Apa yang salah denganku? Kenapa aku membalas ciumannya? Kenapa aku tidak bisa galak padanya seperti biasa?batin Ayesha mempertanyakan perasaan aneh itu.

Jav menarik pinggang Ayesha agar ciuman mereka semakin dalam. Jav sudah gila rasanya karena begitu khawatir dengan wanita nekat yang sedang bersamanya saat ini. Tingkah Ayesha hari ini membuatnya frustasi. Entah hal diluar dugaan apa lagi yang akan dilakukan Ayesha nantinya.

Mereka menyalurkan rasa kekhawatiran satu sama lain dengan berciuman di bawah salju yang sedang turun.

Beberapa saat kemudian, Jav melepas ciuman nya.

“Kau bilang tidak trauma, tapi bibirmu gemetaran,” goda Jav. Ayesha langsung memerah.

“Aku memang tidak trauma, kau jangan seenaknya menilai orang ya,” kata Ayesha mencoba menutupi perasaan yang sebenarnya. Dia terlalu malu mengakui jika kejadian itu hampir membuat jantung nya copot.

“Maaf aku sudah menciummu,” ungkap Jav seperti menyesal. Ayesha menyimpan kembali tangannya di saku jaket.

Kepala Ayesha menggeleng tegas, “Tidak apa-apa, maaf juga jika mengejutkanmu dengan ucapanku,” katanya seraya tersenyum.

Jav seketika gemas melihat ekspresi Ayesha. Rasanya seperti dia ingin menciumnya lagi.

“Tumben kau tidak marah-marah, aku kira kau akan menginjak kakiku seperti waktu itu,” ujar Jav sambil dirinya memasukkan tangan ke saku.

Ayesha tertawa karena tiba-tiba jadi teringat kelakuannya hari itu.

“Ngomong-ngomong, yang bagian 'tidak ingin aku terluka' itu bisa kau jelaskan lebih detail?” usik Jav dengan frontal.

“Kau pikir aku sebodoh itu? Tidak ada penjelasan apapun, kau pasti sudah paham maksudku,” seru Ayesha.

“Siapa bilang kau bodoh? Untuk sekarang, biar aku saja yang bodoh. Nah, karena aku bodoh, bisa kau jelaskan ulang maksudmu?” tanya Jav jahil.

Ayesha tersenyum manis palsu, “Main-main denganku sekali lagi, akan aku buat hari ini kau terakhir kalinya bisa melihat dunia,”

Jav terkekeh geli. Ayesha masih bisa mengelak disaat wajahnya masih blushing.

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang