Chapter 28 ~ His Goal Is Achieved

207 9 0
                                    

Playlist : Charlie Puth - Then There's You.

Boleh sambil didengerin ya, enak banget lagunya ga boong wkwk.😂😂
________

Happy Reading!🖤
-------

AYESHA :

"Apa yang akan kau lakukan jika sudah di sana nanti?" tanya Ayesha. Mereka tengah bergegas menuju kafe yang menurut Jav tempatnya sudah tak jauh lagi setelah menggunakan lift.

"Kau ingin aku melakukan apa memangnya?" balas Jav tenang.

"Kau lupa? Aku hanya memintamu agar menjaga ucapan juga sikapmu di depan mereka, bukankah sudah jelas?" sahut Ayesha sambil mengangkat bahunya.

"Jika itu yang kau mau, kenapa kau tanya lagi? Katamu sudah jelas,"

"Aku hanya mengetesmu, siapa tau kau lupa." seru Ayesha.

"Lupa? Kau tidak lihat sejak tadi aku seperti maps berjalan?" cibir Jav menyindir. Ayesha terdiam, seketika ia cemberut. Jav spontan menoleh memeriksa ekspresi gadis di sampingnya sejenak. Di situ Ayesha terlihat seperti kesal, mata Jav berkilap geli melihatnya.

Oh astaga, hari ini Jav ibarat menikmati hidangan menggiurkan yang menggemaskan. Andai tidak ada yang menunggunya, Jav bersumpah akan menculik gadis yang kini bersamanya dan meletakkan nya di dalam lemari kaca untuk ia jadikan koleksi pajangan di mansionnya. Atau mungkin kamar tidurnya?

"Jadi, siapa di sini yang kau sebut lupa?" timpal Jav. Dengan ajaibnya, Ayesha seketika menarik senyumnya hingga berujung pada ekspresi gadis itu yang berubah memberikan sebuah tawa kecil.

"Tidak ada salahnya memastikan sebelum terlanjur terjadi, sir," ucap Ayesha dengan intonasi menggoda.

Jav menggeleng pasrah ketika tahu Ayesha mulai memanggilnya begitu lagi. "Jangan lagi, Ayesha!" tutur Jav trauma.

Ayesha tertawa geli. Setelah itu Ayesha memperhatikan keadaan sekitarnya, tiba-tiba ia merasakan banyak pengunjung yang berbisik ketika berpapasan dengan mereka. Samar-samar, Ayesha bisa mendengar apa yang mereka bicarakan saat melewatinya.

"Aku lupa kita sedang berduaan di tempat umum sekarang," ucap Ayesha tiba-tiba. Mata Ayesha melihat sekelilingnya, diikuti mata biru milik Jav yang juga melakukan hal serupa setelah mendengar Ayesha mengatakan itu.

"Kenapa kau mendadak banyak lupa? Tentu saja ini tempat umum," jawab Jav.

"Ya, kau benar, aku juga lupa karena tidak sampai memikirkan resikonya jika ditemani ke sini olehmu." ucap Ayesha yang terdengar berbalik menyindir Jav.

Kening Jav mengernyit. "Apa maksudmu akan ada yang mencurigai lalu menyebarkan gosip tentang kita yang datang ke sini hanya berdua, begitu?" selidik Jav seolah dapat menangkap ekspresi sekaligus inti dari kalimat Ayesha.

"Yeah, maybe. Why not?" sahut Ayesha santai.

"Jika benar ada, apa yang kau lakukan? Kau akan menyumpal mulut mereka dengan tinjumu? Atau jangan-jangan kau akan menginjak kaki mereka seperti kau melakukannya padaku," terka Jav. Ia memicingkan matanya menatap Ayesha.

"Oh kau konyol, Jav. Tentu saja tidak, aku akan memikirkan cara alternatif untuk memberi pelajaran pada mereka yang berani bergosip tentangku. Dengan kata lain, yang kau sebutkan itu adalah senjata andalanku melawanmu. Dan cara itu hanya berlaku untukmu, bukan mereka," ujar Ayesha memaparkan kalimatnya lebih rinci.

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang