Chapter 10 ~ Car Moment

494 27 0
                                    

Happy Reading!❤️
-----

Jav memijit keningnya untuk kesekian kali. Menghadapi gadis unik seperti Ayesha, sukses membuat kepalanya pening hingga ingin pecah berkeping-keping.

Dari sekian banyak wanita yang ada di dunia, sepertinya hanya Ayesha yang sukses membuat dirinya jungkir balik seperti ini. Ia tidak pernah menyangka kalau di balik sifat Ayesha yang terkenal mahasiswi pintar, rupanya menyimpan watak yang membuat orang lain geleng-geleng kepala melihatnya.

Jav memperhatikan Ayesha sambil memikirkan bagaimana cara agar wanita itu mau keluar dari mobil.

Sebuah ide muncul di kepala Jav kali ini.

"Oke. Kalau begitu, aku pergi." ujar Jav spontan mengalah. Dia berbalik badan, untuk meninggalkan Ayesha.

Ayo tahan aku! Cepat tahan dan hentikan aku. Ucap Jav di dalam hati sambil terus berjalan menjauh.

"Hah? Kenapa tiba-tiba pergi? Apa dia nyerah?" tanya Ayesha bingung. Ia menyipitkan matanya memperhatikan langkah Jav yang meninggalkannya.

"Dan apa itu? Kenapa jalannya pincang begitu? Apa sakit sekali?" ucap Ayesha sedih. Gadis itu melihat kaki Jav yang berjalan pincang akibat ulahnya.

"Tunggu! Kalau dia pergi, terus nasibku dengan adikku gimana?" sahut Ayesha panik.

"Apa aku juga harus bertanya padanya?" sambung Ayesha tetap bertanya pada dirinya sendiri sembari menatap Jav terus.

"Tapi jika aku bertanya, dia akan tahu kalau aku ini sebenarnya nyasar dong?"

Selagi Ayesha sibuk dengan pikirannya, Jav semakin berjalan menjauh dari mobil Ayesha menuju mobilnya. Ayesha panik, mau tidak mau, dirinya lah yang harus mengalah.

"Astaga, masa bodoh! Yang penting aku cepat pulang." tutur Ayesha akhirnya. Buru-buru Ayesha melepas sabuk pengaman dan segera turun dari mobil untuk menahan Jav.

Yesss! Akhirnya dia keluar! Good girl! Batin Jav riang.

"H-heii.. tunggu!" panggil Ayesha.

Jav berhenti, lalu berbalik badan. "Apa? Bukankah kau nyaman di dalam mobil?" sindir Jav telak. Bibir Ayesha mengerucut.

Ckk, lihat, kan?! Dia pasti meledekku. Ayesha membatin sambil menatap Jav tajam.

"Well, tadinya memang begitu. Aku memang nyaman di sana, untuk apa aku repot-repot turun? Tapi, sayangnya aku ini anak yang terlahir baik hati. Jadi, aku memutuskan untuk turun dan bertanggung jawab atas ulahku sendiri." tutur Ayesha tidak mau kalah. Jav hanya tersenyum miring.

"Apa?" ulang Jav.

Ayesha menunjuk kaki Jav menggunakan dagunya.

"Kakimu. Aku akan mengobatinya." seru Ayesha.

Jav mengangkat satu alisnya. Dia tidak percaya. "Benarkah? Kau ingin mengobati kaki budakmu?"

"Berisik! Kau mau atau tidak?" balas Ayesha sarkastik. Ayesha melototi Jav sambil berkacak pinggang.

Jav langsung terkekeh. "Okay, selagi kau tidak berusaha mematahkan kakiku kali ini,"

Ayesha mengangkat kepalan tangannya ke udara. Seakan ingin meninju wajah tampan Jav.

"Dan kuharap kau tidak berusaha macam-macam selagi aku mengobatimu! Ayo cepat!" balas Ayesha. Ia mengancam Jav, lalu menarik tangan laki-laki itu. Jav tidak menolak, dia mengikuti Ayesha.

Jav mengulum bibirnya ketika tangan Ayesha menarik tangannya kali ini. Jika dilihat-lihat, Ayesha memang unik. Ia bisa menyebalkan dan tidak lama kemudian, bisa juga berubah perhatian seperti ini dalam waktu singkat.

If I Know HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang