⚠️KARENA MEMBACA CERITA INI GRATIS, MAU KAN MENGHARGAI KARYA ORANG DENGAN CARA VOTE DAN KOMEN🤗
TERIMAKASIH JIKA SUDAH VOTE DAN KOMEN CERITA SAYA :)
Happy reading!❤️
****
Inara menangis tersedu setelah apa yang Sean lakukan kepadanya. Sean, lelaki yang sangat dia cintai, bisa bisanya ini terjadi dalam hubungan mereka."Nana, tolong lari," ucap Sean seraya menjambak rambutnya sendiri. Frustasi.
Inara yang sedari tadi hanya menangis karena apa yang telah Sean lakukan, kini malah diam dan pasrah."Sean...kenapa begini? kenapa Sean..." Inara menangis tersedu seraya memeluk dirinya sendiri. Inara merasa, dirinya penuh noda sekarang.
"Nana, aku mohon lari! sebelum aku renggut semua kehidupanmu!" teriak Sean frustasi.
***
Suasana kantin sangat ramai, sudah menjadi kebiasaan jika kantin ramai di waktu waktu istirahat seperti ini, di pertengahan jam pelajaranpun terkadang ada siswa yang nongkrong di kantin, apalagi jam istirahat.Inara memilih berdiam diri di basecamp Osis dengan sekotak makanan berisi enam biji Bakpao di tangannya, tatapannya lurus kedepan, pikirannya berkecamuk tentang kejadian semalam.
Semalam Inara berujung dengan di antar pulang oleh Abi, dan dipinjami uang oleh Arsyi, Ibunda dari Abi. Sebenarnya Inara ingin menolak tawaran dari Arsyi tentang meminjam uang, namun kembali lagi, jika Inara pulang tidak bawa uang maka Dewi akan marah besar dan Inara akan di usir dari rumah.
"Samperin Abi nggak ya?" bimbang Inara melamun.
"Gue harus baik sama Abi, karena udah ke berapa kali ini dia nolongin gue." Inara mengeratkan pegangannya pada kotak makan yang dia bawa, beranjak dari tempat duduknya, dan melesat pergi ke kantin untuk mencari keberadaan Abi.
Sepanjang jalan menuju kantin, tak sedikit anak menyapa Inara. Karena menurut anak anak Pelita bangsa, Inara adalah sosok berprestasi, aktif, baik, ceria, dan patut untuk ditiru.
Sesampainya di kantin, pandangan Inara menyapu seisi kantin mencari sosok Abi. Pandangannya sempat terhenti pada teman temannya, Viola, Gina, dan Faira, yang melambaikan tangannya memberi isyarat kepada Inara untuk bergabung kepada mereka. Namun, Inara malah membalas mereka dengan isyarat "Sebentar." Inara masih ada keperluan lain, dan itu membuat teman temannya manyun.
Inara kembali mencari sosok adik kelasnya itu, Abi, dan pandangannya berhenti pada segerombol cowok yang tengah asik bercengkerama seraya memakan makanan ringan, dia Abi dan teman temannya. Dengan langkah pasti, Inara melangkah ke arah tujuannya, yaitu Abi.
Tapi tunggu...
Inara menghentikan langkahnya saat melihat sosok cewek yang juga menghampiri Abi seraya menyodorkan sekotak makanan dan juga lolipop untuk Abi, Inara juga melihat ada beberapa coklat dan banyak barang barang pemberian lainnya di hadapan Abi.
Jadi...dia udah se famous itu? makanan gue diterima nggak ya?
Seketika Inara minder.
"Bodo amat lah! mereka ngasih makanan ke Abi karena mereka suka sama Abi. Dan gue ngasih makanan ke Abi hanya karena bukti terimakasih, nggak ada salahnya dong." Inara bermonolog sendiri seraya menimbang nimbang, berikan atau tidak kotak makan berisi Bakpao ini.
"Kasih, gue harus kasih ini ke Abi. Karena gue uda susah payah bikin bakpao ini semalam." Inara kembali melangkah dengan pasti menuju ke tempat duduk Abi dan teman temannya.
"Hai Abi," sapa Inara memberanikan diri, persetan dengan pendapat orang lain yang memerhatikannya. Tujuan Inara hanya satu, memberikan bakpao itu dan untuk bentuk terimakasih, tidak lebih.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABINARA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[CERITA SUDAH TERBIT, DAN NOVEL BISA DI PESAN DI SHOPEE, BUKA LAPAK, LAZADA, DAN AKUN RESMI GUEPEDIA YAAA :)] [Cerita ini BELUM DIREVISI, silahkan yang mau cerita lengkap dengan ekstra part bisa langsung beli versi cetaknya yaaa] ⚠️Jika kalian mengi...