[ABINARA 15]

200 26 0
                                    

⚠️JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN UNTUK MENGHARGAI CERITA INI YANG BISA DIBACA SECARA GRATIS...
Terimakasih jika sudah Vote🖤
Happy reading!!!🖤😚
***

Kemah WTPB atau kepanjangan dari kemah Welcome to Pelita bangsa__ yang katanya mirip kemah makrabnya para Mahasiswa , akhirnya di gelar. SMA Pelita Bangsa, memberangkatkan sembilan bus pariwisata yang isinya siswa siswi angkatan baru, pengurus Osis, Dewan Ambalan, dan juga lima guru dan empat staff.

Inara terpekur mengamati data anak baru yang akan dia dampingi di Bus No 05, sebelum Bus berangkat Inara harus mengabsen adik adik kelasnya yang kebagian di Bus 05 terlebih dahulu.

"Oke Adik adik sekalian, disini saya Inara Purnamasari yang akan mendampingi di Bus 05," ucap Inara kepada siswa siswi angkatan baru yang kini berdiri di depan Bus 05.

Sorak riuh dari siswa siswi angkatan baru kelompok Bus 05 terdengar paling riuh dari siswa siswi kelompok lain. Itu dikarenakan pendampingnya adalah Inara, sosok yang disukai dan disegani banyak orang.

"Oke sekarang Kakak absen dulu ya," ucap Inara seraya membuka lembaran demi lembaran kertas yang dia bawa.

"Siap kakak cantik," riuh kelompok Bus 05, dan itu membuat Inara semakin bersemangat.

"Aleena ashilla latief."

"Hadir kak."

"Anjani Putri Perwira."

"Hadir, kakak Ipar!"

Inara terkesiap, begitu juga siswa siswi kelompok Bus 05 lainnya. Inara menatap siswi bernama Anjani itu, dan dia baru sadar bahwa siswi itu adalah kembaran Abi.

"Bisa aja kau dik," kekeh Inara, yang tanpa Inara sadari dia memang benar benar tertawa. Tertawa bahagia.

"Daffa Ibnu Hafidz."

"Ada kak."

Inara mengabsen satu persatu kelompok Bus 05, sampai daftar nama paling bawah. Inara menghembuskan nafas sebal saat mengetahui bahwa Abi tidak masuk dalam kelompok Bus yang didampinginya. Abi ada di Bus 02, dengan Raka yang menjadi kakak pendamping.

Setelah semua persiapan pemberangkatan selesai, kesembilan Bus Pelita Bangsa berangkat menuju bumi perkemahan___salah satu pegunungan di kota ini.

***
Kegiatan demi kegiatan hampir terlaksanan separuhnya, Inara yang selesai mengisi kegiatan outbond bersama Raka, Viola, dan pengurus Osis lain___menghembus nafas keras seraya mendudukkan pantatnya di rerumputan segar depan tenda panitia.

"Fiuh, capek juga. Tapi kok seru ya, Abi juga keliatan ganteng banget hari ini," celoteh Inara yang seperti mengobrol dengan rumput yang dia duduki.

"Kenapa jadi Abi sih? udah Na, stop. Ngga usah mikirin Abi. Fokus fokus, gaboleh baper ya ,Na." Inara mengetuk kepalanya sendiri dengan kepalan tangan. Mengingat perlakuan Abi yang tidak biasa untuk Inara membuat Inara merasa istimewa, namun melihat kecuekan Abi waktu di perpustakaan__saat Egi mengembalikan kontak motor, membuat Inara tertampar kenyataan bahwa Abi hanya orang baik yang kebetulan memiliki urusan dengan Inara. Sudah, tidak lebih.

"Kak Inara kok bengong?"
Inara terkejut, saat seseorang tiba tiba duduk di sebelahnya.

"Eh, Lila ya." Inara menebak gadis yang tiba tiba di sampingnya itu.

"Iya Kak. Alhamdulillah ya, Kak Inara masih ingat aku," ucap Lila tersenyum renyah.

"Masih ingat lah, kan lo lucu. Mana mungkin gue lupa," balas Inara disertai tawa renyahnya.

"Kenapa melamum, Kak?" tanya Lila tanpa basa basi.
Inara tersenyum," ngga papa kok, Lil," jawab Inara.

"Yauda, kalo gapapa. Aku ke tenda dulu ya kak. Sepertinya temenku butuh bantuan disana. Oh iya, kakak jangan banyak melamun ya." Lila beranjak dari duduknya kemudian meninggalkan Inara sendirian setelah melambaikan tangannya.

ABINARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang