Hari yang ditunggu tunggupun akhirnya tiba, yaitu hari dimana Abi, Viola, dan teman temannya akan menyekap Feli guna menguak fakta yang menimpa Inara. Mereka sudah merapatkan ini kemarin di rumah Viola dan semoga saja rencana mereka berjalan dengan mulus.
Egi, Dani, Faira dan Gina sudah mendekam di ruang Osis sesuai dengan rencana, sedangkan Abi bersembunyi untuk mengunci ruangan Osis dari dalam supaya ketika Feli masuk ke dalam ruangan itu ia tidak akan bisa kabur dan tidak ada orang lain yang masuk, Viola bertugas untuk mengelabui dan merayu Feli untuk masuk ke dalam ruang Osis.
Viola yang kini berada di kantin menatap sekeliling untuk mencari target, dan...hap! Viola melihat Feli tengah cekakakan bersama gerombolannya di meja kantin bagian pojok. Dengan langkah pasti Viola menghampiri Feli.
" Feli," panggil Viola yang membuat seisi meja itu menatap Viola aneh.
"Bisa bicara sebentar?" tanya Viola sopan.
"Sini aja ngomongnya, ngapa sih?!" balas Feli dengan nada tinggi, sepertinya Feli tidak bisa sehari saja tidak ngegas.
"Kayaknya harus di tempat sepi deh,"pancing Viola.
Feli mengerutkan keningnya,"emang persoalan apa sih?!"
Viola mendekatkan mulutnya ke telinga Feli dan membisikkan sesuatu.
"Gue punya rahasia yang paling besar milik Inara yang belom lo ketahui. Sepertinya akhir akhir ini target Bully lo itu Inara kan? Gue pegang banyak rahasia milik Inara," bisik Viola yang diakhiri dengan seringai yang seakan berbicara "kena lo, Fel."
Feli menatap Viola dengan binar mata yang menunjukkan bahwa Feli sangat senang jika Viola mau berbagi rahasia milik Inara, karena dengan itu Feli bisa dengan leluasa menindas Inara jika Inara sudah berangkat ke sekolah.
"Oke, kita bicara dimana?" tanya Feli senang.
"Ruang Osis," balas Viola.
Feli mengerutkan keningnya, lumayan curiga karena Viola memilih ruang Osis untuk perbincangan mereka___dibanding taman belakang yang selalu sepi karena rumor mbak kunti.
"Kenapa nggak di taman belakang aja sih, kan sepi?" saran feli yang kini sudah merubah posisi duduknya menjadi berdiri di samping Viola.
"kalo di taman belakang gue takut ada yang nguping, dan tau duluan tentang rahasia Inara. Ntar lo nggak totalitas deh nindasnya karena sudah ada yang tau. Nggak surprise dong," jelas Viola yang sengaja memasang wajah licik. Tentu saja untuk mengelabui Feli.
Feli tersenyum kemenangan,"gue kira lo alim. Kayaknya lo punya dendam ya sama Inara," celetuk Feli berasa memiliki teman yang sefrekuensi___suka menindas. Feli berjalan mendahului Viola menuju ruang Osis setelah berpamitan kepada teman temannya. Di belakang Feli, gadis berbandana pink itu tersenyum kemenangan.
Target masuk perangkap, Kita hampir sampai ke ruang Osis. SIAPKAN FORMASI!
Itu adalah bunyi pesan yang Viola kirim untuk Gina yang bertugas memantau ponsel jika Viola mengirim kabar.
Dua gadis dengan watak yang bertolak belakang itu sudah sampai di depan ruang Osis.
"Lo yakin? Gue yang bukan pengurus Osis boleh masuk sini?" tanya Feli, seraya menatap pintu ruang Osis yang tinggi.
"Tenang, ada gue. Yuk masuk." Viola sengaja menggandeng Feli utnuk masuk ke dalam ruang Osis. Feli yang digandengpun menatap Viola aneh.
"Bukan mau nyebrang, ngapain gandengan si?!" kata Feli sebal, saat mereka berdua sudah masuk ke dalam ruang Osis.
"Lo nanya kenapa pake gandengan segala?" tanya Viola dengan senyum yang mengembang.
"Iya."
"Itu karena, gue nggak mau hewan yang sudah masuk perangkap gue kabur begitu saja," ungkap Viola tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABINARA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[CERITA SUDAH TERBIT, DAN NOVEL BISA DI PESAN DI SHOPEE, BUKA LAPAK, LAZADA, DAN AKUN RESMI GUEPEDIA YAAA :)] [Cerita ini BELUM DIREVISI, silahkan yang mau cerita lengkap dengan ekstra part bisa langsung beli versi cetaknya yaaa] ⚠️Jika kalian mengi...