[ABINARA 14]

223 31 0
                                    

⚠️WARNING !!!!!

[POINT 1]➡️BAGI PEMBACA LAMA CERITA ABINARA, HARAP MENGHAPUS CERITA ABINARA DARI LIBRARY KALIAN DULU, SETELAH ITU UNDUH KEMBALI/ TAMBAHKAN KEMBALI KE LIBRARY KALIAN.

[POINT 2]➡️KARENA CERITA ABINARA ADA SEDIKIT PEROMBAKAN/ PERUBAHAN KONFLIK. JIKA PEMBACA LAMA TIDAK MELAKUKAN [POINT 1] MAKA AKAN KEBINGUNGAN DENGAN ALUR CERITA DI CHAPTER/PART SELANJUTNYA.

[POINT 3]➡️BAGI PEMBACA BARU, TIDAK USAH MELAKUKAN [POINT 1] KARENA CERITA ABINARA YANG KALIAN TAMBAHKAN KE LIBRARY SUDAH CERITA ABINARA YANG TERBARU ( YANG SUDAH DIROMBAK)

[POINT 4]➡️JIKA YANG MERASA TIBA TIBA ALUR CERITA ATAU KONFLIK CERITA ABINARA BERBEDA, BERARTI KALIAN HARUS MELAKUKAN [POINT 1]

TERIMAKASIH🖤
HAPPY READING!🖤

***

Inara berdiri dari posisi jongkoknya, saat melihat seorang pria paruh baya terpental bersama motornya begitu sebuah truk pengangkut belasan beton menabraknya tragis.

"Ayah...Ayah...AYAH!!!"

Hancur, bercecer sudah kepingan hati Inara dibawa oleh derasnya hujan malam ini___melihat kepahitan di depan matanya. Setelah berjam jam Inara menunggu super Heronya, setelah berjam jam Inara menunggu diselamatkan dari peristiwa laknat ini. Dan ini balasannya? Inara ditampar kenyataan bertubi tubi.

Tidak, Inara tidak berlari menemui Jaya yang kini sudah tergeletak dengan kepala pecah. Inara mematung dengan pakaian compang camping, kakinya sulit digerakkan, bahkan hanya untuk mengambil langkah kecil.

***
" Kepala sekolah jadi ngadain kemah makrab kayak Mahasiswa baru gitu?" tanya Faira kepada Inara dan Viola yang tengah fokus dengan Novel mereka. Mereka berada di perpustakaan sekarang.

Inara yang masih fokus dengan bacaannya tidak menggubris pertanyaan Faira. Sedangkan Viola, yang berharap Inara menjawab pertanyaan Faira___menghela nafas panjang. Viola lupa kalau Inara tidak bisa diganggu jika masih baca Novel.

"Jadi, Fai." Akhirnya Viola yang menjawab.

"Kenapa kita dulu nggak gitu ya? paling dulu tuh kemah KBTA, LDK, udah dua itu doang," ujar Faira seraya mengingat ingat kemah apa saja yang angkatan mereka lakoni saat masih jadi siswa baru.

"Mana gue tau, Fai," balas Viola yang kembali fokus dengan Bukunya.

"Kayaknya seru deh. Sayang banget gue bukan pengurus Osis ataupun Dewan Ambalan." Faira menghela nafas, sesekali melirik Gina yang sedari tadi hanya diam. Faira tahu, Gina pasti sedang marah karena urusan pribadinya dengan Viola.

" Kak Inara, nih kontak motornya," ucap Seorang cowok tiba tiba seraya menyodorkan sebuah kontak motor yang diyakini adalah milik Inara.

Disana, berdiri Egi, Dani, dan Abi. Sontak, ketiga gadis yang tengah duduk di kursi perpustakaan itu menoleh bingung, hanya Inara yang masih fokus dengan bukunya.

"Na, lo di ajak ngomong, juga. Malaj diem." Faira menyenggol Inara yang kini wajahnya berubah menjadi sebal karena sesi membaca Novelnya yang hikmad hilang sudah.

ABINARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang