❝Ku pikir hubungan kita kembali dalam waktu singkat. Namun pada kenyataannya, usia ku lah yang terlalu singkat.❞
Selesai tahap revisi! Setelah selesai membaca, jangan lupa bantu vote~ Thanks!!
💫Write : 23 April 2020
💫Start : 27 April 2020
💫E...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote!
Pembelajaran pada jam pertama berjalan dengan lancar tanpa hambatan, tetapi tidak pada saat masuk mata pelajaran kedua. Jeno yang duduk sendiri menelungkupkan wajahnya di atas lipatan tangan yang terletak di atas meja, lelaki itu di tegur beberapa kali pun tak memberi respon.
" Jeno! Bangun jangan tidur ini masih jam pelajaran Jeno! " Tegur ibu Diana.
Lia yang menoleh ke arah belakang melihat Jeno seperti tak beres pun berinisiatif akan menghampiri Jeno, lia mengangkat tangan kanannya. " Biar saya yang bangunin dia bu.. "
Renjun yang disisinya menahan kepergian Lia dengan memegang tangan Lia, tetapi gadisnya dengan tatapan datar tetap kekeuh menghampiri Jeno hingga Renjun melepaskan tautan tangan membiarkan Lia pergi. Renjun hanya menghela nafas kasar sampai bola matanya bergerak mengikuti pergerakan kekasihnya.
" Kak Jen.. Kak ayo bangun.. Ini masih jam pelajaran loh. " Bisik Lia di telinga Jeno.
Ternyata lelaki itu tak tidur sepenuhnya, tubuhnya menggeliat. " Sa--sakit. " Ucap pelan bergetar yang Lia dengar. Sontak Lia menjadi kalut, mengangkat paksa kepala Jeno.
Wajah Jeno sudah dipenuhi peluh karena suhu ruangan kelas cukup panas di tambah Jeno tadi menelungkupkan kepala dalam lipatan tangan cukup menambah panas. Punggung tangan Lia menyentuh dahi Jeno yang basah cukup mengejutkan Lia kedua kalinya. Lelaki itu demam dan tampak menggigil.
Di saat semua kembali pada fokus masing-masing Lia berseru kencang memanggil guru yang sedang sibuk menulis sebuah topik pelajaran di papan tulis hingga menoleh. " Ya Lia, ada apa? "
" Baik, bawa dia ke UKS. Saya ijinkan kamu dan dia keluar, sekalian saja temani dia untuk hari ini. " Ujar ibu Diana mengijinkan, dengan segera Lia menggiring Jeno berjalan keluar kelas.
" Tapi bu! "
" Kenapa Renjun? "
" Saya keberatan, gini aja saya ikut jagain Jeno boleh? Ya bu boleh yaa.. Please.. " Mohon Renjun.
Ibu Diana menggelengkan kepala tak yakin. " Gak perlu, bukannya Lia itu pacarnya Jeno jadi gapapa dong? "
Renjun mendesah kecewa, " Ibu mah ketinggalan berita, Lia itu pacar saya sekarang.. "
Jaemin melirik cepat Renjun, " Bukan, tapi saya bu pacarnya Lia.. " Saut cepat Jaemin.
Renjun menatap sinis Jaemin yang asal berbicara. " Wah kebangetan si Jaemin.. " Kesal Renjun.
" HALAH RIBUT BANGET! BU LANJUTIN BELAJAR AJA BU, EMANG BUCIN MEREKA TUH! " Saut kencang Dejun sehingga membuat seisi kelas tertawa bahkan ibu Diana begitu pula. Sesungguhnya yang berteriak meminta bu Diana untuk melanjutkan materi tidak serajin itu, ia adalah siswa bandel yang tong kosong nyaring bunyinya hobinya saja minggat ke kantin saat jam kosong dan sebagai tukang lapor jika guru hendak tiba ke kelas.