vote! <8
Semua yang berhubungan dengan ujian maupun tugas tambahan di sekolah sudah terlewati. Masa SMA tak terasa telah usai, urusan cintanya memang aneh dan sulit tetapi ia tak memendam benci yang ada hanya kenangan yang masih terbayang.Dirinya menyayangi dua orang sekaligus dalam hidupnya, keduanya juga bersamaan hilang begitu saja. Hilang bagai di telan bumi dan hilang karena panggilan Tuhan.
Namun, ada satu orang pria yang masih setia di sisinya bahkan siap siaga setiap waktu, air mata setetes pun tak kan di biarkan menetes.
Lelaki itu ialah Jaemin. Lelaki baik dan penyabar yang selalu menjaganya dengan amat baik, " Buka dong amplop nya, aku penasaran. " Ujar Jaemin mengejutkan Lia, gadis itu tadinya melamun karena pikirannya kosong, perasaan tak enak juga terasa.
Lia melirik pergerakan jemari Jaemin membuka amplop, lelaki itu menatapnya dengan senyuman lebar. " Aku lulus! Buka punya mu, Lia. " Hebohnya.
Ia juga membuka amplop miliknya, mengeluarkan kertasnya dan membuka perlahan lipatan kertas tersebut. " Kita lulus Jaem! " Seru Lia.
Mereka berdua saling memeluk, mereka bahagia lulus bersamaan. Usaha dan jerih payah mereka selama ujian akhirnya mendapat hasil yang tidak mengecewakan.
Acara tak terasa berlangsung dengan cepat, seisi ruangan sudah bubar bersertakan para orang tua yang juga menghadiri acara. " Lia, tante pamit pulang duluan yaa... Anak tante rewel di rumah soalnya. " Pamit walinya.
Hari ini Lia datang bersama wali tanpa orang tuanya langsung sebab masih di luar kota. Lia tersenyum melambaikan tangan atas kepergian walinya, ia juga tak lupa mengucapkan terimakasih.
" Makasih Jaem atas bantuan kamu. "
" Gak perlu terimakasih, tante ku adalah tante mu juga kok. Dia malah seneng bisa hadir. "
" Tante mu suka apa? Mau kasih kado nih untuk ucapan terimakasih... "
Jaemin menggoyangkan tangan ke kanan dan ke kiri. " Gak perlu katanya. " Sambar Jaemin cepat.
" Btw orang rumah bakalan pulang kapan? "
Lia tersenyum lebar. " Coba tebak? "
" Besok?? " Tebak Jaemin asal.
Lia menyilangkan kedua jari telunjuknya berbentuk X, " Salah! Hari ini yang bener. "
" Sekitar jam tiga an mereka pulang biasanya, malamnya makan bareng rayain kelulusan aku. Oh iya-- kata mama ajak kamu makan ke rumah, bisa dateng? " Tanya Lia.
" Bisa dong, kapan seorang Jaemin menolak permintaan atau ajakan dari kamu? "
" Ya gak pernah sih hehe... " Cengirnya.
Acara di sekolah hari ini di hadiri bibinya Jaemin, lebih tepat mereka berbagi wali. Selain orang tua Lia yang tak bisa hadir, orang tua Jaemin juga tidak bisa hadir. Alasannya tidak di ketahui, saat di tanya Jaemin hanya menjawab tidak tau.
Jaemin menggandeng Lia menuju parkiran, mereka selalu pulang bersama. Akan selalu begitu karena seorang Jaemin tak mengenal pantang menyerah.
***
Sudah menjelang sore, kabar orang tuanya tak kunjung ada. Lia berjalan mondar mandir di ruang tengah dengan penuh kecemasan, ia terus melihat jam di ponsel serta notif dari orang tuanya. Sebelumnya ia tak pernah secemas ini namun sejak tadi pagi memang muncul rasa tak nyaman menghantui dirinya.
" Kak, duduk dulu lah. Mereka pasti datang kok, kasian kaki kakak udah dua jam gak di kasih istirahat. "
" Kakak takut Ji, takut mereka kenapa-kenapa. " Kalut Lia.
Aji tak lagi berucap karena Lia sudah pergi ke arah dapur, dapat terlihat guratan wajah Lia begitu cemas sampai gadis itu kehausan. Aji mencoba menenangkan diri, menjauhkan pikiran buruk dengan menonton televisi.
Telah terjadi sebuah kecelakaan yang cukup hebat pada hari ini, tepatnya pada pukul 16.25 pada jalan tol Neo. Satu mobil sedan yang di kendarai oleh seorang pria yang berinisial K dengan satu orang wanita yang di yakini adalah istinya berinisial J. Mobil yang mereka kendarai dengan kecepatan sedang namun, dari arah yang berlawanan ada sebuah mobil truk yang melaju sehingga keduanya bertubrukan.
Mobil sedan tersebut terpental dan dalam posisi terbalik dengan seorang pria terjepit di bagian kemudi sedangkan wanita tersebut terpental jauh dari mobil.
Warga sekitar yang melihat langsung segera memanggil polisi dan ambulance, keduanya di bawa ke rumah sakit terdekat yang di ketahui dengan nama rumah sakit Adjawa Karta.
Kabar terkini, wanita tersebut meninggal dunia di perjalanan karena kehabisan banyak darah sedangkan pria masih menjalani perawatan lanjut. Kini dari pihak polisi akan menghubungi keluarga korban.
" Kak-- " Panggil Aji melirik kakaknya, ia diam tercengang sedari tadi mengamati berita yang baru saja di siarkan.
Lia tak mengerti dan menatap adiknya penuh tatapan bertanya. Hanya Aji yang menonton sedangkan Lia tadi ke dapur menghilangkan dahaganya, ia akan menjadi ingin minum terus saat merasa cemas.
Ponsel di genggaman Lia seketika berdering. " Halo? Ini siapa ya? " Tanya Lia, Aji menatap kakaknya dalam diam.
Kedua mata Aji melotot, kembali menatap layar televisi nya yang masih menyala. Berita singkat sebelumnya sudah hilang berganti kan iklan, ia bingung tapi juga menunggu reaksi Lia atas telfon yang di angkat.
" Iya benar ini dengan saya Lia, anaknya. " Jawabnya bergetar.
Deg!
Ponselnya jatuh ke lantai, ia pun ikut terjatuh duduk meringkuk di lantai, ia menangis melirihkan ibu dan ayahnya, tubuhnya bergetar membuat Aji khawatir. Aji mengirimkan pesan kepada seseorang sebelum menghampiri sang kakak dan memeluknya.
Ia juga sama sedihnya tapi jika ia sama bersedih maka siapa yang akan menguatkan kakaknya?
" Kak Lia kuat, Aji tau itu. Kamu masih ada aku kak, aku gak tega kalau terus-terusan lihat kakak rapuh begini... "
Apakah dunia sedang membenci dan menguji dirinya sehingga semua orang yang ia sayangi di buat menghilang satu persatu?
Dunia begitu kejam, membuat matanya tak henti mengeluarkan buliran air bening kesedihan.
" Jaem, aku gak kuat lagi hiks... " Ucapnya membatin.
' TBC '
9 February 2022
hr ini up double.
©wdy_thnk
KAMU SEDANG MEMBACA
(01) Boyfriend : Keep Loving [ Lee Jeno ] - END
Novela Juvenil❝Ku pikir hubungan kita kembali dalam waktu singkat. Namun pada kenyataannya, usia ku lah yang terlalu singkat.❞ Selesai tahap revisi! Setelah selesai membaca, jangan lupa bantu vote~ Thanks!! 💫Write : 23 April 2020 💫Start : 27 April 2020 💫E...