48. Hampir Tiada

119 3 0
                                    

Vote!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote!







Jaemin dari ujung lorong sekolah berlari kecil menghampiri teman-temannya yang sedang berkerumun. " Dejun! " Teriak Jaemin memanggil sembari berlari.

Dejun pun menoleh ke belakang saat namanya terpanggil. " Apaan? "

" Ada liat Lia gak? " Tanyanya.

Dejun mengedikkan kedua bahunya, jelas ia tak tau apa-apa. Tidak ada obrolan lebih lanjut membuat dejun memilih kembali dalam kumpulan nya dan mengabaikan Jaemin yang terlihat kebingungan.

Ia lanjut berlari menuju kelas IPS, ia mencari keberadaan Echan dan Mark tetapi tidak ada. Kemudian berhenti di kantin, " Woi, kalian berdua! " Teriaknya tersengal-sengal.

Mereka berdua menoleh sembari menunjuk dirinya masing-masing. " Iyaaa, kalian. " Kata Jaemin membenarkan, ia berjalan pelan mendekat meja makan Mark dan Echan.

" Apaan bro? Mau ikut? Sabi nih. " Ceplos Mark.

" Bukan. "

Echan meminum teh esnya, matanya melirik Jaemin yang terlihat kelelahan habis berlari. " Minum dulu napa dah, keknya serius banget. "

" Kalian ada lihat Lia gak? "

Mark melempar tatapan pada Echan, wajah lelaki itu cengo. Bagaimana bisa mereka ditanyai tentang Lia, " Maksud lo apaan? Kalo nanya persoalan Lia mah salah orang. "

Mark menendang pelan kaki Echan di bawah meja, ia kesal pada teman satunya ini. " Sorry bro, kita gak deket sama Lia. Gegara problem dulu jadinya kek diem-dieman terutama sama bocah tengil ini sih... " Tunjuk Mark pada Echan.

" Bukan, maksudku kalian ada lihat gak keberadaan dia di sekolah hari ini?? "

" Intinya gak ada. " Singkat Echan.

Kemudian Jaemin berlari ke tempat yang agak sepi, toilet. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku, mencari nama seseorang yang ia kenal untuk dihubungi. Aji adalah pilihan tepat.

" Halo bang, kenapa? "  Suara yang terdengar bukan hanya suara Aji saja melainkan suara kerumunan orang banyak.

" ... Kakakmu gak sekolah? "

" Udah dari sejam yang lalu kok bang, emang dia gak ke sekolah apa gimana? "

Jaemin bingung sendiri jadinya. " Gak kok Ji, aku nanya aja sih. Belum ketemu soalnya. "

" Bang-- "

" Oke Ji, nanti ku kabari kalo udah ketemu. " Ujar Jaemin memotong pembicaraan Aji, ia segera mencari Lia dengan mengelilingi sekolah terlebih dahulu.

Ponsel Lia tak aktif, sosoknya tak terlihat sejak pagi namun Aji mengatakan Lia sudah berangkat sekolah. " Kamu di mana sih, Lia? " Gumamnya.

Setau dirinya kemarin Lia dalam keadaan baik-baik saja, aneh saja jika Lia tak datang ke sekolah meskipun hari ini hanya datang tanpa melakukan apapun.






(01) Boyfriend : Keep Loving [ Lee Jeno ] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang