Vote!
" Argh... Ngh... "
Terdengar samar suara erangan menahan sakit masuk ke dalam pendengaran gadis yang sedang tertidur. Lia terbangun dari tidurnya dan melihat disisinya ada seseorang yang gelisah dalam tidur.
" Lho.. Aku kok ketiduran di sini astaga bego banget! " Ujar Lia menyesal sambil mengetuk-ngetuk kepalanya pelan.
Setelah misuh pada dirinya sendiri ia bergerak maju mendekat Jeno, punggung tangannya menyentuh dahi Jeno yang ternyata sangat panas sudah di pastikan Jeno demam. Tubuhnya penuh peluh karena memang hawa panas yang terasa kini, setelah di lihat jam dinding masih pagi sekali. Jam menunjukkan pukul tiga tepat.
Lia bergerak lebih gesit menuju dapur untuk mengambil baskom kecil dan saput tangan yang belum ia temukan, sampai pada akhirnya Lia berinisiatif membuka lemari Jeno hingga pada akhirnya ia menemukan handuk kecil bersih yang biasanya Jeno bawa saat ia masih aktif latihan basket.
Lia mencelupkan handuk kecil itu di dalam baskom berisi air dingin, ia peras kemudian di lipat menjadi ukuran kecil dan di tempel kan pada dahi Jeno dengan guna mengurangi panas demam Jeno. Lelaki itu masih dalam keadaan tidur bahkan tak terganggu saat Lia mengompres dirinya cuma sesekali Jeno mengigau menyebutkan nama ' Lia ' sampai sang pemilik nama tersenyum.
" Cepat sembuh kak jangan sakit terus, kemana kak Jeno yang bertingkah random dulu? " Gumamnya di hadapan Jeno.
Ia duduk di kursi yang ditempatkan dekat ranjang Jeno sembari mengelap peluh keringat yang membasahi wajah Jeno dengan tisu. Tidak terasa sampai jam setengah empat ia masih duduk terjaga di sisi Jeno, ia menidurkan kepalanya di nakas dengan bantalan lipatan tangan sampai benar tertidur sebab ia masih mengantuk.
Mata Jeno perlahan terbuka dengan pandangan yang masih samar-samar menatap lurus langit-langit kamarnya, tangannya meraba sesuatu yang lembab menempel di dahinya kemudian di ambil dari dahinya. Kepalanya menoleh kesamping tetapi Lia sudah tak berada dengannya.
" Oh udah balik ke kamar, terus ini siapa yang kompresin aku? "
Saat ia memutar balik tubuhnya berlawan arah barulah ia menemukan jawaban dari pertanyaannya barusan, gadis itu yang membantunya sampai tidur dalam duduk. Jeno menggoyang pelan bahu Lia, " Lia.. Bangun jangan tidur disitu ntar sakit lho badannya.. "
Setelah di bangunkan Jeno gadis itu terbangun dan gelagapan kaget karena belum sepenuhnya nyawa terkumpul.
" Eh kak, udah mendingan? Pusing kek semalem gak? Kak Jen mau makan apa? Bubur semalem atau aku masakin sayur seadanya yang ada di kulkas? " Lia melemparkan banyak pertanyaan pada Jeno yang duduk terbengong dipinggir kasur, Lia juga tak segan menempelkan punggung tangannya mengecek suhu tubuh Jeno yang mulai normal.
" Udah dingin kok badannya. " Ujar Lia mengangguk-angguk kemudian menoleh jam dinding, " Hah udah jam empat lewat?! " Hebohnya lagi.
Jeno cuma bisa tersenyum melihat Lia khawatir padanya, " Mau makan apa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
(01) Boyfriend : Keep Loving [ Lee Jeno ] - END
Teen Fiction❝Ku pikir hubungan kita kembali dalam waktu singkat. Namun pada kenyataannya, usia ku lah yang terlalu singkat.❞ Selesai tahap revisi! Setelah selesai membaca, jangan lupa bantu vote~ Thanks!! 💫Write : 23 April 2020 💫Start : 27 April 2020 💫E...