Vote <3
Btw ak udh siapin season 2.Lia terbangun dari tidurnya. Buliran peluh keringat dingin membasahi dirinya, matanya terbuka lebar terbangun dari tidur. Ia sempat melirik jam dinding, ini masih dini hari. Wajahnya masih syok.
Mimpi itu membangunkan dirinya dari tidur. Keringat dingin membuat dirinya tak nyaman untuk kembali tidur. Ia teringat akan mimpinya tadi.
Cahaya putih begitu terang. Penglihatan Lia tertutup terkena silaunya. Ia tak tau dirinya berada di mana.
Cahaya terang tadi mulai meredup, tempat ia berdiri sudah berbeda dari sebelumnya. Kini ia berada di taman indah, penglihatannya menangkap sosok yang sangat ia kenal meski hanya dari belakang. " Kak Jeno! " Teriak Lia memanggil.
Jeno tak mendengar teriakan dirinya, lelaki itu masih dengan posisi membelakangi seraya menatap ke atas langit. Ia mau mengejar namun tubuhnya tak bisa bergerak, tubuhnya yang kaku sungguh menyebalkan.
" Kak Jeno gak bisa dengerin suara aku?? Kak!! " Ia mencoba sekuat tenaga memanggil.
" Kak Jeno, aku di belakang kamu tau!! "
Semakin banyak ia bicara semakin kaku secara menyeluruh tubuhnya. Sekarang justru bibirnya yang kaku tak bisa bergerak, ia membatin menyebut nama Jeno berulang kali tetapi masih saja tak ada respon yang ia dapatkan.
" Ma--maksudnya apa? Kenapa aku cuma bisa diam seperti patung begini?! " Batinnya.
Tubuhnya memang kaku namun kedua bola matanya bisa bergerak menatap bagian sekitar yang bisa ia jangkau. Ia melirik secara bergantian dari kanan ke kiri menatap kedua orang yang datang dari berlawanan arah mengenakan pakaian putih dan jubah yang menutupi. Bedanya kedua orang itu menghadap Lia dan berdiri tepat di belakang Jeno.
Kedua orang itu melepas topi jubah dan cahaya di wajah mereka kian meredup. Keduanya sama tersenyum. " Ayah? Mama? " Batinnya berucap.
Wajah kedua orang itu seperti ayah dan ibunya. Mereka tersenyum serta melambaikan tangan, " Kalian orang tua ku kan? " Ia masih heran, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa sekarang selain diam menatap dalam kaku.
Orang yang mirip dengan orang tuanya pun memutar tubuh seperti Jeno. Keduanya menggiring Jeno ke dalam sinar yang tadi lia lihat sebelum kesini dan ketiganya menghilang di telan cahaya yang kini sudah menghilang ntah kemana.
Lia memberontak untuk bergerak dan saat cahaya total menghilang Lia terjatuh. Ia menangis, melirihkan ayah ibu dan nama Jeno tak henti-hentinya.
Bahu Lia merasakan kedua tangan orang lain menyentuh, ia melirik ke belakang. Lia pun cepat berdiri dan memeluk sosok itu.
" Renjun? " Isak Lia dalam pelukan Renjun.
" Iya ini aku, tunggu aku. Bersabarlah... " Bisiknya.
Setelah mendengar bisikan dari Renjun, semua bagaikan debu yang tertiup angin dan juga ikut sama menghilang. Pada akhirnya Lia terbangun dari mimpi buruk tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
(01) Boyfriend : Keep Loving [ Lee Jeno ] - END
Novela Juvenil❝Ku pikir hubungan kita kembali dalam waktu singkat. Namun pada kenyataannya, usia ku lah yang terlalu singkat.❞ Selesai tahap revisi! Setelah selesai membaca, jangan lupa bantu vote~ Thanks!! 💫Write : 23 April 2020 💫Start : 27 April 2020 💫E...