28. Renjun

115 12 11
                                    

Janlup vote syg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Janlup vote syg.






Lelaki muda bersurai gelap itu terkejut ketika seorang pria paruh baya memukul meja dengan keras, matanya tak mampu menatap lelaki paruh baya yang sedang berbicara tak henti layaknya orang marah.

" Kamu yakin gak mau lanjut? " Tanya lelaki paruh baya.

Renjun memberanikan diri menatap lawan bicaranya. " I--iya pak. Saya gak mau kalau harus begini jadinya.. "

" Apanya yang begini?! "

" A-anu saya gak mau pindah se--sekolah pak. " Jawab Renjun terbata-bata.

Lelaki bernama Mahendra Permana atau yang kerap disapa dengan panggilan ' pak Hendra ' mengeluarkan ponsel dari sakunya dan tampak sedikit serius.

" Kamu kenal gadis ini? " Tanyanya pada Renjun sambil menyodorkan ponselnya ke arah Renjun.

Renjun terkejut dari mana Hendra mendapatkan beberapa foto Lia. " Kenal. " Singkatnya.

" Putuskan dia dan segera pindah sekolah. "

Mata Renjun terbelalak besar hingga hendak keluar dari tempatnya, dari mana Hendra juga tau atas hubungan antara ia dan Lia. " Saya gak bisa pak. "

" Kalau begitu.. Kontraknya saya batalkan jadi biaya kesehatan ibu kamu kami tak akan menanggung lagi. Apa kamu siap? " Hendra sudah ancang-ancang mau menyobek lembaran kertas bertanda tangan Renjun.

Renjun masih menunduk dalam diam sebab ia bingung harus melakukan apa saat ini, ia bingung harus memilih jalan yang mana. Lama dalam keheningan berpikir Hendra memutuskan sesuatu, " Baiklah, saya berikan kamu waktu selama seming-- "

" Oke pak. " Sambung Renjun memotong perkataan Hendra.

Hendra tersenyum menang atas keputusan Renjun, lelaki itu berharap jika Renjun akan tetap memihak padanya karena anak itu akan menjadi sumber uang bagi perusahaan dengan karya dan bakatnya yang luar biasa, Renjun itu punya ' hidden charm ' bagi Hendra.

" Pikirkan baik-baik demi masa depanmu dan ibumu nak! " Ujar Hendra menepuk bahu kanan Renjun sebelum meninggalkan Renjun di dalam ruangan rapat sendirian.

Dentuman pintu tertutup terdengar di pendengaran Renjun, ia mengusak kasar rambutnya sungguh frustasi untuk memutuskan yang akan di pilihnya dalam waktu seminggu.







***







Renjun membuka pelan pintu ruang inap ibunya. Sekian lama ibu menderita sakit dan tak memberitahukan pada semua anaknya. Namun semuanya diketahui Aldo dam Renjun akhirnya tau akan derita ibunya.

Ia berjalan mendekati bangsal ibunya dan duduk di sisinya. Ia cuma duduk termenung menatap wajah damai ibunya saat tertidur hingga tanpa ia sadari air matanya mengalir tanpa ijin.

(01) Boyfriend : Keep Loving [ Lee Jeno ] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang