vote🙏🏻
Tak terasa ujian sudah berjalan cukup lama, hari ini terakhir ujian berlangsung. Di dalam kelas kini cukup tegang untuk dihari terakhir sebab guru pengawas yang mengawasi cukup dikenal galak dan bermata tajam jika ada pergerakan aneh atau mencurigakan maka akan di tegur lalu dihujani banyak pertanyaan.
Singkat cerita pengawas itu biasa dipanggil pak Retno atau yang diketahui bernama lengkap Moon Retno agak terdengar aneh di telinga siswa-- katanya, pria lajang itu berusia tiga puluhan dan Retno belum menikah kalau kata siswa sih-- mungkin karena Retno terlalu galak makanya tidak laku, tak ada yang berani mendekati lelaki itu.
Semua siswa siswi di kelas duduk tegak lurus memandangi apa yang dibisa dipandang asal bukan teman atau wajah Retno sendiri, sebab Retno terkadang mudah sensian jika wajahnya di tatap apalagi jika muridnya saling bertukar pandang bisa tewas ditempat dituduh mengobrol saat jam ajar dia.
" Wajahnya pada tegang, kok kek tahanan gitu nak.. " Ujarnya kepada seisi kelas.
Semua diam hanya bisa mengedipkan mata beberapa kali dan tentunya bernafas, bahkan mau bergerak saja takut di tuduh Retno makanya mereka semua mematung. " Yaa senyum dikit gapapa nak kek gini.. " Lelaki itu mempraktikkan senyuman manisnya.
Walaupun Retno ganteng dan manis tetap saja bawaan sifat galak Retno menakutkan, itu sudah melekat di otak seluruh siswa sekolah. Mau selucu apapun jika orang itu menyeramkan maka akan garing, jikalau tertawa pasti terpaksa. Terkadang jika tertawa atau diam saja bisa serba salah saat diajar Retno.
" Yowes kalo gak mau senyum, kita mulai saja ujiannya.. . " Ujarnya sembari menyiapkan kertas ujian yang masih tersegel dalam map coklat.
Saat Retno sibuk membuka map ujian dan mengecek absen, Lia memanggil Renjun sebentar. " Lama banget coba dari tadi mulai, ini udah kepotong banyak tau waktunya. " Resah Lia berbisik.
Renjun cuma bisa duduk tegak bersender di kursi sambil menatap lurus ke depan, ia tak boleh menoleh takut ketahuan kalau lagi bicara dengan Lia bisa-bisa tidak jadi ujian karena dikeluarkan. " Diem Yang.. Cuma ujian olahraga kok gak susah.. " Jawabnya enteng.
Lia sedikit kesal dengan entengnya Renjun menjawab, ia menjambak sedikit ekor rambut Renjun sampai lelaki itu menjerit dalam diam-- tanpa suara tapi mulutnya menganga seolah benar sakit tetapi memang benar sakit, Renjun menahannya agar Retno yang sibuk membagikan lembar soal dan jawaban dari ujung sana tak melihat mereka.
" Masalahnyaaa aku gak bisa Sayang.. " Geram Lia.
Lia tidak tau jika ucapannya membuat Renjun antara menahan kesal habis dijambak atau mengulum bibir menahan senyum mendengar kalimat ' Sayang ' darinya, mungkin campur aduk. " Nanti aku contekin, santai Yang.. " Bisiknya lalu mereka berdua berpura-pura tak sedang bicara lagi.
Saat Renjun memberikan kertas terakhir sebanyak dua lembar yakni kertas soal dan untuk jawaban ia mengode dengan gerakan bibir dan tangannya berkata ' tenang okay? ' lalu Lia cuma mengangguk seolah paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
(01) Boyfriend : Keep Loving [ Lee Jeno ] - END
Teen Fiction❝Ku pikir hubungan kita kembali dalam waktu singkat. Namun pada kenyataannya, usia ku lah yang terlalu singkat.❞ Selesai tahap revisi! Setelah selesai membaca, jangan lupa bantu vote~ Thanks!! 💫Write : 23 April 2020 💫Start : 27 April 2020 💫E...