Vote. Thnks.
Sudah seminggu berlalu belum juga Lia mendapat kabar dari pria itu, yang menghilang ntah kemana. Terakhir kali Lia mengecek pesan dari Renjun itu saat terbangun dari tidurnya di keesokan hari, pesannya hanya di baca-- bahkan nomor itu tak bisa di hubungi, mau dikirimi pesan berpuluh kali juga bakalan tidak di balas mungkin saja dia sudah di blokir yap-- pesan yang dikirim Lia hanya ceklis satu bahkan profil saja juga ikut menghilang seperti empunya.
Siang ini gadis itu kelihatan masih murung, ia kehilangan orang yang dicintainya kedua kali, gagal dalam menjalin hubungan lagi padahal sudah berlangsung lama. Disinilah ia duduk melamun, di depan meja belajar kamarnya, ia membuka laptop tetapi tidak ada tujuan untuk di mainkan hanya menyala begitu saja menampakkan foto tangkapan layar dirinya dengan Renjun saat terakhir kali video call, bahkan ia juga ada record percakapan mereka. Ia melakukan itu hanya ingin saja saat itu, ternyata benar itulah panggilan terakhir mereka tercipta.
Lia menoleh ketika ada suara ketukan di pintu, pintu itu terbuka menampakkan adiknya yang semakin bertambah tinggi sehingga dirinya tampak seperti kurcaci saat disisi Aji. " Mama suruh makan, ayoo! " Ajak Aji.
Gadis itu melengos-- akhir-akhir ini ia kehilangan selera makan sampai berat tubuhnya turun timbangan, bentuk tubuh sudah seperti tiang bedanya tidak tinggi. Aji sudah lebih dulu menghilang tetapi kembali menyembulkan kepala dari balik pintu, " Oh iya! Ada temen kakak juga datang. " Tambahnya.
Dahi gadis itu mengerut, kepalanya dimiringkan sembari berpikir siapa yang dimaksud Aji teman. " Siapa? " Tanyanya.
" Buruan keluar, hm.. ada dua orang, cowok! "
Aji menarik kepalanya jauh dari pintu membuat Lia berpikir tentunya berlari kecil mengejar Aji dari belakang, adiknya cepat sekali berjalan wajar saja langkahnya begitu besar sebab kakinya panjang.
" Dek tungguin kakak ih! " Sungut Lia.
" Aji mahhHh~ " Rengeknya.
Semua mata tertuju pada gadis berpakaian sederhana, baju kaus oversize dengan bawahan celana training hitam berciri khas disisi kanan kiri celana terdapat garis putih. Ia berhenti berdiri di ambang pintu masuk keruang makan " ... Kalian?? " Kejut Lia.
" Ngapain disini? " Lanjutnya.
Ibu tersenyum menyusuli anak gadisnya yang mematung bingung, ia suruh duduk di samping Aji posisi mereka berhadapan dengan dua pria yang dimaksud Aji-- ralat tiga pria.
" Mari makan~ " Itu Eric yang bicara.
Tubuh Eric disenggol siku tangan Jeno disuruh jangan banyak bertingkah, " Apasih bang! " Gerutunya, " Mari makan semua.. " Ujarnya lagi tersenyum ke semua orang.
Meja makan sudah penuh, berisikan enam orang saja. Rasanya seperti acara makan malam bersama keluarga, " Mama pamit pergi ya, cuma ke rumah tetangga sebentar. Daa.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
(01) Boyfriend : Keep Loving [ Lee Jeno ] - END
Teen Fiction❝Ku pikir hubungan kita kembali dalam waktu singkat. Namun pada kenyataannya, usia ku lah yang terlalu singkat.❞ Selesai tahap revisi! Setelah selesai membaca, jangan lupa bantu vote~ Thanks!! 💫Write : 23 April 2020 💫Start : 27 April 2020 💫E...