𝐋𝐎𝐒𝐓 𝐆𝐈𝐑𝐋 ( black clover )

𝟎𝟑𝟐. 𝐒𝐓𝐀𝐘

A/n:
Jadi, aku buat 2 Chapter
Satu [Tidak pergi Ke Hutan penyihir]
Dua [Pergi ke Hutan Penyihir] sedang ditulis

[Tidak Pergi ke hutan Penyihir]

Tepat setelah (Y/n) menjelaskan misi dan sebelum mereka kembali ke markas, mereka singgah di sebuah restoran untuk mendapat makan siang. "Ew, Slime menyebalkan. Aku masih bisa merasakan lendir di Sepatuku." Kata Luz, "hei, bersyukur itu bukan Rimuru." Kata (Y/n), diiringi dengan suapan cake ke mulutnya "Siapa Rimuru?" Luz bertanya tapi tak menunggu Jawaban.

"Ngomong-ngomong.." (Y/n) menoleh ke roh itu dengan tatapan bertanya-tanya, "Apa? Aku tidak mengatakan apapun." Katanya, (Y/n) memiringkan kepalanya. Kini dia melihat orang yang berbicara itu, seorang pria dari Rusa Putih "Saat aku bertugas, aku melihat sekelompok orang tidak dikenal terbang di langit. Dekat perbatasan."

Dia berbicara pada yang lainnya, "Apa menurutmu mereka akan menyerang kerajaan Clover?" Yang lainnya bertanya, Pria pertama mendengus, "Entahlah, ayo kembali."

"Kau dengar itu?" (Y/n) bertanya, Luz bersenandung sebagai balasan. "Kenapa mereka tidak berptroli malah minum-minum." Katanya dengan desahan, "Kurasa kita sudah harus kembali." Luz mengangguk dan berubah ke wujud Rohnya, mereka meninggalkan Beberapa Yul dan pergi dari restoran itu.

"Sihir kegelapan: Penghakiman." Saat wanita itu mengucapkan mantra, aura sihir Tiba dan mengelilingi gadis itu. "Tetap diam di sana, sampai aku kembali. Itu jika kau masih hidup." Katanya, "Apa.. apa yang akan ibu lakukan.?!" Dia berkata memukul sihirnya, mencoba lepas dari penjara itu. "Kamu tidak perlu tau."

Dia tersentak, kaget "Jangan jangan.. Ibu mau membalas dendam pada mereka?!" Dia berseru, "... Sudah kubilang, kau tidak perlu tau!" Wanita itu membentak, membuat ruangan menjadi kecil. Gadis itu berlutut sekarang, masih terengah-engah karena syok. "Tapi kenapa, bukankah mereka baik padamu.. Pada kita?"

Wanita itu menyeringai, "Semua orang tau, Jika kau ingin cinta, kau harus melakukan banyak kebohongan." Suara ketukan yang perlahan menghilang menandakan bahwa dia telah pergi.

"Okaa-Sama! Kenapa?! Kenapa kamu melakukan ini?!" Gadis itu menangis, memanggil ibunya dengan susah payah. Akan tetapi dia tidak menjawabnya, sama sekali "Mereka adalah teman-temanku!! Aku mencintai mereka!! Tolong jangan lakukan ini!"

"Okaa-sama!"

Dia bersusah payah untuk keluar jadi jeruji sihir itu, mana yang dimilikinya sudah habis karena terserap. Dia berlutut dan terengah-engah, Oksigen telah menipis "Tolong siapapun.."

"Lumiere.."

(Y/n) terengah-engah mengangkat punggunya dan duduk diatas ranjang, keringat bercucuran di pelipisnya. dia telah Bangun dari mimpi buruknya. Gadis itu mengamati ruangan yang di tempatnya saat ini, Akan tetapi itu bukan kamarnya. "Oh, kamu sudah Bangun." Sebuah suara feminim berkata, "kamu.." kini (Y/n) sadar Dimana dia berada. Ruang kesehatan, Markas Mawar Biru.

Wanita itu meletakkan Nampan di sisi lain Ranjang yang di tempati (Y/n), "Kamu telah tidur seharian penuh, kami khawatir." Katanya. "Apa yang terjadi denganku?" (Y/n) bertanya, menyentuh kepalanya yang pusing. "Kamu telah selesai melapor pada komandan, saat kamu berjalan menuju kamarmu, kamu pingsan. Lalu mereka membawamu ke sini."

"Apa, Kenapa aku pingsan?" (Y/n) berpikir bahwa itu benar-benar tidak masuk akal, dia bahkan tidak kelelahan karena misi kecil-nya. "Aku mendiagnosis, kamu demam, nak." Balasnya, "Aku..?" Wanita itu mengangguk. "... Grimoire-ku, dimana dia?" Wanita itu mengangkat Grimoire miliknya, dan memberikannya ke (Y/n). Gadis itu mrmrluknya ke dada, "..."

Luz seharusnya muncul kembali setelah (Y/n) mengucap mantra yang bahkan Wanita itu tidak mengerti itu. Tapi itu tak berhasil, hanya aura hitam yang muncul dia tersentak sesaat "Maaf, bisa kamu meninggalkanku.. sendiri?" Wanita itu mengangguk dan keluar.

"Luz.. apa kau akhirnya akan meninggalkanku juga?"

Dia bahkan tidak sadar apa yang dia katakan. Kenapa bahkan dia menambah Juga dalam kata-katanya, atau bahkan mengatakan itu.