𝟎𝟑𝟔. 𝐅𝐀𝐍𝐀'𝐒 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈𝐄𝐒 ⁴

1.6K 309 42
                                    

(n.) Etto, ini update terakhir sebelum PAT hehehe. Selasa depan Update kok, Jangan kangen, ya~

"gada yang kangen."
Oh, ok

Alurnya ga ngikuti banget, demi plot. (N/n) berarti nickname, dan teks Fana berarti Elf-Fana sementara Fana berarti Human-Fana. Kalo biasa aja yaudah, aku gatau lagi, males. Oh, Plot ini sangat jelas. Yah.

"MANA LUZ??"

sttt, udah diem

sttt, udah diem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-

'Bocah tak sempurna itu memiliki kekuatan sebesar itu?' batin sang ratu saat memperhatikan Asta melalui bola kristal sihirnya, "Sepertinya dia tak hanya bermulut besar, ya." Dia bergumam, namun wajahnya masih datar. Dia masih memikirkan rencana untuk mendapatkan sihir Asta dan tentu saja aset berharga lainnya, (Y/n). Dia mengalihkan pandangannya ke bola kristal lain, dimana para pasukan Diamond sedang melawan para pemberontak kerajaan mereka.

"Kamu sudah terkepung!" Kata Asta pada Fana, "Jadi, menyerahlah dengan tenang!" Dia perlahan mendekatinya saat menggunakan pedang yang lain untuk sebuah tameng. "Jangan melawan, jangan melawan, tak ada gunanya melawan! Sebenarnya kami itu tidak punya niat untuk menyakitimu!" Katanya, "Kamu masih muda, kan? Jangan sia-siakan nyawamu!"

"Jika kau tetap nekat, bukankah nanti keluarga dan teman-temanmu akan serasa sedih?!" Fana mengangkat kepalanya, "Manusia seperti kalian.. berani-beraninya berbicara tentang teman dan keluargaku?!" ketiga matanya bersinar, sama halnya dengan salamander dibelakangnya yang berapi-api.

"Ingatkan aku untuk tidak membiarkan Asta berbicara." Kata (Y/n) pada Finral, pria itu tersentak "dia masih memiliki kekuatan sebesar itu?!"

"Ah, sialan!" Asta mengumpat, sementara Fana membara di sana. Fanzell dan Mars berusaha untuk menahan Radros, "Asta!" Fanzell memanggil. "Paman Zell- eh, dia bersama wajah pucat itu!" Seru Asta, saat mata Fana semakin menciut. Salamander mengaum, dan menyemburkan bola api "Asta!" Noelle memanggil, Asta tersentak dan mengambil posisinya. "Pantulkan serangannya kearah sini!" Seru Fanzell, "Aku tak begitu mengerti, tapi.. !" Asta memukul bola itu itu, sama seperti memukul bola bisbol.

Fanzell menggunakan Anginnya untuk memberi jalur bagi bola api itu, dan pergi ke Ladros. 'Ini terlalu besar!' dia berpikir saat terserang bola api itu sendiri, Ladros berteriak kesakitan, dan perlahan kulitnya terbakar oleh api, yang perlahan jatuh ke tanah. "Energi sihir Radros menghilang." Kata Fanzell, "Oi, paman Zell!" Asta berseru di bawah. "Aku tidak tau apa yang baru saj terjadi! Tapi sepertinya ada yang Jatuh, tadi!" Dia melanjutkan, "Yah, itu hebat sekali Asta." Kata Fanzell saat dirinya dan Mars turun ke tanah. Fanzell juga memuji Asta karena dia semakin kuat, namun dia mengalihkan pembicaraan "Bukan itu yang kita bicarakan! Kenapa paman bersama si Muka Pucat itu?! Dia itu musuh!"

'Jadi mereka mengabaikan Fana yang hanya memulihkan dirinya si sana? Bagus, bagus sekali.' batin (Y/n) dengan sakrasme, dia memutar matanya.

𝐋𝐎𝐒𝐓 𝐆𝐈𝐑𝐋 ( black clover )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang