Usai makan malam di gereja, (Y/n) pergi ke sebuah gua menemui Loki. Yang tampaknya tergeletak di tanah, "Kau tidak mati, kan?" Dia bertanya sambil menendangnya kecil. "Aku tidak bisa mati! Mungkin." Teriaknya, "Baik, jadi dimana batunya.""Nih." Loki berdiri dan merogoh sakunya, "Kamu beruntung orang itu tidak mengambilnya." Katanya sebelum menyerahkannya ke tangan (Y/n). "Siapa orang itu?"
"Tidak tahu. Ramput pirang pucat, keriting kurasa, sihir cahaya, entahlah aku lupa." Gadis itu melebarkan matanya, setelah mendengar deskripsinya. "Loki, itu Licht! Kau gila?!" Loki hanya mengangkat bahu, "Dia yang memulai, apa yang harus kulakukan?! Jika aku menyerahkannya, kau pasti membuangku, kan!"
(Y/n) menghela nafasnya, dia memijat pelipisnya dan duduk di tanah. "Tidak bodoh, dia bisa saja melacak kita. Dan jika batu ini jatuh ke tangan mereka, mereka bisa membangkitkannya." Katanya, "siapa?"
"Kau tahu iblis yang dulu menyerang, dan sekarang tulangnya masih ada di desa Hage? Yah, pokoknya ambil semua barangmu. Kita akan kembali malam ini."
"Eh.."
(Y/n) keluar dari gua itu, dia mengeluarkan sayapnya dengan sedikit kesulitan. Lalu terbang ke langit, kembali ke ibu kota. Dia menatap batu sihir yang ada di tangannya, dan terjadi kilatan.
"Apa itu?" Seorang gadis bertanya, "Ini batu galaksi [chapter 6] , tapi kami lebih menyebutnya batu sihir saja. Aku juga tidak tahu mengapa." Balas lelaki bersurai pirang, "Keren, apa itu dinamai batu galaksi karena terlihat seperti galaksi?" Dia bertanya lagi. "Aku senang kamu bertanya!"
Dia mengangkat batu bulat itu, "Ini dinamai batu Galaksi karena punya kekuatan kuat, mungkin bisa menghidupkan orang mati." Dia berbisik, "uso!" Balasnya tak percaya. "Ya, memang tidak bisa sih. Hehehe."
"Sebenarnya, ini memang dinamai galaksi karena terlihat seperti itu. Namun, di dalamnya ada sebuah batu kecil yang kuat. Bahkan hanya dengan satu batu itu, seorang iblis bisa bangkit." Jelasnya, "Ini di segel, sudah lama sekali sejak aku mengutak-atiknya. Bahkan Sekre tidak bisa melakukan apapun pada benda ini." Dia menghela nafas kecil, kecewa karena tidak dapat melihat apa yang ada di dalamnya.
"Ah, kalian di sini! Aku mencari dimana-mana loh." Kata seseorang, "Licht, sial kita tertangkap!" Kata Lumiere. "Berpikir bisa membawa (Y/n) kabur, ya?" Dia bertanya, "Ahahaha.." dia tersenyum canggung "Duh, kamu kan punya Tetia. Urus saja pacarmu sana!" Kata Lumiere sambil cemberut.
"Tetia juga butuh istirahat, tahu."
Mereka akhirnya bertengkar kecil, namun gadis itu hanya duduk di sana mendengarkan. "Ya sudah! Ayo pergi, (Y/n). Kamu mau lihat kupu-kupu kan?" Dia menyeret tangannya, "Nggak."
"Heee, ko begitu?!"
"Ini sudah malam, Lumi."
Kembali ke masa sekarang, (Y/n) menggenggam batu itu erat. Sudah lama sejak mereka membuka segelnya, tapi anehnya ingatannya lamanya baru saja kembali. (Y/n) berhenti, karena jika sedetik saja tidak, mungkin dia akan menabrak seorang pria yang terbang menggunakan sapunya "Ini jam 12 malam, sialan."
Dia telah kembali ke ibukota, dan pergi ke markasnya. Dia memperhatikan tidak seorangpun keluar atau masuk, namun dia tidak peduli. Mungkin mereka keluar untuk latihan. Hanya itu yang dia pikirkan. Setidaknya, lihat sisi baiknya. Dia bisa melakukan sesuatu di halaman tanpa seorangpun yang menggangunya.
Latihan? tidak.
Itu ritual, kurang lebih.
Dia telah mengambil grimoirenya saat masuk ke kamar, jadi yang perlu dilakukannya hanyalah konsentrasi. Dia tidak akan bertindak bodoh lagi dengan menggambar lingkaran sihir besar, dan menguras tenaganya. (Y/n) hanya duduk di sana, sambil bermeditasi. Lalu perlahan sinar keunguan mulai tergambar di tanah, dan lingkaran sihir terbentuk.
Hampir sedetik saat lingkarannya sempurna, dia terbatuk akan darah. "Sial- ck, Uhuk! Uh." (Y/n) segera membatalkan sihirnya dan berdiri. Tanpa sadar membakar sebagian rumput dengan lingkarannya. Sekarang dia hanya berpikir apa yang harus dilakukan. Jika Loki di sini, dia hanya akan membakar semua rumput untuk menghilangkan bekasnya. Namun Loki tidak ada di sini, jadi (Y/n) yang akan melakukannya.
"Siapa peduli, nanti juga tumbuh kan.." dia bergumam tanpa berpikir apapun, hingga rumput mulai terbakar oleh api hitamnya dan membakar semuanya. Saat selesai, (Y/n) kembali ke kamarnya tanpa basa-basi lain. Dia bahkan tidak menyadari bahwa sepasang mata menyaksikan sejak awal.
'Sial, bagaimana mungkin apinya tidak menyebar?!'
Charlotte bertanya-tanya, saat melihat (Y/n) keluar dari kamarnya. Dia bilang akan cuti dua hari, tapi malah kembali setelah sehari. Mereka saling menatap, namun (Y/n) memilih untuk mengalihkan pandangannya dan mengabaikan sang komandan. "Anu, komandan. Aku ingin bicara padamu." Seseorang memanggil, membuat perhatiannya teralih.
Gadis itu berjalan di sebuah gang, mencari kejahatan. Walau hal yang sebenarnya dilakukannya hanyalah bermalas-malasan. Dan makan kue.
"Ah, bosan.." dia menggerutu, sambil berjalan diatas atap para warga. Masih belum menemukan apapun yang membuatnya tertarik. "Ya ampun. Padahal kita baru saja kembali dari ekspedisi, tapi sudah jadi begini." (Y/n) mendengar seseorang berbicara, dan mulai duduk memperhatikan.
"Kalau kau macam-macam, kau akan dianggap melanggar peraturan. Sebagai Ksatria Sihir, aku harus melenyapkanmu." Kata ksatria bangsawan itu, pada seorang lelaki jangkung bersurai merah. Dia menggunakan crop top? (Y/n) tidak tahu model apa itu, dia memperhatikan roti seobeknya- EHEM tapi yang pastinya masker dengan senyuman lebar dengan gigi runcing. Tapi yang lebih di perhatikannya seorang nenek yang ada di belakangnya.
"Sialan! Apa kau tidak tahu siapa beliau?!" Yang lain bertanya. "Beliau adalah Wakil Kapten Orca Ungu, Xerx Lugner-sama! Kekuatan dan kebaikannya yang telah membuat orca ungu menjadi seperti saat ini beliau adalah malaikat es suci!"
Sementara orang itu menjelaskan, (Y/n) mengangkat alisnya "Shrek apa tadi?"
"Untuk apa aku tahu soal si keparat sombong itu?" Pria sebelumnya bertanya, "Malaikat es suci? Dimana esnya? Dia terlihat seperti zombie yang penuh lumpur di mataku." Katanya, "Apa katamu?!" Dia berkeringat dingin. (Y/n) hanya duduk diam menonton pertengkaran mereka. Hingga pria misterius sebelumnya mengalahkan wakil komandan pasukan orca ungu. Dan mengambil jubahnya.
Mengabaikan mereka, dan pergi.
Tak lama kemudian, (Y/n) mendapat panggilan dari alat komunikasi sihirnya. "Bicara." Dia berkata, "(Y/n)-Chan, kamu harus kembali. Sebentar lagi ujian Royal Knight dimulai." Katanya. "Bukankah itu besok?" (Y/n) bertanya, sedikit terkejut. "Yah, aku juga dengar itu besok. Tapi tampaknya ada perubahan. Pokoknya, segera datang ya!"
"Sial.. Loki"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐒𝐓 𝐆𝐈𝐑𝐋 ( black clover )
Fantasy꒰ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐂𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 - .🍷 𝘷𝘪𝘰𝘭𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘸𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨 ꒱ ꒷꒦ 𖤐‧₊˚ writte in 𝖇𝖆𝖍𝖆𝖘𝖆 𝖎𝖓𝖉𝖔𝖓𝖊𝖘𝖎𝖆 ❝ 𝐀𝐊𝐔 𝐇𝐀𝐍𝐘𝐀 𝐈𝐍𝐆𝐈𝐍 𝐁𝐀𝐇𝐀𝐆𝐈𝐀, 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐓𝐈 𝐆𝐀𝐃𝐈𝐒 𝐋𝐀𝐈𝐍. ❞ ꒷꒦꒷︶︶ (n.) old book, disco...