𝟎𝟒𝟏. 𝐊𝐀𝐑𝐌𝐀

1.6K 302 74
                                    

(n.) Btw lagunya sambil diputer ya
(kalo bisa) lmao. lebih sedih kalo ada backsoundnya kan *wink wonk*
🧻🧻🧻

 lebih sedih kalo ada backsoundnya kan *wink wonk* 🧻🧻🧻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"(Y/n).. masih belum sadar?"

Wanita yang merawatnya berbalik, dan melihat lelaki bersurai pirang abu datang, lagi. "Dia tidak apa-apa, hanya butuh waktu. Jika kamu bertanya." Kata wanita itu, "Tapi ini sudah lebih dari seminggu.. dan festival hampir dimulai."

"..Kita berdoa saja, agar dia cepat bangun." Kata wanita itu, sebelum pergi meninggalkan mereka.

Asta menghela nafasnya sedih, dia duduk di tepi ranjang dan bergumam "(Y/n), kami merindukanmu, loh."

..

'..Kenapa aku di sini?' dia bertanya, namun tentu saja tidak ada yang menjawabnya. "Asta, dan yang lainnya pasti bersenang-senang." Dia bergumam, saat membaringkan dirinya di sebuah ladang bunga. Dia bahkan tidak ingat bagaimana dia bisa sampai di sana. (Y/n) mulai memejamkan matanya dan tertidur.

Tak lama setelah dia membuka matanya, dia berada di tempat lain. "Begini lagi.." dia menghela nafasnya, bingung.

(Y/n) ingin bangun, dia ingin melihat yang lainnya. Dia ingin melihat Asta, Yuno, teman-teman mawar biru dan banteng hitamnya. Leopold, dan yang lain. Juga, dengan Luz.

Gadis itu menghela nafasnya, dan bangun. Dia mulai berjalan entah kemana, karena tempat lain yang dihadapinya saat ini lebih gelap dan mati. Dia meringis saat angin dingin berhembus melewati kulitnya. "Mungkin para dewa membenciku." Katanya sambil menendang udara.

"Hmh?" Dia mengangkat kepalanya lurus, dan melihat cahaya dengan sebuah siluet laki-laki. Seolah ditarik oleh magnet, gadis itu berjalan kearahnya. "Hei—" dia semakin dekat, namun siluet yang dilihatnya tiba-tiba menghilang. "aaagh! Kenapa kau tidak bangun saja?!" Dia berteriak pada dirinya sendiri sambil menghentakkan kakinya ke depan.

"Siluet bodoh, alam bawah sadar bodoh, persetan dengan semua ini." Dia mencibir pelan, (Y/n) menghela nafasnya untuk yang kesekian kali. Perhatian teralihkan oleh sesuatu yang bersinar di depan matanya. "Apa ini? Kunang-kunang?" Dia bertanya, "Tidak, kunang-kunang berwarna kuning." Dia menggeleng saat menatap cahaya kecil berwarna biru itu.

Dengan iseng, (Y/n) mencoba menangkapnya namun tiap (Y/n) mencoba meraihnya, itu kabur dengan cepat. Matanya mengikuti kemana makhluk itu pergi, dan melihatnya diam jauh di sana. Dia tidak bergerak, ataupun kabur lagi. Jadi, (Y/n) perlahan mendekatinya. Hingga perlahan makhluk itu perlahan memudar.

"Sebuah pintu.. lagi?" Jika yang terakhir adalah pintu ingatan, (Y/n) tidak yakin dengan yang satu ini. Pintu ini bertuliskan 'peringatan', di rantai dan kuga gembok. Namun (Y/n) tidak dapat menghentikan rasa penasarannya, "Dobrak aja kali ya?" Dia bergumam.

Bersiap-siap, (Y/n) mundur dan berlari ke arah pintu. Tidak tahu kalau sebenarnya itu tidak terkunci. Gadis itu jatuh tertelungkup di tanah, "itte.."

𝐋𝐎𝐒𝐓 𝐆𝐈𝐑𝐋 ( black clover )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang