Tiba di tempat pelaksanaan ujian, (Y/n) bersandar di sebuah pilar dan menatap para ksatria yang akan bergabung. Dia menoleh ke kanan dan kiri sebelum akhirnya menemukan seseorang yang dia cari. Asta dan Yuno. Namun tampaknya mereka tidak memperhatikannya karena sibuk berbicara dengan Mimosa dan juga Klaus. Oh, dan Leopold.Dia berdiri di sana dalam diam, menatap ksatria lain. (Y/n) juga melihat Finral, yang tampaknya memiliki gaya rambut baru. Sementara yang lainnya sibuk, (Y/n) berpikir bahwa akan lebih mudah melihat dari dekat, jadi dia melangkah maju melewati Asta, Yuno dan lainnya. "Eh, itu (Y/n)." Asta menunjuk, "Oh, benar. Aku tidak melihatnya kemarin. Kemana dia?" Balas Yuno.
"Entahlah, tapi tidakkah dia terlihat agak.. berbeda?" Asta bertanya, "Berbeda bagaimana? (Y/n) adalah (Y/n), dan tetap begitu seterusnya." Jawab Yuno, berjalan mendekatinya "Eeh, chotto.."
"(Y/n)!" Yuno memanggil, "oh, hai." Dia menyapanya dengan singkat. "Bagaimana kabarmu? Kau tidak muncul setelah festival selesai. Aku mengkhawatirkan mu." Katanya, "Tidak apa, terima kasih sudah khawatir. Tapi urus saja masalahmu." Dia memberinya sebuah senyuman, entah tulus atau tidak. (Y/n) hanya tidak sedang dalam kondisi mental yang stabil.
"Oh, baiklah. Aku ada di sebelah sana jika kamu mencari." Katanya, menunjuk ke Klaus dan Mimosa. (Y/n) sekali lagi menghela nafasnya, tepat setelah Yuno menunjukkan punggungnya. Dia merasa kecewa, sedih, dan cemburu karena melihat teman-temannya mendapatkan teman lain yang mungkin lebih baik darinya. Dia sendirian di sana. Tanpa teman ataupun rekan. "Tidak apa, kan? Biasanya juga begini." Katanya pada diri sendiri. Atau mungkin dia hanya.. salah? Bahkan Asta ataupun Leopold tidak menyapanya meski mereka melihatnya sekalipun.
Kaisar sihir datang, bersama dengan asistennya tentu saja. "semuanya, terima kasih sudah berkumpul!" Dia menyambut, dan para ksatria sihir melakukan hormat. "Kalau begitu, kita mulai seleksi ujian Royal Knight!" Setelah mendengar kata-kata kaisar sihir, sang Raja datang dan berkata "Aturan ujiannya biar aku yang menjelaskan. Lagipula ini adalah Ujian Royal Knight."
"Ujian pertamanya adalah.. pertarungan antar tim dalam Turnamen menghancurkan Kristal!" Sebuah model kristal terbentuk dari sihir mereka, "Aturannya mudah! Lindungi Kristal kalian yang berada di wilayah yang sudah di siapkan, dan yang berhasil menghancurkan kristal lawan terlebih dahulu, mereka pemenangnya!" Raja menjelaskan. "Jika dalam tiga puluh menit, kedua kristal masih belum hancur, maka pemenang adalah yang berhasil merusak kristal lawannya lebih parah!"
"Eh.. alasan kami memulai metode ini adalah.." Raja tergagap, karena tampaknya dia melupakan alasannya. "Ehem- dalam pertempuran melawan mata matahari tengah malam, diperlukan kerja sama yang kuat antara pasukan Ksatria Sihir." Kaisar sihir menyela, "Tapi kerja sama dan kekuatan murni saja takkan cukup saat diterapkan dalam pertempuran yang sesungguhnya. Jadi menurut kami, ujian ini adalah cara terbaik untuk mengukur strategi kalian."
"Begitulah Alasannya!" Kata Raja, haus akan pujian. 'Selain itu, agar aku bisa melihat berbagai macam sihir kalian.' Julius diam-diam berpikir.
"Kalau begitu, langsung kami umumkan saja Timnya!"
Y/n mendongak, dan mencari namanya diatas sana. Melihat bahwa dia satu Tim dengan Langris Vaude dan sayangnya.. fuh-hah.. siapa namanya lagi? Oh, ya Sekke, "Aku tidak melihat apa yang buruk dari itu." Dia bergumam pad dirinya sendiri. Dan saat waktunya masih tersisa, dia membaca nama lain dan menemukan Nama Asta, yang satu kelompok dengan Mimosa. Dan orang lainnya, yang bernama Xerx Lugner.
"Beliau adalah Wakil Kapten Orca Ungu, Xerx Lugner-sama! Kekuatan dan kebaikannya yang telah membuat orca ungu menjadi seperti saat ini beliau adalah malaikat es suci!"
Gadis itu mengingat pembicaraan yang diupingnya waktu berada di gang. Dan seperti diberi aba-aba, mereka mendengar sebuah suara datang "Maaf, saya terlambat!" Pria jangkung itu mendarat dibelakang Kaisar Sihir dan merangkulnya seperti teman baik, "Yah, Kaisar sihir kita pasti akan memaafkan sedikit kelalaianku, kan?"
"Siapa itu?!" Asta bertanya,
"Xerx Lugner, mohon bantuannya." Dia memperkenalkan dirinya sendiri, "Yah, tadi ada seorang nenek yang kesulitan menyeberangi jalan. Sebagai Ksatria sihir saya harus menolongnya, makanya saya terlambat." Dia menjelaskan alasannya, sambil menepuk punggung Julius. "Begitu. Apa neneknya baik-baik saja?" Julius bertanya, "Ya, malah dia sehat sekali!" Pria itu terkikik.
"Siapa orang itu?!" Anggota rusa putih bertanya, "Menjauhlah darinya, orang kurang ajar!" Marx menyerangnya namun meleset karena dia melompat dari atas sana. "Hei, hei, itu berbahaya sekali. Kenapa tiba-tiba menyerangku?" Dia bertanya pada Asisten itu. "Aku yang seharusnya bicara begitu, Xerx Lugner katamu? Dia-" sebelum Marx bisa menyelesaikan kalimatnya, Kaisar sihir menghentikannya "Kaisar sihir??"
"Sialan! Padahal sudah datang terlambat, tapi sikapmu itu tidak sopan sekali!" Seorang pria menyuarakan isi hatinya, "Kaisar sihir itu salah satu sekian pria yang dihormati oleh Nee-san, lo!" Sol juga berteriak padanya, "Apa yang kau lakukan pada kaisar sihir?!" Asta ikut campur. "Sudah, sudah, semuanya.. tenanglah." Julius berkata, "Ah benar.. kalian semua sangat menghormati Kaisar sihir, kan?" Dia bertanya. "Aku sama sekali tidak menghormatinya. Jangan memaksakan pemahaman bodoh kalian padaku, orang-orang idiot." Dia berkata sambil memakai jubah orca ungu milik Xerx.
"Setelah melakukan perjalanan yang sangat jauh, dia mengubah penampilannya secara drastis, ya." Julius tertawa, "Ini bukan hal yang patut di tertawakan." Kata Marx.
Y/n melihatnya berjalan ke Asta, dan mereka bersalaman. Dia memberinya kumbang pelangi. Dan menyelipkannya ke lubang hidungnya. Sampai, "Permisi! Aku tidak ingin satu tim dengannya!" Asta berseru, "sudah, sudah, sebagai sesama Ksatria sihir, kalian harus berteman akrab!" Balas Julius. "Oi, kalian tidak melupakanku kan?" Raja bertanya, namun mereka tetap mengabaikannya "Selain itu, semuanya. Apa kalian sudah memastikan anggota Tim kalian?"
TIM C
Sol Marron, Magna Swing, Kirsch VermillionTIM P
En Ringard, Noelle Silva, YunoTIM K
Puli Angel, Luck Voltia, Klaus LunetteTIM E
Finral Roulacase, Leopold Vermillion, Hamon CaseusTIM O
Dimitri Blint, Solid Silva, Alecdora SandoraTIM G
Langris Vaude, Y/n, Sekke BronzazzaPertandingan di mulai, tidak lama setelah seorang pria menggunakan sihirnya untuk mengirim mereka ke sebuah tempat yang cukup besar untuk melakukan pertandingan itu. "Baiklah, ronde pertama akan segera dimulai!" Julius segera mengumumkan. Tim pertama yang akan bertanding adalah Tim B atau Tim Asta, melawan tim A. Dan mereka akan segera mulai.
Y/n menonton dengan tenang dari atas sana, melihat Tim Asta yang sedang merencanakan strategi. Namun Tim A tampaknya bergerak lebih cepat, dan menembakan peluru api kearah Kristal mereka. Xerx tertidur, membuat Asta dan Mimosa marah padanya.
Pada akhirnya, pertandingan mereka berjalan cukup lama karena Xerx yang bermalas-malasan, membuat Asta dan Mimosa harus melakukannya berdua.
"Hei." Dia mendengar seseorang memanggil, "Oh, Langris. Apa ada yang bisa ku bantu?" (Y/n) bertanya. "Ah, tidak juga. Hanya saja.. Mohon bantuannya untuk nanti."
"Kau sakit?"
"Hmh?"
"Ah, Tidak.. maksudku-" (Y/n) terpotong, "Tidak, apa-apa. Aku mengerti, hanya karena aku terlihat seperti- eh.. kalian menyebutnya apa? Egois? Nah, terserah. Aku hanya ingin mengatakan itu." Pria itu berkata dengan sebuah senyuman kecil, "Tidak, maksudku.. bukankah kau seperti membenciku? Kupikir kau membenci semua bocah desa."
"Aku membencimu?" Langris bertanya, "Oh, kupikir kau yang membenciku." Dia bergumam sambil mengelus dadanya, bersyukur. Membuat (Y/n) bingung. "Oh ya, tentang dia-" Langris menunjung ke Sekke, yang sedang menggoda wanita. "Jangan khawatir, dia akan sedikit berguna. Dan kau akan menang, aku akan jamin itu." Y/n telah memotongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐒𝐓 𝐆𝐈𝐑𝐋 ( black clover )
Fantasy꒰ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐂𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 - .🍷 𝘷𝘪𝘰𝘭𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘸𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨 ꒱ ꒷꒦ 𖤐‧₊˚ writte in 𝖇𝖆𝖍𝖆𝖘𝖆 𝖎𝖓𝖉𝖔𝖓𝖊𝖘𝖎𝖆 ❝ 𝐀𝐊𝐔 𝐇𝐀𝐍𝐘𝐀 𝐈𝐍𝐆𝐈𝐍 𝐁𝐀𝐇𝐀𝐆𝐈𝐀, 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐓𝐈 𝐆𝐀𝐃𝐈𝐒 𝐋𝐀𝐈𝐍. ❞ ꒷꒦꒷︶︶ (n.) old book, disco...