𝟎𝟑𝟖. 𝐇𝐄𝐑 𝐃𝐎𝐋𝐋 ⁶

1.6K 317 41
                                    

(n.) update terakhir, serius sampe aku sembuh

) update terakhir, serius sampe aku sembuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa.. yang aku lakukan di sini?" Dia bertanya pada satu-satunya ratu hutan, Ratu memejamkan matanya sebelum menjawab "Emosimu membawamu ke sini, kamu sedih bukan? Kehilangan orang yang kamu sayangi, hm?" dia melirik ke (Y/n) yang memberinya tatapan mata lebar, gadis itu segera membuang wajahnya dan menggigit bibirnya.

"Aku tidak tau apa yang kamu bicarakan." Katanya, "Tidak ada penjelasan spesifik tentang itu, tapi.." ratu menoleh ke bola kristalnya, diikuti oleh (Y/n). Mata gadis itu membelalak saat melihat Asta terjatuh, pingsan. Tidak hanya Asta, namun yang lainnya juga.

'bagaimana aku tidak merasakan guncangan itu?' dia bertanya pada dirinya sendiri, "Aku harus menyelamatkan mereka!" (Y/n) berseru, tepat sebelum ratu berkata "Kamu tidak akan kemana-mana." tubuhnya membeku, rasanya seperti sesuatu mengalir di pembuluh darahnya.

"Kamu akan mematuhi perintahku, dan menjadi boneka kecilku." dia menyeringai kecil, "Ya, Ratuku." Sklera matanya berubah menjadi hitam, tapi iris matanya masih (e/c) seperti biasa. Hanya lebih mati, mata sang ratu melebar sesaat atas jawaban (Y/n) "Ara, kamu punya kepribadian sendiri? Itu Sempurna."

(Y/n) terbangun di sebuah danau, dia mencoba menggapai cahaya yang menyinarinya namun dia tenggelam ke dasar. Dia mencoba berenang keatas, tapi sesuatu terus menariknya dari bawah. Membuatnya kehilangan oksigen, dan kesadarannya.

"(Y/n), kau idiot! Sudah kubilang jangan memaksakan dirimu!" dia mendengar suara, suara Luz. "Jika aku tidak memaksakan diriku, maka aku tidak bisa menjadi lebih hebat!" Suara dirinya membalas. Dia ingat kejadian itu, mereka bertengkar cukup hebat. Membuat Luz membakar sebagian dari Grimoirenya.

"Kenapa kau melakukan itu?! Aku bersusah payah untuk mendapatkannya!" Dia membentak, "Itu tidak akan terjadi jika kau tidak menggunakan sihir Roh sendirian!" Luz balas membentaknya, "itu tidak akan terjadi jika kamu bersamaku." suara dingin, dan bagaikan racun (Y/n) membuat Luz terdiam.

Hentikan.

"Aku.. hanya ingin kamu tetap hidup, tidak seperti mereka." Luz berkata dengan kesedihan di suaranya, matanya berkaca-kaca. Dia bahkan tidak tau Roh itu bisa serapuh itu, "Itu karena kamu. Kamu membunuh mereka, bukan?" (Y/n) menyesal mengatakan hal itu, hanya karena kemarahan menyelimuti dirinya.

Tolong berhenti..

...

Sementara itu, dengan pertarungan Asta dan juga Radross. Asta berhasil memenangkannya, namun bukan dengan sihirnya. "Kukira dia akan kehilangan kesadaran, tapi sepertinya dia bisa mengendalikannya." Gumam Ratu, dia menoleh ke (Y/n). "Kamu tidak cocok dengan itu, lepaskan." (Y/n) mematuhi perintahnya, dia melepaskan jubah mawar birunya dan membakarnya di tangannya. "Ini memang lebih baik." Balas (Y/n).

'sepertinya.. batasanku hanya sampai di sini..' Pikir Radross, Asta perlahan berjalan kearahnya. Dengan tubuhnya yang memiliki satu sayap hitam, satu mata merah, dan Rambut hitam di sisi kanannya. Juga tak lupa dengan satu tanduk yang membuatnya terlihat seperti iblis. "Bunuh aku.. aku sudah siap untuk mati." Radross berkata dengan lemah, Asta teridam sebelum "Mana bisa aku membunuhmu!" Dia kembali ke kepribadian aslinya.

"Mulai dari sekarang, kau harus menolong orang-orang yang kau sakiti!" Dia menunjuk tubuh Radross yang terbaring di tanah, "Sembuhkan tubuhmu dan bantulah mereka! Lalu minta maaflah pada mereka semua!" Serunya marah, "Tapi aku takkan berbelas kasih ya, dasar kurang ajar!" Radross terdiam sesaat lalu tertawa terbahak-bahak sampai memuntahkan darah, membuat Asta mundur "A-apa? Apa kau baik-baik saja?"

"Yah, aku benar-benar kalah. Tubuhku sangat ringan, hyuu" dia masih tertawa, "Kebribadianmu tampaknya berubah.." Kata Asta, "Karena batu penyihir sudah lepas, kepalaku jauh lebih ringan." Katanya, "Apa kau benar-benar baik-baik saja?" Asta bertanya lagi, menjulang diatasnya. Radross tidak menjawab, dia hanya memikirkan hal lain dan menutup matanya lelah.

Tak lama kemudian, tubuh Asta kembali seperti semula. Dia masih bingung dengan apa yang terjadi, dia tersenyum sebelum merengek kesakitan karena semua tubuhnya babak belur "Aaah Gawat, aku akan mati!! Siapapun, tolong selamatkan aku!!!" Dia menoleh ke sana dan sini, hanya untuk melihat yang lainnya terbaring di tanah. "Kenapa tak ada satupun yang berdiri?!" Dia mendekati Mars dan mulai menampar pipinya untuk beberapa kali, "Hei,
kalian bisa menggunakan sihir penyembuh, kan?! Lakukan sesuatu- eh, kalian masih hidup atau tidak?!" Tangan Fana bergerak beberapa kali, "Syukurlah, masih hidup!"

"Tapi dia sma sekali tidak bangun!!" Asta berteriak ke langit, "Sial! Mau tak mau aku harus menggendong kalian semua!" Dia berteriak pasrah, mengabaikan (Y/n) yang menghilang entah kemana. "Itu semua tidak perlu." Suara itu membuat Asta menoleh, sekelompok burung gagak tiba di sana, membentuk sebuah bola di langit dan Ratu penyihir muncul, juga entah bagaimana (Y/n) ada di sisinya. Asta tidak bisa melihat matanya karena itu tertutup oleh poni depannya. "Ratu Penyihir.. dan (Y/n)?" Asta memanggil, "Kami berhasil mengalahkan orang-orang Mata Matahari Tengah Malam dan Kerajaan Diamond." Dia berkata dengan bangga, "Dengan begini, aku sudah membalas jasamu menyembuhkan tanganku."

"Aku bahkan tidak perlu turun ke medan perang. Meski tidak sempurna, tadi itu pertarungan yang hebat." Kata sang ratu, "Yah, meski dibilang begitupun.." Asta membalas dengan malu-malu, "Ah, ngomong-ngomong, aku ingin minta tolong." Katanya, "bisakah anda menyembuhkan mereka?" Asta berkata dengan senyuman, Ratu penyihir tidak menjawab untuk beberapa saat "Ya, kau tak perlu memintanya."

Tiba-tiba, Darah membanjiri mereka satu persatu dari mereka terangkat dan dipasung. Bahkan Asta. "Sihir penciptaan Darah: Panggung eksekusi berdarah."

Asta menggeliat mencoba melepaskan dirinya, "Setelah tiba-tiba datang, apa yang barusan kau laku-" dia dipotong oleh sesuatu yang menusuk perutnya, "A-argh! (Y-Y/n)..? Apa yang kamu lakukan?!"

"Jangan memotong saat sang ratu sedang berbicara."

"Sihir manipulasi Darah.. itulah sihirku yang sebenarnya." Kata ratu, "Sejak aku diam-diam menggunakan sihirku padanya, aku bisa dengan bebas mengendalikannya." dia menjelaskan, "Aku ini seorang ratu. Mana sudi aku menerima permintaan dari orang sepertimu."

"Sekarang dan selamanya, Gadis itu akan menjadi milikku, dan dia tidak akan mendengarmu."

"(Y/n), tolong dengarkan aku! Ini bukan dirimu, kembalilah!" Asta berteriak, "(Y/N)!!"

"Berteriak-teriak seperti itu tidak akan membuatnya kembali." Kata (Y/n) yang membuat Asta tersentak, "Aku adalah dia, namun tercipta dari kesedihan, emosi, kemarahan, dan.. kesepian. Kalianlah yang membuatnya merasakan itu, dan akulah yang akan membuat kalian membayarnya." Asta tidak mengerti dengan apa yang dibicarakannya, tapi jika dia melihatnya, Mata (Y/n) terlihat lebih mati, dan kemarahan jelas-jelas muncul di wajahnya. Tidak hanya itu, Asta bahkan merinding saat bertatapan dengannya.

Gadis itu mengambil Grimoire Asta, dan menarik pedangnya dari dalam sana. "Ba-bagaimana bisa?!" Asta bertanya-tanya, "Bagaimana menurutmu? Kamu tida tau penderitaa apa yang dia alami?"

"A-apa..?"

"Gadis ini bukan berasal dari kerajaan Clover, dia memiliki sihir lain. Mungkin Sihir kegelapan hanyalah sihir dasarnya, namun dia dapat mengendalikan semua sihir. Bahkan Anti sihir sekalipun." Mata Asta membelalak, "Tidak.. mungkin.."

...

(Y/n) yang masih terjebak di dalam, merasa dirinya tersiksa. Jiwa malang itu harus menerima semua penderitaan ini. Penderitaan masa lalu yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali dirinya, kesepian yang selalu membunuhnya saat teman-temannya tidak ada, dan kekecewaan yang entah berasal dari mana.

Dia hanya ingin hidup bahagia, sama seperti gadis lain. Namun tampaknya takdir berkata sebaliknya, bukan?

𝐋𝐎𝐒𝐓 𝐆𝐈𝐑𝐋 ( black clover )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang