𝟎𝟑𝟕. 𝐍𝐎𝐓 𝐄𝐕𝐄𝐑𝐘𝐎𝐍𝐄 𝐈𝐒 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 ⁵

1.3K 293 18
                                    

(n.) Haha, chapter singkat
Maap para reader-tachi, aku lagi sakit

Foto diatas hanyalah pemanis

Terlepas dari pelukan Fana dan Mars, gadis dengan surai merah muda itu berjalan kearahnya "(Y/n)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlepas dari pelukan Fana dan Mars, gadis dengan surai merah muda itu berjalan kearahnya "(Y/n).. -Chan?" panggilnya, (Y/n) menoleh dan memberinya tatapan bertanya-tanya. Fana Terseyum sedih kearahnya, dia memberinya sebuah pelukan hangat. Mata (Y/n) melebar untuk sesaat, "Aku melihat apa yang terjadi, aku turut berduka untuk Fana." Dia berbisik di telinganya, dengan nada sedih.

"Aku.. tidak tau apa yang kamu bicarakan. Sihir itu hanya bekerja pada kalian, bukan padaku." (Y/n) terseyum sedih pada Fana, yang telah melepas pelukannya. "Tidak apa-apa, tapi.. jika kamu ingin memuai sebuah pertemanan baru dengan Fana ini. Aku bersedia." Katanya dengan senyuman hangat, Gadis dengan surai (H/c) melebarkan matanya untuk sejenak "Aku akan senang mendapat teman baru." Asta yang sedari tadi berdiri di samping (Y/n) tidak tau apa yang kedua gadis itu bicarakan.

"ini semua berkat kalian, terima kasih." Kata Mars yang datang ke sisi Fana. Asta terkikik singkat "Semua ini berkat kekuatanmu juga, loh!" Keduanya saling melakukan tos panco, "Syukurlah (Y/n) bisa menyelamatkan teman masa kecilmu."

"Dia temanmu?" Fana bertanya pada Mars, "Wah, kamu punya teman di dunia luar, ya." Gadis itu tersenyum. "Tidak, sebenarnya kami bukan-" Mars dipotong oleh Asta, "Ya, kami itu teman!Meski pernah bertarung, sih." Katanya sambil menepuk pundak Mars, Lelaki itu membekukan bahunya "Keras!"

Fana terkekeh pelan, "Syukurlah kamu bisa tenang, tapi.. sebenarnya apa yang terjadi padamu?" Asta bertanya pada Fana, namun sebelum dia bisa menjawab, para anggota banteng hitam yang lain datang dan memukulinya.

"Dasar bodoh! Kenapa kau selalu nekat?!"
"Apa kamu itu terlahir untuk jadi bocah Nekat?!"
"Lihatlah kamu hampir telanjang, tuh!"

"Kamu benar-benar murid yang hebat." Kata Fanzell, berjalan di belakang Fana dan Mars. "Terima kasih banyak, Sensei." Balas Mars, Fana tiba-tiba mengingat orang tua itu "Fanzell Sensei.." Pria itu maju selangkah dan memeluk kedua muridnya. Saat menyaksikan pemandangan itu, (Y/n) merasa senang. Juga sedih di dalam hatinya, dia merasa sendirian. Asta bersama rekan-rekannya, dan sekarang Fanzell bersama muridnya.

Namun dia tetap menjaga sebuah senyuman di wajahnya, dan menangkis kesedihan yang ada di dirinya. "(Y/n), kamu baik-baik saja?" (Y/n) akan menoleh untuk menjawab, namun tidak ada yang bertanya saat itu.

Fana memutuskan untuk menjawab pertanyaan Asta sebelumnya. Namun, "Kamu tidak ingat?" Remaja pendek itu bertanya, "Ya. Setelah latihan terakhirku, aku.."

"Tak ku sangka dia bernapas lagi." Kata Pria misterius itu, "Apakah ini berkat kekuatan sihir Phoenix, atau.." pria itu menyeringai, "Menarik." Katanya. "Kita taruh batu Penyihir pada Fana."

"Mengecewakan." Pria itu memegang kepalanya, "Tak hanya gagal meningkatkan kekuatan sihirnya, dia juga tak punya apa-apa lagi." Pria itu berkata dengan kekecewaan, "Sepertinya ini yang terakhir, buang saja. Aku sudah tak tertarik dengannya."

Pria asing lain muncul, kini dengan banyak kepang di rambut belakangnya. "Kasihan sekali, wahai teman lamaku.." katanya, "dulu dan sekarang sama saja."

"Manusia selalu menyakiti sesama manusia. Sesuai keinginanmu, mereka akan kuhancurkan." Dia melanjutkan, "Tapi, aku memerlukan tubuhmu, kamu harus hidup." Tangannya tiba-tiba menyentuh kepala Fana, dan membuat mata lain di dahinya.

"Aku tak punya ingatan lain setelah itu." Kata Fana, "Rasanya ada seseorang yang merasuki tubuhku, seperti ada yang mengendalikan tubuhku.."

"Yang kuingat hanyalah kebencian seseorang yang begitu besar." dia mengakhiri penjelasannya, "Tapi bagaimana dengan mata ketiga dan telinga runcingmu?" Asta bertanya. Fana melirik (Y/n) untuk sesaat, "Maaf, aku tak tau tentang itu."

Sementara yang lainnya sibuk saling mengobrol, (Y/n) berjalan kearah lain tanpa diketahui oleh siapapun. Seolah-olah, pikirannya tertarik pada sesuatu yang ada di sana. Dia menyenandungkan sebuah lagu, lagu yang selalu dia nyanyikan ketika k̶e̶s̶e̶p̶i̶a̶n̶ sendirian.

"Wolves asleep amidst the trees
Bats all a swaying in the breeze
But one soul lies anxious wide awake
Fearing no manner of ghouls, hags and wraiths

For your dolly Polly sleep has flown
Don't dare let her tremble alone
For the witcher, heartless, cold

Paid in coin of gold
He comes he'll go leave naught behind
But heartache and woe

Deep, deep woe

Birds are silent for the night
Cows turned in as daylight dies
But one soul lies anxious wide awake
Fearing no manner of ghouls, hags and wraiths

My dear dolly Polly shut your eyes
Lie still, lie silent, utter no cries
As the witcher, brave and bold
Paid in coin of gold

He'll chop and slice you
Cut and dice you
Eat you up whole
Eat you whole.."

wanita itu menyeringai, berkata seolah-olah dia tidak tau "Ara, lihat siapa yang datang."

𝐋𝐎𝐒𝐓 𝐆𝐈𝐑𝐋 ( black clover )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang