𝟎𝟑𝟗. 𝐅𝐀𝐌𝐈𝐋𝐘? ⁷

1.6K 310 24
                                    

(n.) Harusnya chapter 40 Asta vs Y/n, simpan air matanya

Ini dulu, banner yang lama ilang

Dalam gelapnya lautan itu, (Y/n) membuka matanya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam gelapnya lautan itu, (Y/n) membuka matanya pelan. Dia dapat mendengar sebuah suara, suara yang menenangkan nan lembut. "(Y/n), kamu diberkahi oleh mana yang berlimpah. Manfaatkan baik-baik, dan gunakan mereka untuk melindungi teman serta rakyatmu, ya?" Setelah mendengar itu, matanya tertutup.

"(Y/n)! Sadarlah! Aku tau kamu masih ada di dalam sana!" Asta berteriak, namun tidak ada hasilnya. 'itu bukan (Y/n) lagi.. kekuatan sihirnya benar-benar besar, apa itu karena ratu penyihir..?' Noelle berpikir dengan mata lebar, "(Y/n)! Tolong berhenti!" Teriak Vanessa. (Y/n) hanya diam, tak menjawab ataupun menoleh ke arahnya.

"Sekarang, yang mana yang akan kamu bunuh terlebih dahulu?" Tanya Ratu, namun dia tidak membutuhkan jawaban "Aku tau." Dia melirik Asta yang tersentak kaget, "Akan kumulai dari kau, putri kecil. Lakukan." Dengan perintahnya, (Y/n) menyeret pedang anti-sihir Asta menuju gadis yang ketakutan itu. "Tunggu! Hentikan! Jangan lakukan itu!" Asta berteriak sekuat kuatnya, "Berhenti (Y/n)!" Teriak Vanessa, "Sadarkan dirimu, (Y/n)! Aku tau kamu ada di alam sana!" Fanzell berseru.

"(Y/n) sudah mati." Hanya itu yang dikatakannya, dia mengangkat pedang itu ke Noelle yang merinding takut, "(Y/n).. tolong jangan melakukan ini.." (Y/n) hanya memberinya sebuah senyuman, "Ini pasti takdir. Seorang bangsawan dari kerajaan Clover akan mati oleh sihirnya." Kata Ratu penyihir, "Tidak, (Y/n)..!"

"Berhenti!" Vanessa berteriak, Asta juga begitu "Hentikan ini (Y/n)!"

"Lakukan." Dengan perintah itu, (Y/n) menghunuskan pedangnya. Namun yang terjadi hanyalah, "dia.. meleset." Vanessa berseru lega

"Apa?"

"(Y/n)..!"

"Darah boneka mengekangmu dengan darah yang ada di dalam tubuhmu. Entah seberapa keras dia berusaha, dia tidak akan bisa terlepas darinya." Ratu menjelaskan, (Y/n) menggerang untuk sesaat dia mengencangkan cengkramannya pada pedang Anti-sihir Asta dan mengangkatnya.

"(Y/n)! Berhenti!!" Asta berteriak, namun tak ada yang terjadi. "kumohon! Hentikan dia!" Sekarang, giliran Vanessa yang berteriak membuat perhatian ratu Penyihir tertuju padanya "aku bersumpah tidak akan pergi dari hutan ini lagi." Tangisnya, "Aku tidak akan melanggar perintahmu lagi.. karena itu, kumohon.."

"Tidak bisa." Ratu Penyihir membalasnya, dengan racun, kegigihan serta kebencian di suaranya. "Aku akan membunuh mereka di sini, secara Sempurna, agar kau tidak lagi melakukan tindakan bodoh." Dia mengancam, "ramalanku mengatakan, Vanessa akan memanggil apa yang kau inginkan dan kembali ke hutan ini hidup-hidup suatu hari nanti. Karena itulah, aku tidak bersusah payah mencarimu."

"Dan ternyata, aku tak sangka kalau yang ku inginkan adalah manusia dengan pedang anti-sihir, dan mana yang berlimpah."

Asta hanya terus menatap mata (Y/n), tak mengalihkan pandangannya sekalipun. "Tapi, apa yang kau dapatkan setelah dulu pergi dari hutan ini?" Ratu melanjutkan, "Kau membentuk ikatan dengan orang bodoh tak sempurna, dan hasilnya kau hanya membawa mereka menghadapi kematian."

Tubuh Vanessa bergetar ketakutan, matanya membelalak dengan setiap kata yang diucapkan oleh Ratu, dan keringat mengalir di wajahnya "Kau tidak bisa lari dariku. Kau tidak bisa memutuskan ikatan ini." Katanya tegas, "Ikatan?" Vanessa bertanya dengan hati-hati. "Lagipula, kau adalah Putriku. Keluargaku." Ratu Penyihir menjawab, "Aku.. Adalah keluargamu?" Dia bertanya sekali lagi, dengan suara yang gemetar. "Kau adalah milikku." Air mata menetes ke pipi wanita muda itu.

"Keluarga..?" (Y/n) bergumam

...

Membuka matanya perlahan, (Y/n) mencoba menyesuaikan cahaya yang menyinarinya. Dia mengangkat punggunya, dan melihat bahwa dia terbagun di awan lembut 'Apa ini surga?' dia mengangkat tubuhnya dan berjalan mencari tanda-tanda kehidupan. Dia mengabaikan pakaiannya yang berubah menjadi gaun putih pendek.

"Apa ada seseorang?" Dia memanggil, namun tak ada yang menjawab. Di sana sunyi, sama sekali tak ada tanda kehidupan. (Y/n) mengerutkan keningnya, dia berputar dan melihat sebuah pintu besar hitam. Penasaran, dia berjalan kesana.

Perlahan dia mendorong pintu itu hingga terbuka. (Y/n) masuk ke dalam, mengabaikan ruangan gelap di sekitarnya. "Halo?" Dia memanggil, tidak ada yang menjawab lagi, selain gema suaranya.

"Halo?"

Dia terkejut saat obor tiba-tiba menyala di sekitarnya, dia menghela nafas lega dan melanjutkan jalannya mengikuti obor itu. "Pintu lain?" (Y/n) bertanya-tanya. Dan tanpa basa-basi lagi, dia membukanya. Itu tidak lain adalah memori ingatannya. "apa? Apa maksudnya ini?"

"(Y/n), (Y/n)! Lihat ini! Aku menemukan semanggi berdaun empat!" Asta kecil bersorak dengan girang saat berlari menuju (Y/n) kecil, "Mereka bilang jika kamu menyimpannya, kamu akan mendapatkan keberuntungan."

"Kamu yakin itu berdaun empat?" (Y/n) memberinya senyum miring, "eh? HEI!" Seekor kambing memakannya.

..

"(Y/n), biarkan aku membantumu." Yuno terus terang berkata dan mengambil keranjang pakaian yang dibawanya. "Yuno, kamu tidak perlu-"

"Sudahlah, tidak apa-apa. Istirahat, kamu sudah membantu sister Lily seharian'kan, (Y/n)?" (Y/n) cemberut, "itu karena kamu dan Asta bermain seharian."

"M-maaf!"

..

"Berjanjilah, kita akan bersaing menjadi kaisar sihir bersama!" Asta mengepalkan tinjunya.

..

Ingatan demi ingatan dilewatinya, dia tersenyum kecil. Itu adalah masa-masa bahagia yang pernah dia rasakan. Meski hanya sebagian besar. Namun Rasanya aneh jika dia mengingatnya. Dulu mereka sangat dekat, tidur bahkan makan bersama. Sekarang, bahkan bertemu sehari saja.. sulit jika itu bukan hari libur.

"Memangnya kenapa kau ingin menjadi Kaisar sihir? Itu bodoh." Dia menoleh, dan melihat ingatannya bersama Luz.

"Entahlah, bukankah itu menyenangkan? Menjadi kuat, dan dihargai banyak orang." (Y/n) menjawab dengan naifnya, "kau sadar bahwa, kau harus mengorbankan dirimu jika terjadi sesuatu yang buruk bagi kerajaan ini, kan?" Balas Luz. "Ya. Bukankah itu tujuannya?"

..

"Kamu sangat berisik, tidak bisakah kamu tidur saja??" Luz menggerutu, "berisik? Satu-satunya yang berisik di sini adalah kamu." (Y/n) membalas dengan mata tertutup.

..

"Kamu sakit, diam dan istirahat." Peri itu memerintah, sembari mendorong tubuh sang gadis ke ranjang. "Tapi misi-" Luz meletakkan ujung jarinya ke bibirnya, "Kubilang istirahat."

..

"Kenapa kau melakukan itu?! Aku bersusah payah untuk mendapatkannya!" Dia membentak, "Itu tidak akan terjadi jika kau tidak menggunakan sihir Roh sendirian!" Luz balas membentaknya, "itu tidak akan terjadi jika kamu bersamaku." suara dingin, dan bagaikan racun (Y/n) membuat Luz terdiam.

(Y/n) pergi melewati kenangan itu, dia tidak ingin mendengar atau melihat pertengkaran terakhir mereka.

Itu aneh, bukan? Aneh (Y/n) merasa terikat dengannya dengan kurung waktu kurang dari satu tahun. Dia hanya peri, atau roh abadi yang menjaga pemegang sihir kegelapan. Dan (Y/n), dia hanya manusia biasa. Bagaimana mungkin? Apakah itu karena Luz selalu menemaninya ketika dia bermimpi buruk? Misi? Makan? Tidur? Tidak, tidak.

Itu karena mereka sama.

Sama dalam hal apa?

𝐋𝐎𝐒𝐓 𝐆𝐈𝐑𝐋 ( black clover )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang